2022-12-13

15 Bidang-Bidang Akuntansi Dan Contohnya

Author -  Lubis Muzaki

Bidang bidang akuntansi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengorganisasian, pengukuran, dan pengungkapan informasi keuangan dalam suatu organisasi.

Beberapa bidang akuntansi yang dapat dibedakan adalah akuntansi keuangan, akuntansi pajak, akuntansi manajemen, akuntansi auditing, akuntansi forensik, dan lain sebagainya.

Masing-masing bidang ini memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki tujuan yang spesifik dalam menangani informasi keuangan suatu organisasi.





15 Bidang-Bidang Akuntansi Dan Contohnya

Terdapat beberapa jenis bidang akuntansi yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan atau bidangnya, antara lain:






1. Akuntansi Keuangan


Akuntansi keuangan adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyusun laporan keuangan suatu organisasi. Laporan keuangan ini biasanya digunakan oleh pihak internal maupun eksternal organisasi untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Contoh laporan keuangan yang biasa disusun dalam akuntansi keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.


2. Akuntansi Pajak


Akuntansi pajak adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk menangani segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan pajak suatu organisasi. 

Akuntansi pajak bertujuan untuk membantu organisasi untuk memenuhi kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Beberapa tugas yang biasanya dilakukan dalam akuntansi pajak adalah mengidentifikasi sumber pendapatan yang dikenakan pajak, menghitung jumlah pajak yang harus dibayar, dan menyusun laporan pajak yang diwajibkan oleh pemerintah.



3. Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen adalah salah satu dari bidang-bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajer dalam mengambil keputusan bisnis.

Informasi yang disediakan oleh akuntansi manajemen biasanya berupa laporan keuangan yang ditujukan untuk manajer internal perusahaan, seperti laporan laba rugi per unit produksi, laporan arus kas, dan laporan biaya tenaga kerja. 

Dengan menggunakan informasi yang disediakan oleh akuntansi manajemen, manajer dapat membuat keputusan yang tepat dan meminimalkan resiko dalam mengelola perusahaan.


4. Akuntansi Auditing


Akuntansi auditing adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk melakukan pemeriksaan atau pengecekan terhadap laporan keuangan suatu organisasi. Pemeriksaan ini dilakukan oleh akuntan publik yang independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan tersebut dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. 

Contoh dari akuntansi auditing adalah audit laporan keuangan perusahaan, audit pajak, dan audit sistem informasi. Melalui proses auditing, diharapkan dapat diketahui apakah laporan keuangan suatu organisasi dibuat dengan benar dan dapat diandalkan.


5. Akuntansi Forensik


Akuntansi forensik adalah salah satu dari jenis bidang-bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengungkap kejahatan keuangan dan melakukan investigasi terhadap tindakan kriminal dalam bidang keuangan. 

Akuntan forensik biasanya bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam mengungkap kejahatan keuangan seperti penipuan, pencucian uang, dan tindakan korupsi. 

Contoh dari akuntansi forensik adalah menganalisis transaksi keuangan suatu perusahaan untuk mengungkap tindakan kriminal yang terjadi, membuat laporan investigasi keuangan untuk diajukan ke pengadilan, dan memberikan saksi ahli dalam persidangan terkait dengan kasus keuangan.


6. Akuntansi pemerintahan


Akuntansi pemerintahan adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk menangani segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan pemerintah.

Akuntansi pemerintahan bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengelola keuangan negara secara efektif dan efisien serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Beberapa tugas yang biasanya dilakukan dalam akuntansi pemerintahan adalah menyusun anggaran negara, mengawasi pengeluaran dan penerimaan negara, dan menyusun laporan keuangan pemerintah. 

Contoh laporan keuangan yang biasa disusun dalam akuntansi pemerintahan adalah neraca pemerintah, laporan realisasi anggaran, dan laporan arus kas pemerintah.



7. Akuntansi syariah


Akuntansi syariah adalah jenis bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyusun laporan keuangan suatu organisasi yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah.

Laporan keuangan yang disusun dalam akuntansi syariah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hukum Islam, yang meliputi peraturan mengenai riba, gharar, dan maysir. 

Contoh laporan keuangan yang biasa disusun dalam akuntansi syariah adalah neraca syariah, laporan laba rugi syariah, dan laporan perubahan modal syariah.


8. Akuntansi investasi


Akuntansi investasi adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan yang bergerak di bidang investasi. 

Laporan keuangan yang disusun dalam akuntansi investasi biasanya mencakup informasi mengenai investasi yang dimiliki perusahaan, seperti saham, obligasi, dan reksa dana. 

