2024-07-22

Perbedaan Barang Kirim Langsung (BKL) dan Dropshipping, Fungsi Dan Prosesnya

Author -  Lubis Muzaki

Proses pengadaan dan distribusi barang yang cepat dan tepat waktu sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu konsep yang telah diterapkan oleh berbagai toko ritel untuk meningkatkan efisiensi ini adalah Barang Kirim Langsung (BKL).


Barang Kirim Langsung (BKL) adalah sistem di mana pemasok atau supplier mengirimkan barang langsung ke toko tanpa melalui gudang pusat. Model ini memungkinkan toko untuk menerima barang lebih cepat, mengurangi biaya penyimpanan, dan merespons perubahan permintaan dengan lebih fleksibel. 


Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai Barang Kirim Langsung (BKL), mulai dari pengertian dan contoh barang yang termasuk dalam BKL, fungsi dan manfaatnya, perbedaan dengan model dropshipping, hingga proses pengiriman dan penerimaan barang dalam konteks bisnis ritel di Indonesia. 




Pengertian Barang Kirim Langsung (BKL)

Barang Kirim Langsung (BKL) adalah sebuah konsep dalam rantai pasok di mana pemasok atau supplier mengirimkan barang secara langsung ke toko-toko ritel tanpa melalui gudang pusat atau distribusi. 

Dalam model ini, barang tidak melewati proses penyimpanan atau pengolahan tambahan di gudang pusat atau warehouse sebelum sampai di lokasi ritel. Sebaliknya, pengiriman dilakukan langsung dari supplier ke toko, mengoptimalkan waktu dan biaya dalam proses distribusi.


Contoh Barang Kirim Langsung (BKL)


Model pengiriman barang ini sangat efektif untuk barang-barang dengan permintaan tinggi, umur simpan yang pendek, atau barang-barang yang memerlukan pengiriman cepat. 

Berikut adalah beberapa contoh barang yang biasanya dikirim menggunakan sistem BKL.


1. Produk Makanan dan Minuman

Produk makanan dan minuman seringkali memanfaatkan sistem BKL karena mereka memiliki umur simpan yang pendek dan permintaan yang tinggi. 

Contoh produk dalam kategori ini adalah susu kemasan. Produk susu kemasan, seperti susu UHT atau susu bubuk, seringkali dikirim langsung ke toko untuk memastikan kesegaran dan ketersediaan produk yang konsisten.


2. Produk Kesehatan dan Kebersihan

Barang-barang kesehatan dan kebersihan sering menggunakan sistem BKL karena kebutuhan konsumen yang sering dan terus-menerus. Contoh produk termasuk:

  • Sabun Mandi dan Pasta Gigi: Produk perawatan pribadi seperti sabun mandi dan pasta gigi memiliki permintaan yang konstan dan sering kali memerlukan pengiriman cepat untuk menjaga ketersediaan di toko.
  • Tisu dan Pembalut Wanita: Barang-barang ini adalah kebutuhan sehari-hari yang memerlukan pengiriman langsung agar toko-toko dapat memenuhi permintaan konsumen secara efektif.


3. Produk Perlengkapan Bayi

Produk perlengkapan bayi memerlukan pengiriman langsung untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang spesifik. Beberapa contoh:


  • Popok Bayi dan Susu Formula: Produk seperti popok bayi dan susu formula memerlukan pengiriman cepat untuk memastikan ketersediaan di toko dan memenuhi kebutuhan orang tua.
  • Perlengkapan Mandi Bayi: Produk perawatan bayi lainnya juga sering memanfaatkan sistem BKL untuk memastikan bahwa produk selalu tersedia.


Fungsi Barang Kirim Langsung (BKL)


Berikut adalah beberapa fungsi utama dari Barang Kirim Langsung (BKL):


1. Efisiensi Pengadaan

Salah satu fungsi utama dari sistem BKL adalah meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan barang. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan barang di gudang pusat, proses pengadaan menjadi lebih cepat. 

Ini tentu saja membantu mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengelola persediaan barang.


2. Reduksi Biaya Penyimpanan

Dengan menghilangkan gudang pusat dari rantai pasok, sistem BKL membantu mengurangi biaya penyimpanan yang terkait dengan menyimpan persediaan di beberapa lokasi. 

Sistem BKL ini dapat mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan tambahan, serta biaya operasional terkait dengan manajemen dan perawatan persediaan di gudang. 


4. Penyesuaian Pemesanan yang Lebih Cepat

Model BKL memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal penyesuaian pemesanan barang. Dengan berinteraksi langsung dengan pemasok, toko dapat dengan cepat menyesuaikan pemesanan jika terjadi perubahan permintaan atau kebutuhan mendesak. 


5. Kemitraan yang Erat dengan Supplier

Sistem BKL memungkinkan terjalinnya kemitraan yang lebih erat antara toko ritel dan pemasok. Dengan beroperasi langsung, pemasok dapat berkolaborasi lebih dekat dengan toko untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. 

Kemitraan yang baik ini dapat membuka peluang kerjasama jangka panjang dan memperluas pangsa pasar pemasok, serta meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan dalam proses rantai pasok.


6. Pengurangan Biaya Logistik

Bagi pemasok, sistem BKL membantu mengurangi biaya logistik yang terkait dengan pengiriman barang. Karena barang dikirim langsung ke toko, pemasok dapat mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan barang di gudang pusat dan biaya pengiriman tambahan yang mungkin timbul. 



Perbedaan BKL Dan Dropshipping


Meskipun keduanya melibatkan pengiriman barang langsung dari pemasok ke pelanggan atau toko, terdapat perbedaan mendasar antara Barang Kirim Langsung (BKL) dan Dropshipping.


