2022-12-15

Perbedaan Testing Dan Komisioning, Tugas, Tahapan, dan Contohnya

Author -  Lubis Muzaki

Komisioning adalah proses verifikasi dan validasi sistem atau peralatan untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut berfungsi dengan benar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Ini sering dilakukan setelah sistem atau peralatan telah diinstall atau diupgrade, atau setelah perbaikan yang signifikan telah dilakukan. Tujuan utama dari komisioning adalah untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat digunakan secara efektif dan aman sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


Komisioning sering dilakukan dalam industri manufaktur, pengolahan, petrokimia, listrik, dan telekomunikasi. Dalam proses ini, seorang komisioner akan mengevaluasi sistem atau peralatan dengan menggunakan berbagai alat uji dan teknik pengujian untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.





Perbedaan Testing Dan Komisioning


Testing dan komisioning adalah proses yang berbeda yang dilakukan untuk memverifikasi dan memvalidasi sistem atau peralatan. Namun, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Berikut ini adalah perbedaan antara testing dan komisioning:

Perbedaan

Testing

Komisioning

Fokus

Testing lebih fokus pada proses pengujian sistem atau peralatan untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi dengan benar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan

Komisioning lebih fokus pada proses verifikasi dan validasi sistem atau peralatan untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat digunakan secara efektif dan aman sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Waktu

Testing biasanya dilakukan sebelum sistem atau peralatan diinstall atau diupgrade, atau setelah perbaikan yang signifikan telah dilakukan

Komisioning biasanya dilakukan setelah sistem atau peralatan telah diinstall atau diupgrade, atau setelah perbaikan yang signifikan telah dilakukan.

Dokumentasi

Testing biasanya dilakukan dengan menggunakan dokumen pengujian yang terdiri dari daftar uji, laporan uji, dan dokumen lain yang diperlukan

Komisioning biasanya dilakukan dengan menggunakan dokumen komisioning yang terdiri dari daftar peralatan yang diuji, laporan uji, dan dokumen lain yang diperlukan untuk membuktikan bahwa peralatan telah diuji dan terverifikasi dengan benar.

Alat uji

Testing dan komisioning dapat menggunakan alat uji yang sama, namun alat uji yang digunakan mungkin berbeda tergantung pada jenis sistem atau peralatan yang diuji dan tujuan testing atau komisioning.

Tim

Testing dan komisioning dapat dilakukan oleh tim yang sama atau tim yang berbeda tergantung pada jenis sistem atau peralatan yang diuji dan tujuan testing atau komisioning.




Tugas Teknisi Komisioning


Teknisi komisioning adalah orang yang bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi dan validasi sistem atau peralatan untuk memastikan bahwa sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Tugas teknisi komisioning meliputi:


1. Mempersiapkan peralatan/manufaktur yang akan diuji dan memastikannya siap untuk dilakukan commissioning yang ditandai dengan completion document.

Completion Document yang meliputi:

  • Spare part atau suku cadang yang digunakan
  • Riwayat penggantian spare part
  • Riwayat maintenance mesin
  • Dan lain lain. 


2. Menyiapkan alat uji yang diperlukan untuk pengujian peralatan.


3. Membuat dan melakukan prosedur PSSR (Pre Start up Safety Review).

PSSR adalah standar keamanan yang digunakan untuk memastikan para pekerja dapat melakukan proses pengujian dengan aman dan meminimalkan risiko yang mungkin saja terjadi. 

4. Melakukan pengujian terhadap peralatan dengan menggunakan alat uji yang telah disiapkan.

5. Mencatat hasil pengujian dan verifikasi setiap peralatan.

6. Melakukan troubleshooting pada peralatan/manufaktur yang diuji

Kinerja peralatan/mesin akan dicatat setiap hari  agar dapat diketahui kondisi normalnya. Dengan demikian, apabila terjadi kondisi abnormal dimana mesin produksi tidak bekerja secara maksimal atau bahkan terjadi kerusakan peralatan maka tugas dari teknisi commissioning untuk memperbaiki kembali peralatan/mesin tersebut.

7. Membuat laporan dan dokumen commissioning kepada client hingga tercapainya Operating Acceptance atau persetujuan dari client.


