NSB (Nota Selisih Barang) dan NBH (Nota Barang Hilang) adalah dua konsep penting dalam manajemen stok dan pengelolaan kerugian di toko-toko seperti Alfamart. Meskipun keduanya terkait dengan pengelolaan stok dan kerugian, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam tujuan dan penggunaannya.
Penggunaan NSB dan NBH di Alfamart membantu dalam mengidentifikasi dan mencatat perbedaan stok yang bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kesalahan pencatatan, pencurian, kerusakan barang, atau faktor lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian NSB dan NBH, penyebab terjadinya, fungsi dan manfaat NSB dan NBH di Alfamart, dan rumus serta studi kasusnya.
Pengertian NSB Dan NBH
NSB adalah catatan yang dibuat untuk mencatat perbedaan antara stok fisik yang ada di toko dengan stok yang seharusnya sesuai dengan catatan atau sistem komputer.
NSB digunakan untuk memantau dan mencatat selisih stok yang terjadi karena berbagai alasan seperti kesalahan pencatatan, pencurian, atau kerusakan barang.
Sedangkan NBH adalah catatan atau perhitungan yang digunakan untuk menentukan nilai kerugian yang harus dibayar berdasarkan total penjualan dan batas toleransi kehilangan yang ditetapkan.
NBH menghitung kerugian yang melebihi batas toleransi kehilangan yang telah ditentukan.
Penyebab Terjadinya Selisih Barang
Selisih barang adalah masalah yang biasanya dihadapi oleh toko retail seperti Alfamart. Penyebab terjadinya selisih barang dapat dikategorikan menjadi dua faktor utama: faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
- Pencurian oleh Karyawan. Karyawan yang tidak jujur juga dapat menjadi sumber utama selisih barang. Karyawan yang memiliki akses ke gudang atau area penyimpanan barang dapat mencuri barang tanpa terdeteksi.
- Kesalahan Pencatatan. Kesalahan manusia dalam mencatat transaksi masuk dan keluar barang adalah faktor lain yang sering menyebabkan selisih barang. Misalnya, kesalahan dalam memasukkan data stok ke dalam sistem komputer atau kesalahan saat melakukan penghitungan fisik stok dapat menyebabkan perbedaan antara stok fisik dan stok yang tercatat.
- Kerusakan Barang. Barang yang rusak atau kedaluwarsa juga dapat menyebabkan selisih barang. Barang yang rusak mungkin tidak segera tercatat sebagai stok yang hilang atau perlu dibuang, sehingga tetap tercatat dalam sistem sebagai stok yang tersedia.
- Pengembalian Barang.Pengembalian barang oleh konsumen yang tidak segera dicatat dalam sistem juga bisa menjadi penyebab terjadinya selisih barang. Jika barang yang dikembalikan tidak segera diinput ke dalam sistem, jumlah stok fisik bisa menjadi lebih banyak daripada yang tercatat.
2. Faktor eksternal
Pencurian oleh konsumen merupakan salah satu penyebab utama terjadinya selisih barang di toko retail. Konsumen yang mengutil atau mencuri barang dari rak tanpa membayar dapat mengurangi jumlah stok fisik tanpa mengurangi stok yang tercatat dalam sistem.
Fungsi NSB Dan NBH di Alfamart
Dengan adanya NSB dan NBH, Alfamart dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan stok dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berikut adalah beberapa fungsi utama NSB dan NBH di Alfamart:
1. Mencatat kesalahan yang mungkin terjadi dalam pencatatan stok
Dengan mencatat kesalahan ini, staf Alfamart dapat melakukan analisis lebih lanjut untuk menemukan sumber kesalahan.
2. Memperbaiki stok untuk memastikan jumlah stok sebenarnya
Setelah mencatat perbedaan stok, staf Alfamart dapat mengambil tindakan perbaikan. Tindakan ini mungkin termasuk melakukan penghitungan fisik stok ulang, mengganti barang yang rusak, atau memeriksa kembali catatan stok yang mungkin salah.
Dengan cara ini, staf Alfamart memastikan bahwa stok yang tercatat dalam sistem selalu akurat dan mencerminkan kondisi stok fisik yang sebenarnya.
3. Mencatat kerugian stok yang mungkin terjadi
Staf Alfamart dapat mengidentifikasi dan mencatat kerugian stok yang mungkin terjadi.
4. Memantau kinerja toko dan staf
Pihak Alfamart dapat memantau kinerja toko dan staf dalam hal pengelolaan stok. Jika sering terjadi perbedaan stok yang signifikan, ini bisa menjadi indikasi bahwa perlu ada perbaikan dalam proses pengelolaan stok atau pelatihan tambahan untuk staf.
Perbedaan NSB Dan NBH
Untuk mempermudah dalam mebedakan Nota Selisih Barang (NSB) dan Nota Barang Hilang (NBH), berikut kami sajikan dalam bentuk tabel, ya.