Baca juga: Perbedaan Dropship dan Reseller


AspekBarang Kirim Langsung (BKL)Dropshipping
 Konsep DasarPengiriman barang langsung dari pemasok ke toko ritel tanpa melalui gudang pusat.Model bisnis di mana pengecer menjual produk tanpa menyimpan stok; barang dikirim langsung dari pemasok ke pelanggan.
Pengiriman dan Penyimpanan
  • Pengiriman: Langsung dari pemasok ke toko.
  • Penyimpanan: Toko menyimpan stok barang setelah diterima.
  • Pengiriman: Langsung dari pemasok ke pelanggan.
  • Penyimpanan: Pengecer tidak menyimpan stok.
Pengelolaan Stok
  • Pengelolaan Stok: Toko mengelola inventaris setelah barang diterima.
  • Responsivitas: Toko dapat menyesuaikan inventaris sesuai permintaan.
  • Pengelolaan Stok: Dilakukan oleh pemasok.
  • Responsivitas: Pengecer bergantung pada pemasok untuk ketersediaan dan pengiriman.
Biaya dan Keuntungan
  • Biaya: Mengurangi biaya penyimpanan di gudang pusat, tetapi ada biaya pengiriman dari pemasok ke toko. 
  • Keuntungan: Ketersediaan barang lebih cepat, pengurangan biaya penyimpanan gudang pusat.
  • Biaya: Mengurangi biaya penyimpanan dan pengelolaan inventaris, tetapi ada biaya pengiriman dan margin keuntungan lebih rendah.
  • Keuntungan: Mengurangi risiko penyimpanan dan investasi awal.
Hubungan PelangganMemungkinkan penyesuaian pemesanan yang lebih cepat dan pengalaman belanja yang lebih baik.Pengecer bergantung pada pemasok untuk kualitas dan waktu pengiriman, yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.



Cara Pengiriman Barang Kirim Langsung (BKL) di Indonesia



Di Indonesia, proses pengiriman BKL memerlukan koordinasi yang baik antara pemasok dan toko untuk memastikan kelancaran operasional. 

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara pengiriman Barang Kirim Langsung (BKL) di Indonesia:


1. Pemesanan Barang

Proses dimulai dengan toko yang melakukan pemesanan barang kepada pemasok. Pemesanan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara:

  • Sistem Online: Banyak toko dan pemasok menggunakan sistem manajemen inventaris berbasis cloud yang memungkinkan pemesanan secara real-time.
  • Telepon atau Email: Pemesanan juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung via telepon atau email, terutama untuk transaksi yang tidak dilakukan secara reguler.

2. Pengemasan Barang

Setelah menerima pemesanan, pemasok akan menyiapkan barang untuk dikirim:

  • Pengemasan: Barang dikemas dengan baik untuk melindungi dari kerusakan selama pengiriman. Pengemasan ini bisa melibatkan karton, palet, atau bahan pelindung lainnya.
  • Dokumentasi: Pemasok menyiapkan dokumen pengiriman seperti surat jalan dan faktur untuk menyertai barang.

3. Pengiriman Barang

Proses pengiriman barang melibatkan beberapa opsi transportasi:

  • Armada Pemasok: Banyak pemasok memiliki armada pengiriman sendiri untuk memastikan barang sampai ke toko dengan cepat dan aman.
  • Jasa Pengiriman Pihak Ketiga: Beberapa pemasok menggunakan jasa pengiriman pihak ketiga yang memiliki jaringan distribusi yang luas, seperti ekspedisi atau kurir lokal.

4. Penerimaan Barang di Toko

Saat barang tiba di toko, proses penerimaan melibatkan beberapa langkah:

  • Pemeriksaan Fisik: Petugas penerimaan di toko memeriksa barang secara fisik untuk memastikan jumlah dan kondisi barang sesuai dengan pemesanan.
  • Verifikasi Dokumen: Dokumen pengiriman diperiksa untuk memastikan kesesuaian dengan barang yang diterima, termasuk nomor pemesanan dan detail barang.

5. Penyimpanan dan Penataan Barang

Setelah diterima, barang harus disimpan dengan benar:

  • Penyimpanan: Barang ditempatkan di area penyimpanan yang sesuai di toko, mengikuti sistem penyimpanan yang telah ditetapkan.
  • Penataan: Barang diatur dengan rapi di rak atau display toko untuk memudahkan akses pelanggan dan menarik perhatian pembeli.

6. Pencatatan dan Update Stok

Data barang yang diterima dicatat dan diupdate dalam sistem inventaris toko:

  • Pencatatan: Informasi mengenai barang yang diterima dicatat untuk keperluan pelaporan dan manajemen inventaris.
  • Update Stok: Sistem inventaris diperbarui dengan jumlah barang yang baru diterima untuk menjaga akurasi data stok.

7. Penanganan Ketidaksesuaian

Jika ditemukan ketidaksesuaian atau kerusakan, toko berkoordinasi dengan pemasok untuk penyesuaian


8. Rekonfirmasi Pembayaran

Setelah barang diterima dan diverifikasi, pembayaran kepada pemasok dilakukan:

  • Rekonfirmasi: Toko melakukan rekonfirmasi pembayaran kepada pemasok sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati.

Pengiriman Barang Kirim Langsung (BKL) di Indonesia memerlukan koordinasi yang efektif antara pemasok dan toko untuk memastikan kelancaran proses distribusi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, baik pemasok maupun toko dapat memaksimalkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

0 komentar

Post a Comment