2024-07-22

Fungsi dan Rumus STD dalam Toko Ritel

Author -  Lubis Muzaki

Struck Transaction Day (STD) adalah salah satu indikator kinerja utama dalam bisnis ritel yang mengukur jumlah transaksi yang tercatat dalam satu hari. Setiap transaksi yang terjadi di kasir dan menghasilkan struk belanja dihitung sebagai satu STD. 

Mengukur STD penting karena memberikan gambaran tentang seberapa sering pelanggan melakukan pembelian di toko tersebut. Semakin tinggi STD, semakin tinggi pula potensi pendapatan yang bisa diraih oleh toko.


STD tidak hanya relevan untuk jaringan minimarket besar seperti Alfamart dan Indomaret, tetapi juga untuk toko-toko ritel lainnya. Setiap toko, baik yang beroperasi secara lokal maupun yang memiliki jaringan lebih luas, dapat memanfaatkan pengukuran STD untuk memahami dinamika penjualan dan perilaku pelanggannya.





Fungsi dan Manfaat STD bagi Toko Ritel


1. Mengukur Kinerja Penjualan

Dengan mencatat dan menghitung jumlah STD, toko dapat mendapatkan gambaran yang jelas tentang seberapa aktif pelanggan berbelanja di toko setiap harinya. Data ini memberikan informasi penting tentang jumlah transaksi yang terjadi dan seberapa besar omzet yang dihasilkan. 


2. Analisis Tingkat Kunjungan Pelanggan

STD juga berfungsi sebagai alat untuk menganalisis tingkat kunjungan pelanggan ke toko. Dengan memantau jumlah STD per hari atau per bulan, toko dapat melihat apakah ada peningkatan atau penurunan dalam jumlah kunjungan pelanggan. 

Misalnya, jika STD menunjukkan tren penurunan, toko dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan daya tarik toko, seperti memperbaiki tata letak, menambah variasi produk, atau mengadakan promosi khusus.


Baca juga: Yuk Cari Tahu NSB/NBH Alfamart, Cara Hitung Dan Contoh Kasusnya


3. Membantu Perencanaan Persediaan

Data STD sangat berguna dalam perencanaan persediaan barang. Dengan mengetahui jumlah transaksi yang terjadi, toko dapat memperkirakan kebutuhan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Perencanaan persediaan yang tepat membantu toko dalam hal safety stock, menghindari kelebihan atau kekurangan stok, yang dapat berdampak negatif pada penjualan dan kepuasan pelanggan. 

Misalnya, jika data STD menunjukkan peningkatan jumlah transaksi, toko dapat meningkatkan persediaan produk populer untuk mengantisipasi permintaan yang lebih tinggi.


4. Evaluasi Keberhasilan Promosi

Promosi dan program diskon merupakan strategi yang sering digunakan oleh toko ritel untuk menarik pelanggan. Dengan memantau perubahan jumlah STD selama periode promosi, toko dapat mengevaluasi keberhasilan promosi tersebut. 

Jika jumlah STD meningkat secara signifikan selama promosi, ini dapat dianggap sebagai indikator bahwa promosi tersebut berhasil menarik lebih banyak pelanggan. 

Sebaliknya, jika tidak ada perubahan atau terjadi penurunan STD, manajemen dapat mengevaluasi ulang strategi promosi yang digunakan dan mencari cara untuk meningkatkan efektivitasnya.


Komponen Utama dalam Penghitungan STD


Berikut ini adalah komponen yang berkaitan dengan STD:


1. Sales Per Day (SPD)

Sales Per Day (SPD) adalah total penjualan yang diperoleh toko dalam satu hari. SPD mencerminkan jumlah pendapatan yang dihasilkan dari semua transaksi yang terjadi pada hari tersebut. 

SPD dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai penjualan dari semua struk transaksi yang tercatat dalam satu hari. Misalnya, jika toko berhasil menjual berbagai produk dengan total nilai penjualan sebesar Rp 10.000.000 dalam satu hari, maka SPD untuk hari tersebut adalah Rp 10.000.000.


2. Average Per Customer (APC)

Average Per Customer (APC) adalah rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan oleh setiap pelanggan dalam satu transaksi. APC memberikan wawasan tentang perilaku belanja pelanggan dan seberapa besar nilai transaksi rata-rata di toko.

APC dihitung dengan membagi total penjualan harian (SPD) dengan jumlah transaksi (STD) yang terjadi pada hari tersebut. Misalnya, jika total penjualan harian adalah Rp 10.000.000 dan terdapat 200 transaksi, maka APC adalah Rp 50.000. 


Rumus dan Penghitungan STD


Struck Transaction Day (STD) adalah indikator yang menunjukkan jumlah transaksi atau struk belanja yang terjadi dalam satu hari di sebuah toko. 

Pengukuran STD sangat penting untuk memahami kinerja toko dalam hal frekuensi transaksi. Rumus dasar untuk menghitung STD adalah:

STD = SPD/APC


di mana:

  • SPD (Sales Per Day) adalah total penjualan harian.
  • APC (Average Per Customer) adalah rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan oleh setiap pelanggan dalam satu transaksi.

Dengan rumus ini, kita dapat mengetahui berapa banyak transaksi yang terjadi di toko dalam satu hari, berdasarkan total penjualan dan rata-rata pengeluaran per pelanggan.

Mari kita gunakan studi kasus toko "Sukasamasuka" untuk menghitung STD.


Data:

  • Total penjualan harian (SPD): Rp 9.600.000
  • Rata-rata pengeluaran per pelanggan (APC): Rp 30.000


Penghitungan:


STD = SPD/APC

         = 9.600.000/30.000

         = 320


Jadi, STD untuk toko "Sukasamasuka" adalah 320. Ini berarti ada 320 transaksi yang terjadi di toko tersebut dalam satu hari.


Menghitung dan memahami STD adalah langkah penting dalam mengelola bisnis ritel. Dengan menggunakan rumus STD, toko dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang frekuensi transaksi dan perilaku belanja pelanggan. 

Informasi ini memungkinkan manajemen toko untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan strategi penjualan, promosi, dan pengelolaan persediaan.

0 komentar

Post a Comment