Contoh laporan keuangan yang biasa disusun dalam akuntansi investasi adalah neraca investasi, laporan laba rugi investasi, dan laporan perubahan modal investasi.


9. Akuntansi konsultasi


Akuntansi konsultasi adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk memberikan jasa konsultasi keuangan kepada perusahaan yang membutuhkan. 

Akuntan konsultan biasanya memiliki keahlian khusus dalam bidang akuntansi dan dapat memberikan saran dan solusi keuangan yang tepat bagi perusahaan.

Contoh jasa yang biasa diberikan oleh akuntan konsultan adalah perencanaan keuangan, pengelolaan arus kas, dan pengelolaan pajak. Akuntan konsultan juga dapat memberikan saran dan solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah bagi perusahaan yang mengacu pada hukum Islam.


10. Akuntansi korporasi


Akuntansi korporasi adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan yang berskala besar atau korporasi.

Laporan keuangan yang disusun dalam akuntansi korporasi biasanya lebih kompleks dan terdiri dari beberapa laporan keuangan yang berbeda, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas. 

Akuntan korporasi biasanya memiliki keahlian khusus dalam menangani laporan keuangan perusahaan yang berskala besar dan dapat memberikan saran dan solusi keuangan yang tepat bagi perusahaan.


11. Akuntansi kredit


Akuntansi kredit adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengelola dan mengawasi piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. 

Akuntan kredit biasanya bekerja di sektor keuangan, seperti bank atau perusahaan pembiayaan, dan bertugas untuk menganalisis risiko kredit suatu perusahaan atau individu yang akan mengajukan pinjaman. 

Akuntan kredit juga bertugas untuk mengelola dan mengawasi piutang yang dimiliki perusahaan, serta menyusun laporan keuangan yang berkaitan dengan piutang tersebut.


12. Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk menyusun laporan keuangan suatu lembaga pemerintah atau badan publik. 

Laporan keuangan yang disusun dalam Akuntansi Sektor Publik harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku untuk lembaga pemerintah atau badan publik, seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) atau International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). 

Contoh laporan keuangan yang biasa disusun dalam Akuntansi Sektor Publik adalah neraca sektor publik, laporan laba rugi sektor publik, dan laporan perubahan ekuitas sektor publik.


13. Akuntansi penjualan


Akuntansi penjualan adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengelola dan mengawasi aktivitas penjualan suatu perusahaan. 

Akuntan penjualan biasanya bekerja di sektor perdagangan atau jasa dan bertugas untuk menganalisis laporan penjualan, mengidentifikasi tren penjualan, dan memberikan saran dan solusi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. 

Akuntan penjualan juga bertugas untuk mengelola dan mengawasi piutang penjualan yang dimiliki perusahaan, serta menyusun laporan keuangan yang berkaitan dengan penjualan tersebut.


14. Akuntansi harta intelektual


Akuntansi harta intelektual adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengelola dan mengawasi aset intelektual suatu perusahaan. 

Aset intelektual adalah hak atas karya intelektual seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan desain industri yang dimiliki oleh perusahaan. 

Akuntan harta intelektual biasanya bekerja di sektor teknologi atau kreatif dan bertugas untuk mengidentifikasi aset intelektual yang dimiliki perusahaan, mengukur nilai aset intelektual tersebut, dan menyusun laporan keuangan yang berkaitan dengan aset intelektual perusahaan.


15. Akuntansi teknologi informasi

Akuntansi teknologi informasi adalah salah satu bidang dari akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengelola dan mengawasi aktivitas teknologi informasi suatu perusahaan. 

Akuntan teknologi informasi biasanya bekerja di sektor teknologi dan bertugas untuk menganalisis sistem informasi yang dimiliki perusahaan, mengukur efektivitas penggunaan teknologi informasi, dan memberikan saran dan solusi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi perusahaan. 

Akuntan teknologi informasi juga bertugas untuk mengelola dan mengawasi pengeluaran teknologi informasi yang dimiliki perusahaan, serta menyusun laporan keuangan yang berkaitan dengan aktivitas teknologi informasi perusahaan.


Itulah 15 bidang-bidang akuntansi yang masing-masing memiliki berbeda-beda. Laporan akuntansi keuangan yang disusun oleh akuntan berisi informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan ekuitas suatu organisasi atau perusahaan. Dengan memanfaatkan beragam bidang-bidang akuntansi di atas, pihak-pihak yang terkait dapat memahami posisi keuangan dan kinerja keuangan organisasi atau perusahaan tersebut, serta dapat memprediksi prospek keuangan di masa yang akan datang. Selain itu, bidang-bidang akuntansi tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada para pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat.

0 komentar

Post a Comment