Teknisi komisioning harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem atau peralatan yang akan diuji, serta mengerti cara menggunakan alat uji yang diperlukan. Selain itu, teknisi komisioning juga harus dapat bekerja secara independen maupun dalam tim, serta memiliki kemampuan untuk bekerja dengan tepat waktu dan memenuhi deadline yang ditentukan.


Tahapan Proses Komisioning




Proses komisioning biasanya terdiri dari beberapa tahap, yaitu:


1. Persiapan: Tahap ini meliputi perencanaan dan persiapan untuk komisioning, termasuk pembuatan daftar peralatan yang akan diuji, pembuatan dokumen komisioning, dan pemilihan alat uji yang akan digunakan.


2. Instalasi: Tahap ini meliputi instalasi peralatan yang akan diuji sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.


3. Uji dan verifikasi: Tahap ini meliputi pengujian peralatan dengan menggunakan alat uji yang telah dipersiapkan untuk memastikan bahwa peralatan tersebut dapat beroperasi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.


4. Dokumentasi: Tahap ini meliputi pengumpulan dan penyusunan semua dokumen yang diperlukan untuk membuktikan bahwa peralatan tersebut telah diuji dan terverifikasi dengan benar. Dokumen ini termasuk laporan uji, daftar peralatan yang diuji, dan dokumen lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa peralatan tersebut telah diuji dengan benar.


5. Penyelesaian: Tahap ini meliputi pemberian sertifikat komisioning yang menandakan bahwa peralatan tersebut telah diuji dan terverifikasi.


Contoh Prosedur Komisioning


Berikut ini adalah contoh prosedur komisioning untuk genset (generator set) yang mungkin dapat digunakan sebagai panduan:


1. Persiapan:

  • Tentukan tujuan komisioning dan rencana kerja komisioning.
  • Tentukan peralatan yang akan diuji, yaitu genset dan semua peralatan pendukung lainnya.
  • Persiapkan alat uji yang diperlukan, seperti multimeter, oscilloscope, dan alat uji lainnya sesuai dengan spesifikasi genset.
  • Persiapkan dokumen komisioning, termasuk daftar peralatan yang diuji, laporan uji, dan dokumen lain yang diperlukan.
  • Tentukan jadwal komisioning dan persiapkan tim komisioning.


2. Instalasi:

  • Pasang genset dan peralatan pendukung lainnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
  • Pastikan semua koneksi dan instalasi telah dilakukan dengan benar.


3. Uji dan verifikasi:

  • Lakukan pengujian terhadap genset dengan menggunakan alat uji yang telah dipersiapkan.
  • Uji kemampuan genset untuk menghasilkan tegangan dan arus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
  • Uji respon genset terhadap beban dan kemampuan genset untuk mempertahankan tegangan dan arus yang stabil.
  • Uji kemampuan genset untuk beroperasi pada berbagai kecepatan dan tekanan udara.
  • Uji kemampuan genset untuk memulai dan berhenti dengan benar.
  • Uji kemampuan genset untuk melakukan transferensi beban ke sumber listrik utama dan kembali ke genset dengan benar.
  • Uji kemampuan genset untuk mempertahankan suhu yang aman sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
  • Catat hasil pengujian dan verifikasi setiap peralatan.


4. Dokumentasi:

  • Kumpulkan semua dokumen yang diperlukan untuk membuktikan bahwa genset telah diuji dan terverifikasi dengan benar.
  • Buat laporan komisioning yang menjelaskan hasil pengujian dan verifikasi genset.
  • Tandatangani laporan komisioning oleh tim komisioning dan petugas terkait lainnya.


5. Penyelesaian:

  • Berikan sertifikat komisioning kepada genset yang telah diuji dan terverifikasi dengan benar.
  • Pastikan bahwa peralatan genset tersebut dapat digunakan secara efektif dan aman sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


Mohon diperhatikan bahwa prosedur komisioning mungkin berbeda tergantung pada jenis sistem atau peralatan yang akan diuji dan tujuan komisioning. Sebagai contoh, prosedur komisioning untuk sistem listrik mungkin berbeda dari prosedur komisioning untuk sistem pengolahan air. Oleh karena itu, penting untuk memahami spesifikasi dan tujuan komisioning sebelum memulai proses tersebut.

0 komentar

Post a Comment