2022-12-14

Mengenal PLTB, Komponen, Kelebihan, Proses Instalasi, dan Contoh Proyeknya di Dunia

Author -  Lubis Muzaki

Pembangkit listrik bertenaga bayu atau angin (PLTB) adalah sebuah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga angin atau bayu untuk menghasilkan listrik. PLTB umumnya terdiri dari turbin angin atau kincir angin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik, yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. 

PLTB merupakan salah satu jenis pembangkit listrik tenaga terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan instalasi PLTB maka akan banyak keuntungan yang didapatkan tidak hanya oleh pemerintah, melainkan juga masyarakat dunia.





Komponen PLTB


Komponen utama PLTB adalah sebagai berikut:


  1. Turbin angin: Komponen utama PLTB yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik dengan cara menggerakkan rotor (poros).
  2. Generator: Komponen yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara menggerakkan magnet di dalam lingkaran kawat.
  3. Transformator: Komponen yang digunakan untuk meningkatkan tegangan arus listrik sebelum dijual ke pasokan listrik.
  4. Power conditioning system: Komponen yang digunakan untuk menstabilkan arus listrik dan menyesuaikannya dengan frekuensi dan kualitas yang diperlukan.
  5. Jaringan transmisi: Komponen yang digunakan untuk menghubungkan PLTB ke sistem pasokan listrik nasional.
  6. Kontrol dan pemantauan: Komponen yang digunakan untuk mengendalikan dan memantau kinerja PLTB secara terus menerus.


Keunggulan Dan Kelemahan PLTB


Berikut adalah beberapa keunggulan PLTB:


  1. PLTB menggunakan sumber energi yang terbarukan, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi lingkungan lainnya.
  2. PLTB memiliki kapasitas produksi yang tinggi dan dapat menghasilkan listrik secara kontinyu selama angin bertiup dengan cukup kuat.
  3. PLTB memiliki tingkat kegagalan yang rendah dan umumnya memiliki masa pakai yang panjang.
  4. PLTB dapat dibangun dan dioperasikan dengan biaya yang relatif rendah, terutama jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir atau fosil.
  5. PLTB dapat dibangun di berbagai lokasi, termasuk di daerah yang tidak memiliki akses ke sumber energi fosil atau nuklir.
  6. PLTB dapat memperluas diversifikasi sumber energi nasional, mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dan meningkatkan keandalan pasokan listrik.



Selain memiliki sejumlah keunggulan, PLTB memiliki sejumlah kekurangan, yaitu:


  1. Ketersediaan angin bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu lokasi ke lokasi lainnya, sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi utama.
  2. PLTB membutuhkan lahan yang luas untuk turbin angin, sehingga dapat menimbulkan masalah bagi daerah yang memiliki keterbatasan ruang.
  3. Biaya instalasi dan pemeliharaan PLTB dapat cukup tinggi, terutama jika dibandingkan dengan pembangkit listrik fosil.
  4. PLTB dapat menimbulkan masalah bagi fauna seperti burung dan kelelawar yang terbang di dekat turbin angin.
  5. PLTB dapat menimbulkan masalah bagi penduduk lokal, seperti bising dan gangguan visual dari turbin angin yang besar.
  6. PLTB tidak dapat menyediakan listrik saat cuaca buruk atau angin yang lemah. Oleh karena itu, PLTB harus didukung oleh sistem pembangkit listrik lainnya untuk menjamin pasokan listrik yang terus menerus.


Proses Instalasi PLTB


Satu kincir angin dengan baling-baling berdiameter 127 meter mampu menghasilkan kapasitas energi listrik mencapai sekitar 6 MW. Saat ini masih dalam proses pengembangan, dimana kincir angin akan dibuat lebih besar dengan berdiameter 150 meter, sehingga diharapkan dapat membangkitkan listrik dengan kapasitas sekitar 10 MW.

