2021-07-10

Apa itu SKU? Ini Cara Membuat Stock Keeping Unit

Author -  Lubis Muzaki

Untuk pengelolaan stok produk sebuah perusahaan atau toko ritel memerlukan sistem Stock Keeping Unit (SKU) yang baik. SKU adalah kode unik sebagai penamaan yang diberikan kepada setiap item produk/barang dengan tujuan agar mudah diingat sehingga mempermudah keluar masuknya barang.

Dengan keberaan SKU ini akan memudahkan pegawai dalam menemukan produk, terutama ketika barang-barang yang disimpan dalam jumlah banyak dengan varian yang banyak pula. Lalu, bagaimana pengimplementasian SKU yang baik dalam sebuah bisnis? Yuk kepoin fungsi SKU dan contoh penerapan SKU berikut.




Pengertian Stock Keeping Unit (SKU)

Stock Keeping Unit (SKU) juga dikenal dengan istilah part number, product number atau product identifier, yang berarti metode penamaan pada tiap produk yang akan dijual kepada konsumen. 

SKU biasanya berupa kode unik dengan kombinasi deretan angka dan hurufyang akan dilabelkan pada suatu produk dan akan menjadi identitas pada produk tersebut.

Dengan kode SKU tersebut pegawai akan mudah membedakan suatu item barang yang satu dengan produk barang yang lainnya. 

Dengan perkembangan teknologi yang semakin modern SKU kini sering dicetak dalam bentuk kode batang atau barcode yang akan memudahkan perusahaan melakukan inventaris stok di warehouse.


Fungsi dan Manfaat SKU

Adapun beberapa fungsi yang didapat dari adanya SKU adalah:

  • Memudahkan perusahaan untuk identifikasi atau melakukan pengecekan produk di inventory, 
  • Mencegah adanya penyusutan seperti adanya produk rusak, hilang, atau tidak siap pakai;
  • Memudahkan untuk restock inventory dimana barang mana saja yang perlu disiapkan atau diadakan kembali.

Sementara itu berikut ini adalah manfaat adanya SKU:

  • Untuk menandai setiap produk-produk barang mana saja yang sudah siap untuk dijual, agar tidak tercampur baik itu ukuran, warna dan jenis barang.
  • Pegawai tidak perlu melakukan pencarian produk secara manual, karena semua data barang sudah diinput dengan baik dan secara fisik setiap barang sudah ditandai sesuai jenis, ukuran dan mereknya.
  • Mempercepat transaksi bisnis yang sedang dijalankan, terutama melancarkan distribusi barang produksi dari gudang menuju ke tangan pelanggan.
  • Memudahkan perusahaan untuk menganalisis bisnis produk mana yang paling laku keras hingga produk yang kurang laku di pasaran. 
  • Memudahkan pendataan atas penjualan harian hingga bulanan. Dengan begitu, perusahaan dapagt merencanakan suplai terhadap sebuah produk. Sebagai contoh, perusahaan sepatu Bro.Do segera melakukan pengadaan atas produk sepatu type A, karena berdasarkan sistem inventaris SKU produk tersebut paling laris. 

Baca juga: Cara Menghitung Safety Stock

Implementasi dan Contoh SKU dalam Sebuah Bisnis


Salah satu tips dalam membuat SKU adalah dengan memilih kode barang yang tidak rumit, cukup mudah diingat sehingga memudahkan semua pegawai yang terlibat dalam pengadaan stock barang.

Di dalam pengimplementasian SKU untuk sebuah item produk perusahaan dapat menggunakan deret angka, huruf, atau kombinasi antara keduanya.

SKU ini biasanya ditempel pada stok barang. Pegawai dapat melakukan inventory tracking ketika ingin mendata stok barang dengan menggunakan barcode scanner, barcode label atau software inventory tracking system.

Untuk memudahkan memahami cara penerapan SKU dalam sebuah bisnis ritel, berikut kami berikan contohnya.

1. Contoh Penerapan SKU Produk Laptop

Perusahaan distributor barang-barang IT, Jakarta Notebook, membuat SKU untuk produk laptop merek Asus. Produk-produk Asus yang tersedia diantaranya adalah:

  • Asus A409MA-FHD421 Intel N4020 4GB 256GB 14 Inch Windows 10 - Silver, dengan SKU ASNB6ISV
  • HP 14S-DK1123AU Laptop AMD Athlon 3150U 4GB 512GB 14 Inch Windows 10 - Golden, dengan kode SKU HCNB2IGD

Dapat dijelaskan bahwa:

a. Untuk produk pertama

AS merupakan kode untuk merek ASUS. NB untuk Notebook. Dan 6 adalah notebook merek Asus di Jakarta Notebook diberi label no 6. I adalah produk Asus yang dijual ke 9. Sementara itu SV adalah produk tersebut berwarna silver.

b. Untuk produk kedua

HC merupakan kode untuk merek Handphone Compact. NB untuk Notebook. Dan 2 adalah notebook merek HP di Jakarta Notebook diberi label no 2. I adalah produk HP yang dijual ke 9. Sementara itu GD adalah produk tersebut berwarna golden.

Secara umum untuk merek produk akan dipasang di depan untuk memudahkan perbedaannya dengan jenis atau merek produk lainnya.

Perusahaan bebas untuk menentukan kode penerapan SKU sesuai dengan selera dan kebutuhannya tersendiri. Seperti yang dilakukan oleh Jakarta Notebook tersebut, yang bertujuan untuk untuk memudahkan administrasi internal.

2. Contoh Penerapan SKU Pada Material Konstruksi

Sebuah perusahaan jasa konstruksi melakukan pembelian produk baja ringan dengan berbagai merek yang ada di pasaran. Kamu diminta untuk menuliskan SKU untuk produk tersebut.

Maka kode yang dapat kamu tulis bisa seperti berikut:

BR075TS2002, yang artinya, “BR” untuk baja ringan, “075” untuk ukuran ketebalan bajar ringan yang 0,75 mm, “TS” untuk merek Tasso, dan 2002 untuk tanggal pembelian baja ringan pada 20 Februari (20/02).

Sekain penjelasan mengenai apa itu stock keeping unit (SKU) dan contoh pengimplementasiannya dalam sebuah bisnis. SKU adalah satu manajemen inventaris yang perlu dilakukan untuk memudahkan para pengusaha untuk melakukan riset pasar. Selain itu, konsumen juga akan dimudahkan dalam pencarian produk berdasarkan kualitas dan harga yang sangat beragam yang dapat dilakukan secara otomatis.

0 komentar

Post a Comment