Dalam dunia ritel modern, sebagai contohnya minimarket Alfamart, manajemen persediaan menjadi kunci kesuksesan. Tak lain, tujuan dari pengelolaan persediaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mempertahankan operasional yang optimal. Salah satu metode yang digunakan oleh Alfamart untuk mencapai tujuan ini adalah Penentuan Kuantitas Maksimum (PKM).
PKM adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah maksimum barang yang harus dipesan per item. Dengan menghitung PKM ini, Alfamart dapat mengoptimalkan stok barang di setiap toko dan memastikan ketersediaan barang yang memadai bagi pelanggan.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu PKM Alfamart, manfaat dan keuntungannya, rumus perhitungannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi PKM.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai PKM, diharapkan pembaca dapat melihat betapa pentingnya metode ini dalam manajemen persediaan di Alfamart dan bagaimana penerapannya dapat mendukung kesuksesan operasional perusahaan.
Apa itu PKM Alfamart?
PKM, atau Penentuan Kuantitas Maksimum, adalah sebuah metode dalam manajemen persediaan yang digunakan oleh toko ritel untuk menentukan jumlah maksimum barang yang harus dipesan per item di tokonya.
Metode ini bertujuan untuk mengoptimalkan stok barang sehingga selalu tersedia cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa menyebabkan kelebihan stok yang dapat mengakibatkan pemborosan.
Manfaat dan Keuntungan PKM Alfamart
PKM (Penentuan Kuantitas Maksimum) di Alfamart merupakan strategi yang penting dalam manajemen persediaan yang membawa berbagai manfaat dan keuntungan bagi operasional toko-tokonya, seperti berikut ini.
1. Memastikan Ketersediaan Stok
Manfaat utama dari PKM adalah memastikan bahwa setiap toko memiliki jumlah stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan PKM, Alfamart dapat menghindari situasi kehabisan stok (stockout) yang bisa membuat pelanggan kecewa dan beralih ke pesaing.
Baca juga: Mengenal Lead Time, Stockout, dan Backorder
PKM membantu toko menjaga ketersediaan barang di rak, sehingga pelanggan selalu dapat menemukan produk yang mereka butuhkan.
2. Mengurangi Biaya Persediaan
Dengan mengoptimalkan jumlah stok yang ada di toko, PKM membantu Alfamart mengurangi biaya persediaan.
PKM memungkinkan pengelolaan stok yang lebih efisien dengan mempertimbangkan lead time dan minimum order, sehingga menghindari kelebihan stok (overstock) yang bisa mengakibatkan pemborosan. Hal ini juga membantu dalam mengurangi biaya penyimpanan dan penanganan barang.
3. Mempercepat Proses Pengisian Stok
PKM memberikan perhitungan kuantitas yang jelas dan terstruktur, sehingga proses pengisian stok dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Dengan mengetahui jumlah maksimum barang yang perlu dipesan, toko dapat mengatur pemesanan dan pengiriman dengan lebih baik, menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengisian stok.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan PKM, karyawan Alfamart dengan mudah dapat meningkatkan efisiensi dalam manajemen persediaan stok. PKM memungkinkan pengelolaan stok yang lebih terencana dan sistematis, sehingga mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk mengelola persediaan.
Efisiensi operasional ini berdampak pada peningkatan produktivitas dan efektivitas bisnis secara keseluruhan.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Ketersediaan barang yang cukup dan selalu tersedia di setiap toko Alfamart akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang puas dengan pelayanan dan produk yang disediakan akan lebih mungkin untuk kembali berbelanja dan menjadi pelanggan setia.
PKM berkontribusi pada peningkatan loyalitas pelanggan terhadap Alfamart, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan dan keuntungan.
6. Memudahkan Pengambilan Keputusan
PKM memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan persediaan dan pengambilan keputusan terkait pengisian stok dan pengaturan harga produk.
Dengan data dan perhitungan yang akurat, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis.
Faktor-Faktor Penentu PKM
Faktor-faktor ini yang dapat mempengaruhi jumlah barang yang dipesan dan disimpan. Berikut adalah faktor-faktor penentu PKM di Alfamart tersebut:
1. Lead Time
Lead time adalah waktu yang diperlukan sejak pemesanan barang dilakukan hingga barang tersebut tiba di toko. Lead time dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:
- Jarak antara supplier dan toko: Semakin jauh jarak, semakin lama waktu pengiriman.
