Siapa CEO dan CEO Duality itu? Berikut Peran dan Tugasnya

Author -  Lubis Muzaki

Perumusan strategi dan tujuan perusahaan merupakan tanggung jawab para manajemen puncak (top management). Dan salah satu top manager yang terlibat secara langsung dalam proses manajemen strategis perusahaan adalah Chief Executive Officer (CEO) atau juga dikenal Direktur Utama).

Lalu, sebenarnya siapa sih CEO itu? Apa saja tugas dan perannya? Bagaimana proses pergantian jawaban CEO, dan apakah bisa diterapkan CEO sekaligus merangkap jabatan sebagai dewan komisaris (CEO Duality)? Baca penjelasannya di bawah ini.


Siapa itu CEO?

CEO adalah salah satu jabatan dalam sebuah perusahaan yang bertugas menetapkan dan merencanakan tujuan-tujuan strategis perusahaan, mengorganisir, memimpin dan mengontrol jalannya perusahaan.

CEO mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh atas kepengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Kekuasaan dan wewenang manajer puncak (top manager) ini diawasi langsung oleh Dewan Komisaris.

Baca juga: Perbedaan Dewan Direksi dan Komisaris


Namun kekuasaan tertinggi di dalam perseroan terbatas, di atasnya CEO dan Dewan Komisaris, adalah tetap berada di tangan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Di dalam RUPS akan diputuskan kepengurusan perusahaan dan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.

 

Peran dan Tugas CEO



CEO dalam sebuah perusahaan memiliki beberapa peranan, yaitu:

  • Peran Interpersonal, yaitu sebagai tokoh simbolis organisasi/perusahaan seorang CEO (direktur utama) harus melaksanakan sejumlah tugas seremoni rutin yang bersifat resmi dan sosial. Sebagai brand image, CEO penting sekali untuk memperkenalkan diri dan perusahaannya kepada masyarakat umum.
  • Peran Informational, yaitu CEO sebagai pemantau atau monitoring dengan cara membaca laporan, mengikuti pertemuan atau meeting guna mendapatkan sejumlah informasi mengenai perkembangan organisasi/perusahaan dan lingkungannya.
  • Peranan Pengambil Keputusan, yaitu CEO melakukan tugas strategis untuk memulai proyek untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. CEO mengadakan pertemuan strategis dan menganalisis serta mengevaluasi kinerja perusahaan untuk kemudian agar dapat menyelesaikan permasalahan perusahaan dengan cara mengambil keputusan yang tepat.

Sementara itu, rincian tugasnya adalah sebagai berikut:

  • Mengelola seluruh sumber daya dari organisasi yang ada.
  • Sebagai seorang pemimpin (leader) CEO mempunyai tugas menetapkan staf organisasi serta melatih dan memotivasi bawahannya. 
  • Menjaga networking dalam dunia kerja untuk mendapatkan peluang proyek baru.
  • CEO mengelola dan mengerahkan anggaran agar menghasilkan laba bagi perusahaan.
  • Menyetujui adanya rekrutmen karyawan.
  • CEO bertugas untuk mewakili perusahaan sebagai negosiator untuk kontrak dengan stakeholder eksternal seperti supplier (penyalur besar) dan juga para customernya (pelanggan besar).



Metode Pergantian CEO



Kinerja CEO yang bagus akan ditandai dengan hasil yang baik tiap tahunnya sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadinya pergantian CEO.

CEO yang baru tentunya akan menetapkan beberapa perubahan perubahan dalam pengelolaan perusahaannya dengan menerapkan peraturan dan prosedur baru yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. 

Terdapat beberapa metode dalam proses pergantian CEO di sebuah perusahaan, meliputi:

  1. Pergantian rutin, yaitu pergantian CEO yang dilakukan secara teratur berdasarkan kebijakan yang telah dibuat sebelumnya, dan merupakan proses pergantian yang sudah direncanakan. Pergantian rutin ini terjadi karena alasan masa jabatan yang sudah habis. Setelah pergantian, CEO lama biasanya akan menduduki jabatan Dewan Komisaris dan tetap memantau jalannya perusahaan. 
  2. Pergantian nonrutin, yaitu pergantian CEO yang dilakukan tanpa perencanaan dan tidak teratur. Pergantian CEO secara nonrutin ini bisa disebabkan karena CEO mengundurkan diri (resign), dipecat, mengambil posisi lain dalam perusahaan (ganti jabatan), dan alasan kebijakan perusahaan.

 



Kelebihan dan Kekurangan CEO Duality


CEO Duality merupakan seseorang yang berada pada jabatan top manager dengan dua peran sekaliguas, yaitu sebagai CEO (dewan direksi) dan  juga chairman of board (dewan komisaris) dalam satu perusahaan. 


Tentunya dengan peran yang double (ganda) tersebut, tentunya memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan terhadap perkembangan perusahaan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penerapan CEO Duality dalam sebuah perusahaan:

CEO Duality memberikan benefits atau keuntungan bagi perusahaan yaitu:

  • Pihak yang bersangkutan lebih memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai operasi dan lingkungan perusahaan.
  • Struktur kepemimpinan ganda (CEO Duality) tersebut akan mengarahkan organisasi untuk mempunyai kepemimpinan yang kuat dan arah yang jelas.


Sementara itu kekurangan CEO Duality adalah sebagai berikut:


  • Mengakibatkan kinerjanya menjadi kurang efektif dan kurangnya independensi sehingga mampu mempengaruhi pengambilan keputusan demi untuk kepentingan ataupun keuntungan pribadi.
  • Kurang efektifnya fungsi monitoring dari dewan komisaris yang seharusnya mengawasi dewan direksi yang termasuk dirinya sendiri.

 

Demikianlah penjelasan mengenai siapa itu Chief Executive Officer (CEO) dan bagaimana pengaruhnya terhadap jalannya perusahaan. Kinerja perusahaan baik atau buruk dapat dilihat dari hasil kerja keras CEO-nya dalam mengelola perusahaan secara langsung untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Jika kinerja CEO buruk, pergantian CEO bisa saja diterapkan oleh perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

0 komentar

Post a Comment