Cara Menyusun OKR (Objectives and Key Results)

Author -  Lubis Muzaki

Objectives and Key Results (OKR) merupakan sistem manajemen kinerja yang dijalankan perusahaan agar para karyawan dan manajernya dapat bekerja lebih dapat fokus dengan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus diprioritaskan dalam bekerja.  

Dengan OKR, manajer pada tiap-tiap divisi di perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola karyawannya. Selain itu, OKR membuat kerja lebih terarah dan selama berjalannya waktu untuk mencapai target akan ada feedback yang bisa digunakan sebagai evaluasi.

Segudang manfaat dari Objectives and Key Results (OKR) tentunya membuat perusahaan harus tahu bagaimana cara menyusun OKR ini. Berikut di bawah ini akan dijelaskan cara membuat OKR yang disertai contoh-contohnya pada masing-masing departemen yang ada di perusahaan.




Apa itu Objectives and Key Results (OKR)?

Sebelum mempelajari cara membuat OKR, kamu perlu memahami dahulu istilah OKR itu sendiri. 

OKR terdiri dari dua kata, yaitu:

  • Objectives, yaitu tujuan atau sasaran apa yang hendak dicapai (goal-setting)
  • dan Key Results, yaitu tolak ukur (metrics) bahwa sasaran tadi telah tercapai. Key Results ini membantu karyawan bagaimana menuju Objective tersebut.


Objectives lebih bersifat kualitatif dan menjadi arahan prioritas kerja sebuah departemen di suatu perusahaan. Sementara itu Key Results lebih bersifat kuantitatif dan digunakan sebagai indikator untuk mengukur apakah sasaran (objectives) tadi telah tercapai secara sempurna atau tidak.

OKR ini dapat digunakan sebagai alat yang menerjemahkan rencana strategis perusahaan menjadi lebih realitas.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Objectives and Key Results (OKR) adalah sistem manajemen yang akan membantu karyawan untuk lebih fokus pada prioritas kerja terpenting untuk mencapai tujuan atau rencana strategis perusahaan. 

Manfaat OKR


Berikut ini adalah keuntungan bagi perusahaan ketika menerapkan OKR:

  1. Meningkatkan engagement karyawan (employee engagement) dalam mencapai tujuan perusahaan.
  2. Mengarahkan perusahaan untuk bisa lebih fokus pada pencapaian goal yang telah dibuat.
  3. Mengkoordinasikan tim dan individu untuk bisa bekerja sama dalam meraih satu tujuan yang sama.
  4. Departemen perusahaan yang telah membuat OKR-nya akan jauh lebih disipilin terhadap komitmen objectives OKR yang telah dibuat/diprioritaskan.
  5. Setiap individu mengetahui apa yang diharapkan oleh tim atau departemennya, begitu pula sebaliknya. 
  6. OKR mendorong tiap individu untuk terus berkembang (thriving), agar anggota di divisi perusahaan tidak stagnan mengerjakan hal-hal itu saja.
  7. OKR menghasilkan kinerja dan pencapaian sasaran (objectivities) yang lebih tinggi.

Cara Menyusun atau Membuat OKR yang Baik


1. Dalam menyusun OKR, yang perlu diperhatikan pertama kali adalah objectives perusahaan yang ingin dicapai. Perusahaan dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk membantu dalam penyusunan objectives perusahaan:

  • Apakah objectives itu membantu mencapai rencana strategis perusahaan yakni memberikan value bagi bisnis? 
  • Apakah objectives yang ditetapkan itu bisa menginspirasi dan membuat karyawan bertambah semangat untuk bekerja?
  • Apakah objectives tersebut bersifat forward looking yakni memandang jauh ke depan? 
Jika pertanyaan di atas keseluruhan jawabannya adalah yes, maka objectives  OKR yang disusun dalam kondisi baik.


2. Setelah mempunyai Objectives OKR yang baik, langkah terkahir dalam menyusun OKR adalah membuat Key Results yang tepat. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan Key Results, yaitu:

  • Key Results harus spesifik dan jelas.
  • Key Results dalam OKR bersifat kuantitatif yang dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan untuk mencapai objectives tersebut. 
  • Key Results idealnya mendorong karyawan untuk bekerja secara maksimal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dan sistem corporate governance (tata kelola perusahaan).
  • Key Results harus dibuat selaras (align) dengan objectives OKR maupun OKR level di atasnya jika ada.

 

Cukup mudah bukan untuk menyusun OKR? Jadi kamu dalam menyusun OKR bisa mengikuti checklist tersebut sebagai alat bantu.

