2024-07-09

34 Istilah Dalam Usaha Retail Minimarket Yang Sering Dipakai Dalam Operasionalnya

Author -  Lubis Muzaki

Dalam industri ritel minimarket dan supermarket, seperti Indomaret, Alfamart, dan Superindo, pemahaman istilah-istilah khusus yang digunakan dalam operasional sehari-hari sangatlah penting. Istilah-istilah ini bukan hanya sekadar jargon, tetapi merupakan bahasa yang memungkinkan semua karyawan untuk berkomunikasi dengan efektif dan efisien. 

Pemahaman terhadap istilah-istilah ritel juga membantu karyawan dalam mengelola stok, menata produk, dan mengelola transaksi dengan lebih baik. Selain itu, istilah-istilah ini juga berperan dalam strategi pemasaran dan promosi yang efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan toko. 

Artikel ini akan membahas berbagai istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis ritel minimarket dan supermarket. 





34 Istilah Dalam Usaha Retail Minimarket Yang Sering Dipakai Dalam Operasional



1. APC (Average Purchase per Customer)

APC (Average Purchase per Customer) menghitung rata-rata nilai pembelian yang dilakukan oleh satu pelanggan dalam satu kali transaksi. 

Istilah ini membantu pemilik toko/minimarket dalam memahami tingkat pengeluaran rata-rata konsumennya dan dapat digunakan untuk menilai efektivitas program promosi yang sedang dijalankan. 

Menghitung APC dapat memberikan wawasan tentang perilaku belanja pelanggan dan membantu dalam merencanakan strategi pemasaran yang lebih tepat.

Untuk menghitung APC, gunakan rumus berikut:

APC = Total Penjualan/Jumlah Transaksi
 

Contohnya, jika total penjualan harian adalah Rp10.000.000 dengan 200 transaksi, maka APC-nya adalah Rp50.000. Dengan informasi ini, manajemen dapat mengevaluasi apakah strategi promosi yang diterapkan telah efektif dalam meningkatkan pengeluaran rata-rata per pelanggan ataukah belum.


2. Branding

Branding adalah proses membangun dan mengelola identitas merek untuk suatu produk atau jasa. Dalam konteks minimarket, branding melibatkan penciptaan citra dan reputasi yang positif di mata pelanggan.

Elemen-elemen branding meliputi logo, slogan, desain kemasan, dan kualitas produk. Misalnya, minimarket dengan merek yang kuat seperti Indomaret dan Alfamart memiliki logo yang mudah dikenali dan sering dikaitkan dengan kenyamanan serta harga yang terjangkau.


3. Cashier Counter

Cashier counter adalah tempat di toko di mana kasir melakukan transaksi dengan pelanggan. Lokasi ini sangat penting karena menjadi titik terakhir interaksi antara pelanggan dan toko. Penataan cashier counter yang baik dapat meningkatkan efisiensi proses pembayaran dan kenyamanan pelanggan.

Beberapa elemen penting dari cashier counter meliputi:

  • Penempatan Kasir: Harus mudah diakses oleh pelanggan dan tidak terlalu jauh dari pintu keluar.
  • Peralatan Kasir: Termasuk mesin kasir, scanner barcode, mesin EDC (Electronic Data Capture) untuk pembayaran kartu, dan tempat uang tunai.
  • Display Produk Kecil: Barang-barang kecil seperti permen, baterai, atau majalah sering ditempatkan di sekitar cashier counter untuk mendorong pembelian impulsif.

4. Category Management

Category management adalah pendekatan manajemen toko yang membagi produk menjadi kategori-kategori tertentu untuk memudahkan pengelolaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan profitabilitas dengan mengelola setiap kategori produk secara optimal.

Langkah-langkah dalam category management meliputi:

  • Pengelompokan Produk: Mengkategorikan produk berdasarkan jenis atau fungsinya, seperti makanan ringan, minuman, produk perawatan pribadi, dan lain-lain.
  • Analisis Kinerja: Menilai kinerja setiap kategori dengan melihat data penjualan, margin keuntungan, dan tingkat persediaan.
  • Strategi Promosi: Merencanakan promosi untuk kategori tertentu berdasarkan data analisis untuk meningkatkan penjualan.