Adapun proses instalasi PLTB umumnya meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Perencanaan dan pemilihan lokasi: PLTB dibangun di lokasi yang memiliki kondisi angin yang konstan dan kuat, serta tidak terdapat hambatan fisik seperti gunung atau bangunan yang dapat menghambat aliran angin.
  2. Pembuatan jalan akses dan persiapan lokasi: Jalan akses dibangun untuk memudahkan transportasi peralatan dan material ke lokasi PLTB. Lokasi juga disiapkan dengan menggali lubang untuk fondasi turbin angin.
  3. Instalasi turbin angin: Turbin angin dibawa ke lokasi dan dibongkar dari kendaraan transportasi. Kemudian, turbin angin diangkat dengan menggunakan crane dan ditempatkan di atas fondasi yang telah disiapkan.
  4. Instalasi sistem penstabilan daya (power conditioning system): Sistem ini digunakan untuk menstabilkan arus listrik yang dihasilkan oleh turbin angin dan menyesuaikannya dengan kualitas yang diperlukan.
  5. Instalasi jaringan transmisi: Jaringan transmisi dibangun untuk menghubungkan PLTB ke sistem pasokan listrik nasional.
  6. Pengujian dan komisioning: Setelah seluruh komponen PLTB terpasang, sistem diuji untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Kemudian, PLTB dikomisioning atau diserahkan ke pengelola untuk dioperasikan.

Cara Kerja PLTB





Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup sederhana. Energi angin yang memutar pada komponen PLTB, yaitu kincir, akan diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga energi listrik bisa dihasilkan. Untuk selengkapnya mengenai sistem kerja PLTB adalah:

  1. Angin yang mengalir ke turbin angin menimbulkan tekanan yang menggerakkan rotor (poros) turbin angin.
  2. Rotor berputar menggerakkan generator, yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
  3. Arus listrik yang dihasilkan oleh generator dikondisikan oleh transformator untuk meningkatkan tegangannya sebelum dijual ke pasokan listrik.
  4. Sistem penstabilan daya (power conditioning system) digunakan untuk menstabilkan arus listrik dan menyesuaikannya dengan frekuensi dan kualitas yang diperlukan.
  5. Arus listrik yang dihasilkan oleh PLTB dijual ke sistem pasokan listrik nasional melalui jaringan transmisi.

Contoh Proyek PLTB di Dunia




Berikut adalah beberapa contoh proyek PLTB di berbagai negara:

  1. California Valley Solar Ranch di California, Amerika Serikat, adalah sebuah proyek PLTB matahari yang menghasilkan 250 megawatt listrik.
  2. Gansu Jiuquan Wind Farm di Gansu, China, adalah sebuah proyek PLTB angin yang menghasilkan 7.9 gigawatt listrik.
  3. London Array di Inggris, adalah sebuah proyek PLTB yang menggunakan tenaga matahari dan angin yang menghasilkan 630 megawatt listrik.
  4. Blyth Offshore Wind Demonstration Project di Inggris, adalah sebuah proyek PLTB angin yang menghasilkan 10 megawatt listrik.
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) seluas 100 hektar di perbukitan Pabbaresseng, Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap yang mampu memproduksi daya listrik sebesar 75 megawatt (MW). Daya listrik sebesar itu dihasilkan dari 30 turbin angin keluaran Gamesa Lolica Corporation pada menara baja setinggi 80 meter dengan panjang baling-baling 57 meter. 
  6. PLTB di Kabupaten seluas 60 hektar yang mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas 72 MW dengan terdiri dari 20 turbin angin Siemens SWT-3.6-130 yang masing-masing berkapasitas 6,3 MW. 

Rata-rata kecepatan angin di Indonesia antara 4 m/detik hingga 5 m/detik. Sedangkan untuk daerah-daerah tertentu, seperti di pantai, kecepatan anginnya dapat mencapai 10 m/detik. Di daerah tersebut dinilai masih kurang ekonomis jika dibangun pembangkit listrik tenaga bayu. Namun, jika dibangun dengan ketinggian tertentu dan dengan diameter baling-baling yang besar akan dihasilkan dihasilkan energi listrik dengan potensi kapasitas 10-100 kW.


Angin yang melimpah di bumi bisa dijadikan sebagai energi alternatif untuk menghasilkan listrik. Atau dalam pengaplikasiannya disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). PLTB tersebut dapat menambah stok kapasitas daya yang tersedia di dunia. Dengan adanya ketersediaan PLTB, daya kelistrikan di dunia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

0 komentar

Post a Comment