Jenis Utang Jangka Panjang (Long-term Liabilities), Ketahui Keuntungan dan Risikonya

Author -  Lubis Muzaki

Selain dana dari investor, suatu perusahaan umumnya membutuhkan dana dari utang jangka panjang sebagai modal untuk ekspansi perusahaan ataupun untuk memodernisasi perusahaan. Alasannya karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut membutuhkan dana dengan jumlah yang besar.

Lalu apa itu definisi utang jangka panjang? Dan apa saja bentuk atau jenisnya?



Pengertian Utang Jangka Panjang (Long-term Liabilities)


Utang jangka panjang (long-term liabilities) atau sering juga disebut dengan utang tidak lancar (non current liabilities) adalah salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya dengan rentang waktu pembayaran 5 – 20 tahun.

Utang jangka panjang disebut juga utang tidak lancar karena modal dari sumber utang ini dipergunakan untuk membiayai kebutuhan perusahaan yang bersifat jangka panjang. 

Adapun pelunasannya perusahaan mengambil dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar (non-current assets) dan memiliki nilai jual yang tinggi jika suatu saat dijual kembali. 

Karena itu perusahaan menggunakan sumber modal dari dana utang jangka panjang ini dipakai untuk kebutuhan jangka panjang, seperti pembelian tanah (land), pembangunan gedung bangunan atau pabrik, pembelian mesin-mesin, dan untuk membiayai kebutuhan modal kerja permanen lainnya.


Jenis-Jenis Utang Jangka Panjang


Dalam bisnis, pembukuan utang untuk laporan keuangan sangatlah penting dan harus dilakukan. Oleh karenanya seorang akuntan harus mengetahui kategori atau jenis-jenis utang jangka panjang (long-term liabilities), yaitu meliputi:

  1. Utang Obligasi (Bond Payable), yaitu jenis utang jangka panjang yang diperoleh dengan cara cara menerbitkan atau menjual surat berharga obligasi kepada publik. Alasannya karena perusahaan-perusahaan besar tidak mungkin mendapatkan pinjaman uang miliaran rupiah dari satu pemberi pinjaman (kreditor). Surat berharga obligasi berisi tentang nominal obligasi, bunga obligasi pertahun, tanggal pelunasan dan hal lain sesuai dengan jenis obligasi yang disepakati oleh penerbit (perusahaan) dengan pembeli obligsi (pemberi pinjaman).
  2. Utang Hipotik (Mortage Notes Payable), yaitu suatu jenis utang jangka panjang yang menggunakan jaminan benda-benda tidak bergerak atau aktiva tetap (fixed assets) seperti gedung atau bangunan, rumah, mesin, tanah dan atau aktiva tetap lainnya. Contoh utang hipotik ini adalah pinjaman yang dilakukan perusahaan kepada bank.
  3. Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes), yaitu utang jangka panjang yang dinyatakan dalam bentuk wesel yang dibuat dengan janji tertulis atas kesepakatan untuk membayar kepada pihak pemberi pinjaman dengan jumlah tertentu dan pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan. Biasanya wesel jangka panjang ini dapat ditarik antara 60-90 hari setelah diterbitkan.
  4. Kewajiban Lease, yaitu utang jangka panjang dalam bentuk kesepakatan sewa dimana penyewa (lessee) sepakat untuk membayar sewa kepada pemilik properti (lessor) atas penggunaan aset.



Keuntungan dan Risiko Utang Jangka Panjang


Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan pembiayaan utang jangka panjang bagi perusahaan, yaitu meliputi:

  1. Bunga obligasi yang merupakan konsekuensi dari utang jangka panjang jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan deviden yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham.
  2. Memotong kewajiban pajak yang harus dibayarkan kepada negara, hal ini dikarenakan bunga pinjaman dari utang jangka panjang merupakan biaya yang dibebankan kepada perusahaan. Sedangkan deviden merupakan return yang harus dibayarkan perusahaan untuk para pemegang saham yang tidak dapat dikategorikan sebagai pembebanan biaya. Sesuai dengan laporan keuangan akuntansi, bertambahnya beban bunga pinjaman dapat mengurangi laba  bersih (net profit) perusahaan yang kemudian memperkecil pajak yang akan dibayarkan.
  3. Pemberi pinjaman (kreditur) atau pemilik obligasi tidak akan memiliki hak suara dalam perusahaan, sehingga tidak akan ada intervensi dari mereka yang dapat mempengaruhi manajemen dan operasional harian perusahaan. Tentunya akan berbeda jika perusahaan menerbitkan atau menjual saham baru yang akan membuat kepemilikan dan pengendaian perusahaan akan berubah karena investor masuk ke dalam stakeholders perusahaan.
  4. Kepastian perencanaan keuangan dan memudahkan manajemen keuangan. Karena utang jangka panjang memiliki waktu pembayaran pokok dan bunga yang sudah ditentukan, maka kepastian waktu dan nominal pelunasannya sudah jelas. Kepastian waktu dan nominal yang akan dibayarkan tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahaan untuk mengelola dan merencanakan keuangan perusahaan secara pasti.

 

Sementara itu berikut ini adalah beberapa risiko hutang jangka panjang yang mungkin saja dapat timbul:

  1. Semakin lama jangka waktu pelunasan hutangnya, maka risiko yang harus ditanggung perusahaan juga akan semakin tinggi. Hal ini berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang mungkin saja timbul yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan selama jangka waktu pelunasan utang tersebut. Faktor-faktor tersebut ditakutkan dapat menyebabkan risiko gagal bayar yang kemudian bisa membuat perusahaan dipailitkan.
  2. Risiko yang kedua adalah kemungkinan harga saham perusahaan akan turun akibat tingkat tinggi atau rendah jumlah pinjaman. Karena apabila respon pasar terhadap kebijakan utang jangka panjang perusahaan tidak terlalu baik, maka harga saham perusahaan bisa terkoreksi jauh lebih dalam.
  3. Menjadi beban tetap setiap tahun yang harus ditanggung oleh perusahaan yang bisa saja sampai pada level sehingga membuat perusahaan mengalami extreme leverage atau terjebak dalam utang yang tinggi. 
  4. Penggunaan dana hasil utang jangka panjang yang tidak efektif bisa mengganggu performa perusahaan. Terlebih hubungannya dengah arus kas perusahaan.

 


Itulah ulasan mengenai apa itu utang jangka panjang (long-term Liabilities). Secara umum kepemilikian akan utang terlebih utang jangka panjang dengan jumlah besar memang sangat mengganggu laju keuangan bisnis perusahaan yang sedang dijalankan. Namun di sisi lain utang jangka panjang ini sangat diperlukan karena perusahaan membutuhkan modal yang sangat besar agar perusahaan tersebut terus berkembang dan maju. 

Sumber modal berupa utang jenis ini dapat digunakan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti pembelian tanah gedung, pembelian alat atau mesin produksi, pembangunan pabrik, dan sebagainya.

0 komentar

Post a Comment