5. CCTV (Closed-Circuit Television)

CCTV (Closed-Circuit Television) adalah sistem pengawasan video yang digunakan untuk memantau keamanan dan kegiatan di dalam toko. CCTV sangat penting dalam retail untuk mencegah pencurian, memantau perilaku pelanggan, dan memberikan bukti visual jika terjadi insiden.


Penempatan kamera CCTV harus strategis untuk mengcover seluruh area toko tanpa meninggalkan blind spot.


6. Display

Display adalah tata letak produk di dalam toko yang dirancang untuk menarik perhatian pelanggan dan mendorong pembelian. 



7. DSI (Days Sales of Inventory)

DSI (Days Sales of Inventory) adalah mengelola ketersediaan barang dengan cara mengukur berapa hari rata-rata persediaan di toko/minimarket akan habis jika terus dijual dengan tingkat penjualan saat ini.

Rumus untuk menghitung DSI adalah:

DSI = Persediaan Akhir/Penjualan Harian Rata-rata


Contohnya, jika persediaan akhir adalah 1.000 unit dan penjualan harian rata-rata adalah 100 unit, maka DSI-nya adalah 10 hari. Angka ini menunjukkan bahwa dengan tingkat penjualan saat ini, persediaan akan habis dalam waktu 10 hari.



8. Expired Date

Expired date adalah tanggal kedaluwarsa atau batas waktu terakhir penggunaan suatu produk.


9. Facing Out

Facing out adalah metode promosi dengan cara menyusun produk di rak sehingga label atau kemasan produk menghadap ke depan dan mudah dilihat oleh pelanggan yang sedang berbelanja. Teknik ini membantu meningkatkan visibilitas produk dan dapat meningkatkan penjualan karena pelanggan lebih mudah menemukan produk yang mereka cari.



10. FEFO (First Expired, First Out)

FEFO (First Expired, First Out) adalah metode pengadaan barang di mana produk/barang yang pertama kali kadaluwarsa adalah yang pertama kali harus dijual. Metode ini diterapkan terutama pada produk-produk yang memiliki masa kedaluwarsa, seperti makanan atau obat-obatan, untuk memastikan produk yang dijual selalu dalam kondisi segar.

Langkah-langkah dalam penerapan FEFO meliputi:

  • Pemeriksaan tanggal kedaluwarsa
  • ecara rutin merotasi produk di rak untuk memastikan produk dengan tanggal kedaluwarsa lebih awal dijual terlebih dahulu.
  • Memberikan diskon pada produk yang mendekati tanggal kedaluwarsa untuk mempercepat penjualan. 


11. FIFO (First-In-First-Out)

FIFO (First-In-First-Out) adalah metode pengelolaan persediaan di mana barang yang pertama kali masuk ke toko adalah yang pertama kali dijual.


12. GM (Gross Margin)

GM (Gross Margin) dapat didefinisikan sebagai perhitungan selisih antara pendapatan penjualan dengan biaya pokok penjualan. Gross margin dihitung sebagai persentase dari pendapatan penjualan dan menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh setelah mengurangi biaya produksi.


Rumus untuk menghitung GM adalah: 

GM = ((Pendapatan Penjualan − Biaya Pokok Penjualan)/Pendapatan Penjualan) × 100%


Contohnya, jika pendapatan penjualan adalah Rp50.000.000 dan biaya pokok penjualan adalah Rp30.000.000, maka GM-nya adalah 40%. Angka ini menunjukkan bahwa 40% dari pendapatan penjualan adalah keuntungan kotor.


13. Gondola

Gondola adalah rak besar yang digunakan untuk menampilkan dan menyusun produk di toko. 

14. Gross Profit

Gross profit adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya pokok penjualan sebelum dikurangi biaya operasional. 

Rumus untuk menghitung gross profit adalah:

Gross Profit = Pendapatan Penjualan − Biaya Pokok Penjualan


Misalnya, jika pendapatan penjualan adalah Rp100.000.000 dan biaya pokok penjualan adalah Rp60.000.000, maka gross profit-nya adalah Rp40.000.000. 


15. Inventory

Inventory adalah daftar atau catatan yang mencatat jumlah dan jenis barang yang ada di toko.


16. Loyalty Program

Loyalty Program adalah program penghargaan yang dirancang untuk pelanggan setia sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan mereka. 

Contoh loyalty program adalah kartu member, dimana pelanggan mendapatkan poin setiap kali berbelanja, yang dapat ditukar dengan diskon atau hadiah.