Cara Implementasi OKR


  1. Tentukan rentang waktu (timeline) untuk pencapaian target (objectivities).
  2. Pilih 3–5 tujuan yang ingin dicapai divisi perusahaan. Jangan lebih dari 5 objectivities karena akan menyebabkan tim tidak dapat fokus kepada tujuan dan akan mengeluarkan biaya atau cost yang berlebih.
  3. Tentukan 3-4 key results per objective dengan skala penilaiannya.
  4. Gunakan perpaduan top down dan bottom up dalam berkomunikasi untuk penyusunan OKR
  5. Perlu dipresentasikan kepada stakeholders terkait.Jadi, tidak hanya untuk tim atau departemennya sendiri.

Contoh OKR



Untuk lebih mudah pemahaman terkait cara menyusun OKR yang telah dijelaskan di atas, berikut ini kami berikan beberapa contoh OKR yang biasanya digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Contoh OKR Digital Marketing

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion ingin meningkatkan penjualannya di dunia online, Oleh karenanya, divisi marketing akan menyusun OKR digital marketingnya, yaitu sebagai berikut:


Objective : Mencipatkan Closing di Jualan Online

Key Results 1 : Meningkatkan jumlah copywriting per hari dari 2 posting per hari menjadi 5 posting per hari pada Januari 2021.

Key Results 2: Meningkatkan jumlah visitor website dari 1000 pengunjung per hari menjadi 5000 per hari pada Januari 2021.

Key Results 3 : Meningkatkan Jumlah Followers di Media Sosial Instagram dari 10.000 menjadi 80.000 pada Januari 2021.

Key Results 4 : Rata-rata Conversion Ratio mencapai 20% baik dari media sosial maupun dari website pada Januari 2021.


Keempat key results tersebut di atas bertujuan untuk meningkatkan branding, trafik website dan pada akhirnya tentu akan meningkatkan jumlah leads.


Contoh OKR Sales

Contoh OKR selanjutnya adalah OKR Departemen Sales. Divisi Sales mempunyai tujuan untuk penjualan dengan rekor yang tertinggi di kuartal kedua dan sekaligus meningkatkan index kepuasaan pelanggan (IKP) hingga akhir tahun.


Objective : Meningkatkan Penjualan yang Tertinggi dalam Kuartal Kedua 2021 dan meningkatkan index kepuasaan pelanggan (IKP) hingga akhir tahun.

Key Results 1 : Departemen Sales berupaya untuk mencapai target penjualan Rp 20 Milyar hingga akhir kuartal kedua 2021.

Key Results 2 : Departemen Sales berupaya untuk meningkatkan cross-sell dan up-sell dari 25% menjadi 50% hingga akhir kuartal 2021. Cross-selling merupakan penawaran produk jenis lain kepada pelanggan yang sedang melakukan pembelian sebuah produk. Sementara itu up-selling merupakan teknik menjual produk tertentu agar bernilai jual lebih tinggi dengan menyampaikan tambahan manfaat atau keunggulan produk.

Key Results 3 : Departemen Sales berupaya untuk meningkatkan Index Kepuasan Pelanggan (IKP) dari 3,8 menjadi 4,8 hingga akhir kuartal 2021. Key results ini digunakan untuk menjaga dan sekaligus meningkatkan kepuasaan pelanggan. Harapannya ketika pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, maka dapat target sales dapat tercapai.

 

Contoh OKR HR
 

Divisi Human Resources Development PT Astra Indonesia ingin meningkatkan return of investment (ROI) Human Capital yang ada. Tujuan dibuatnya OKR HR ini untuk meningkatkan produktifitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada di perusahaan.


Objective : Meningkatkan Return of Investment (ROI) human resource di era digital

Key Results 1 : Dvisi HRD akan berupaya untuk menurunkan turnover rate para talent dari 20% ke 7% hingga kuartal kedua 2021. Dengan upaya ini diharapkan akan menurunkan biaya yang besar ketika harus merekrut karyawan baru. Selain itu, dengan tetap bekerjanya karyawan-karyawan professional  dengan berkinerja tinggi di perusahaan tersebut akan mampu meningkatkan ROI SDM perusahaan.

Key Results 2 : Divisi HRD akan berupaya untuk meningkatkan promosi jabatan dari 7% ke 20% hingga kuartal kedua 2021. Manfaat promosi jabatan tentunya adalah untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan juga memotivasi karyawan lain agar bisa mengikuti tren positif karyawan tersebut. Jadi dengan meningkatkan promosi jabatan akan mampu meningkatkan ROI SDM perusahaan.

Key Results 3 : Divisi HRD akan berupaya untuk meningkatkan investasi training per SDM dari 6 juta ke 12 juta hingga kuartal kedua 2021. Dengan meningkatkan jumlah investasi pelatihan SDM yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, maka karyawan akan semakin kompeten di bidangnya dan tentunya akan meningkatkan produktifitas karyawan tersebut.


Demikianlah penjelasan mengenai apa itu OKR, manfaat OKR dan contoh cara menyusun OKR.  Perusahaan kecil maupun besar dapat memanfaatkan OKR ini untuk mengukur pertumbuhan bisnisnya melalui performa anggotanya.

0 komentar

Post a Comment