- Efisiensi proses pengiriman: Termasuk dalam hal ini adalah kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman oleh supplier.
- Proses penerimaan dan penyimpanan barang: Waktu yang diperlukan untuk memeriksa dan menyimpan barang setelah tiba di toko.
Di Alfamart, lead time biasanya berkisar antara 2 hingga 5 hari.
2. Safety Stock
Safety stock adalah jumlah stok tambahan yang disimpan sebagai cadangan untuk mengantisipasi permintaan yang tidak terduga atau keterlambatan dalam pengiriman. Faktor-faktor yang mempengaruhi safety stock meliputi:
- Permintaan historis: Analisis permintaan masa lalu (riwayat) membantu dalam menentukan jumlah safety stock yang tepat.
- Tingkat ketidakpastian dalam proses pengiriman: Termasuk kemungkinan keterlambatan atau masalah lain yang dapat mempengaruhi ketersediaan stok.
Safety stock penting untuk memastikan bahwa toko tetap memiliki barang untuk dijual meskipun terjadi lonjakan permintaan atau gangguan dalam proses pengiriman.
3. Minimum Order dari DC (Distribution Center)
Minimum order adalah jumlah minimum barang yang harus dipesan dari pusat distribusi (DC). Faktor ini ditetapkan untuk:
- Menjaga efisiensi dalam proses pengiriman: Menghindari pengiriman dalam jumlah kecil yang tidak ekonomis.
- Memastikan bahwa pesanan cukup besar untuk memanfaatkan kapasitas pengiriman secara optimal.
Jumlah minimum order ini bisa bervariasi tergantung pada jenis barang dan kebijakan supplier. Dalam PKM Alfamart, minimum order menjadi salah satu komponen dalam perhitungan kuantitas maksimum barang yang perlu dipesan.
4. Kapasitas Penyimpanan di Toko
Setiap toko Alfamart memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas. Batas tertinggi jumlah stok yang dapat ditampung di toko harus dipertimbangkan agar:
- Tidak mengorbankan tampilan produk di rak: Penting untuk menjaga estetika toko dan kemudahan akses bagi pelanggan.
- Menghindari masalah penyimpanan: Seperti barang yang tidak tertata rapi atau kesulitan dalam mengelola stok.
Dengan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan, toko dapat mengoptimalkan jumlah barang yang disimpan tanpa menyebabkan kelebihan stok yang bisa mengakibatkan pemborosan dan kesulitan dalam pengelolaan.
5. Rata-rata Penjualan Harian (AVG Sales)
Rata-rata penjualan harian adalah perhitungan jumlah penjualan per hari berdasarkan data penjualan historis. AVG Sales dihitung dengan cara membagi total penjualan dalam periode tertentu dengan jumlah hari kerja dalam periode tersebut.
AVG Sales ini penting untuk:
- Menentukan kebutuhan stok yang realistis: Berdasarkan pola permintaan yang ada.
- Menyesuaikan pesanan dengan tren penjualan: Agar stok yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Rumus Cara Menghitung PKM Alfamart
- AVG Sales Qty/Day adalah rata-rata jumlah penjualan per hari.
- Lead Time adalah waktu yang diperlukan dari pemesanan hingga barang tiba di toko.
- Safety Stock adalah jumlah stok cadangan untuk mengantisipasi permintaan tak terduga atau keterlambatan pengiriman.
- Minor adalah jumlah minimum pesanan dari distribution center (DC).
Contoh Studi Kasus PKM Alfamart
- Januari 2024: 60 pcs dalam 31 hari
- Februari 2024: 90 pcs dalam 29 hari
- Maret 2024: 150 pcs dalam 31 hari
- Minimum order: 10 pcs
- Total penjualan dalam tiga bulan: 60 + 90 + 150 = 300 pcs
- Total hari kerja dalam tiga bulan: 31 + 29 + 31 = 91 hari
- AVG Sales Qty/Day: 300 pcs / 91 hari = 3,30 pcs (dibulatkan menjadi 3 pcs)
- Lead Time: 2 hari
- Safety Stock: 2 hari
- Minor: 10 pcs
0 komentar
Post a Comment