17. Mark-up

Mark-up adalah persentase keuntungan yang diterapkan pada harga beli produk untuk menentukan harga jual. 

Rumus untuk menghitung mark-up adalah:

Mark-up = (Harga Jual − Harga Beli/Harga Beli) × 100%

Contohnya, jika harga beli suatu produk adalah Rp20.000 dan harga jualnya adalah Rp30.000, maka mark-up-nya adalah 50%.

18. Merchandising

Merchandising adalah proses menata dan menampilkan produk di dalam toko agar terlihat menarik bagi pelanggan. 


19. Nota

Nota adalah bukti transaksi atau struk pembelian yang diberikan kepada pelanggan setelah melakukan pembayaran. 

20. Perishables

Perishables adalah produk yang mudah rusak atau memiliki masa simpan yang pendek, seperti makanan segar, susu, daging, dan buah-buahan. 

21. Point of Sale (POS)

Point of Sale (POS) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola transaksi penjualan dan stok barang. Sistem POS mencakup perangkat keras (seperti kasir dan scanner barcode) dan perangkat lunak yang mencatat semua transaksi penjualan dan memperbarui data inventaris.


22. Price Tag

Price tag adalah label harga yang ditempatkan di depan produk untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang harga barang. 


23. Private Label

Private Label adalah produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan dan dijual dengan merek dagang sendiri.  Contoh private label di minimarket Indonesia adalah produk-produk makanan ringan (camilan), dan air mineral yang diberi merek oleh toko tersebut.


24. Replenishment

Replenishment adalah proses mengisi ulang stok barang di toko dari gudang pusat atau pemasok untuk menjaga ketersediaan produk. 

25. Reorder Point

Reorder Point adalah jumlah minimal stok barang yang harus tersedia sebelum melakukan pemesanan ulang. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi reorder point:

  • Lead Time: Waktu yang diperlukan dari saat pemesanan hingga barang tiba di toko.
  • Tingkat Penjualan: Rata-rata penjualan harian dari produk tersebut.
  • Safety Stock: Stok cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi permintaan mendadak atau keterlambatan pengiriman.

Rumus untuk menghitung reorder point:

Reorder Point=(Lead Time×Tingkat Penjualan Harian)+Safety Stock



26. Retur

Retur adalah proses mengembalikan barang ke pemasok atau distributor karena alasan tertentu, seperti kerusakan atau ketidaksesuaian.


27. Shelf

Shelf adalah rak kecil yang ditempatkan di atas gondola untuk menampilkan produk-produk khusus. Shelf digunakan untuk menyoroti barang-barang tertentu yang ingin dijual dengan cepat atau yang sedang dalam promosi.



28. Shelf Life

Shelf Life adalah jangka waktu di mana produk dapat bertahan dalam kondisi yang baik sebelum kadaluarsa. 



29. Shelf Talker

Shelf Talker adalah label yang ditempatkan di depan produk untuk memberikan informasi atau penjelasan tambahan kepada pelanggan.

30. SKU (Stock Keeping Unit)

SKU adalah nomor identifikasi unik untuk setiap produk yang ada di dalam toko. SKU digunakan untuk melacak inventaris dan memudahkan proses pemesanan ulang serta manajemen stok.


31. Stand Banner

Stand Banner adalah spanduk atau banner yang ditempatkan di toko untuk mempromosikan produk atau penawaran khusus. 


32. Sales Per Day (SPD) 

Istilah yang mengacu pada jumlah penjualan harian suatu produk atau kategori produk di toko. SPD ini membantu mengukur performa penjualan produk secara harian dan dapat digunakan untuk memantau tren penjualan serta menilai keberhasilan strategi penjualan.


33. Stockout

Stockout merujuk pada kondisi di mana suatu produk tidak tersedia atau habis di toko. Stockout dapat terjadi karena penjualan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan atau kesalahan dalam manajemen stok.


34. STD (Struk Transaksi per Day)

Struk Transaksi per Day (STD) adalah jumlah transaksi penjualan yang tercatat dalam satu hari di toko. Istilah ini digunakan untuk mengukur aktivitas pembelian pelanggan dalam periode waktu tertentu.


Dengan memahami dan menerapkan istilah-istilah ini dengan baik, karyawan minimarket dapat menjalankan operasional toko, dapat bekerjasama dengan tim dengan lebih efisien, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan meningkatkan kinerja penjualan secara keseluruhan.

0 komentar

Post a Comment