Aspek |
NSB (Nota Selisih Barang) |
NBH (Nota Barang Hilang) |
Pengertian |
Catatan perbedaan antara stok fisik dengan stok yang seharusnya menurut sistem. |
Catatan perhitungan nilai kerugian berdasarkan total penjualan dan batas toleransi kehilangan. |
Tujuan |
Mencatat perbedaan stok, memantau akurasi, dan mengambil langkah perbaikan. |
Mengukur kerugian finansial yang melebihi batas toleransi kehilangan yang ditetapkan. |
Perhitungan |
Mengidentifikasi selisih antara jumlah stok yang seharusnya dan stok fisik. |
Menghitung kerugian berdasarkan nilai barang hilang yang melebihi batas toleransi. |
Penggunaan |
Digunakan untuk memantau dan mengelola perbedaan stok di toko. |
Digunakan untuk menentukan nilai kerugian yang harus dibayar jika kerugian melebihi batas toleransi. |
Implementasi |
Staf toko membuat NSB untuk mengidentifikasi kesalahan atau kerugian. |
Digunakan dalam laporan kerugian dan perhitungan pembayaran kerugian barang. |
Fokus |
Pencatatan dan perbaikan perbedaan stok. |
Pengendalian kerugian finansial dan pemantauan kerugian yang melebihi toleransi. |
Rumus dan Perhitungan NSB Dan NBH
Untuk mengelola NSB dengan efektif, penting untuk memahami rumus dan perhitungan yang digunakan. Berikut ini dua rumus utama yang sering digunakan dalam perhitungan NSB serta contoh penerapannya.
1. Rumus NSB untuk Pencatatan Perbedaan Stok
a. Rumus utama NSB adalah:
NSB (Nota Selisih Barang) = Stok Harusnya (Sistem) - Stok Fisik
- Stok Harusnya (Sistem): Jumlah stok yang seharusnya ada berdasarkan catatan dalam sistem komputer toko. Ini termasuk semua transaksi masuk dan keluar yang dicatat secara elektronik.
- Stok Fisik: Jumlah stok yang sebenarnya ada di rak dan gudang setelah dilakukan penghitungan fisik oleh staf toko.
Rumus ini membantu dalam mengidentifikasi perbedaan antara jumlah stok yang seharusnya ada dan yang sebenarnya ada di toko. Setelah perhitungan dilakukan, perbedaan yang ditemukan dicatat sebagai NSB.
b. Contoh Perhitungan:
Misalkan, setelah melakukan penghitungan fisik, ditemukan bahwa terdapat 300 unit barang B di rak. Namun, sistem komputer mencatat bahwa seharusnya ada 350 unit barang B.
Perhitungan:
NSB = 350 (Stok Harusnya) - 300 (Stok Fisik)
NSB = 50 unit
Ini berarti ada selisih sebanyak 50 unit yang perlu dicatat dalam NSB.
2. Rumus Perhitungan Kerugian Berdasarkan NBH (Nota Barang Hilang)
Rumus ini digunakan untuk menghitung nilai kerugian yang harus dibayar secara personal berdasarkan total penjualan dan batas toleransi kehilangan. Rumus ini adalah:
NBH = (Total Nett Sales x BTK) - Total Barang Hilang
- Total Nett Sales: Total penjualan bersih yang dicatat dalam periode tertentu.
- BTK (Batas Toleransi Kehilangan): Persentase maksimum kehilangan yang diperbolehkan, biasanya berkisar antara 0,10% hingga 0,20%.
- Total Barang Hilang: Nilai total barang yang hilang dalam periode yang sama.
Rumus ini membantu dalam mengukur kerugian berdasarkan perbedaan antara nilai barang yang hilang dan batas toleransi yang telah ditetapkan.
Contoh Perhitungan:
Misalkan pada bulan November, total penjualan bersih di Toko B adalah Rp200.000.000, dengan BTK sebesar 0,15%. Total barang hilang tercatat sebesar Rp500.000.
Perhitungan:
NBH = (Rp200.000.000 x 0,15%) - Rp500.000
NBH = Rp300.000 - Rp500.000
NBH = -Rp200.000
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Toko B mengalami kerugian melebihi batas toleransi yang ditetapkan sebesar Rp200.000. Dengan demikian, nilai kerugian yang harus dibayar adalah Rp200.000.
Memahami rumus NSB dan NBH sangat penting untuk mengelola stok dengan efektif di toko seperti Alfamart. Dengan menggunakan rumus pencatatan perbedaan stok, staf toko dapat mengidentifikasi dan mencatat perbedaan antara stok fisik dan stok sistem. Sementara itu, rumus perhitungan NBH membantu dalam mengukur kerugian berdasarkan nilai barang hilang dan batas toleransi yang ditetapkan.
Dengan penerapan rumus yang tepat, Alfamart dapat mengurangi kerugian, meningkatkan akurasi stok, dan mengoptimalkan proses pengelolaan stok secara keseluruhan.
0 komentar
Post a Comment