Selain mengenal Heijunka, yang merupakan bagian penting dari Toyota Production System/TPS, juga diperkenalkan Jidoka dan Heijunka yang sama-sama pentingnya dalam metode just-in-time untuk sistem produksi Toyota (Toyota Production System/TPS).
Lalu, apa perbedaan Jidoka dan Heijunka? Sebelum melangkah lebih jauh, ketahui dulu apa itu Jidoka dan tujuannya.
Otomatisasi Industri via Pixabay.com |
Jidoka dalam bahasa Jepang artinya adalah otomatisasi otomatisasi (mengubah proses manual, yang semulanya dikerjakan oleh manusia, menjadi proses mesin) dan otonomasi (mengubah proses manual, yang semulanya dikerjakan oleh manusia, menjadi proses mesin dengan menambah pengendalian terhadap barang produksi yang cacat secara otomatis).
Pada awalnya Jidoka diperkenalkan dari sebuah mesin tenun yang dibuat oleh Sakichi Toyoda. Mesin tersebut dapat
otomatis berhenti untuk mencegah
hasil produksi kain tenun yang cacat, sehingga kain tidak dapat terkirim ke proses berikutnya.
Apa itu Jidoka?
Jidoka secara garis besar diterjemahkan menjadi “mesin cerdas”, dan secara spesifik merujuk pada kemampuan mesin untuk mendeteksi suatu masalah dan menghentikan dirinya sendiri.
Pengertian jidoka jika dilihat dari sudut pandang sistem produksi Toyota adalah suatu alat atau sistem yang digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi ketidaknormalan proses dan bisa dikatakan sebagai alat yang berwenang untuk menghentikan proses produksi jika terjadi sesuatu yang abnormal.
Contoh 1
Pada mesin yang mampu mendeteksi besarnya nilai resistance
(ketahanan) suatu product, apabila mesin mencatat nilai yang di luar spesifikasi yang telah distandarkan,
maka secara otomatis mesin akan berhenti.
Contoh 2
Pada mesin conveyor, alat material handling, apabila terjadi kesalahan
berturut-turut sampai pada batas jumlah yang diijinkan, maka operator
diberikan wewenang untuk menekan tombol "stop button" untuk menghentikan mesin.
Tujuan dan Manfaat Jidoka
Berikut ini adalah tujuan dari penerapan Jidoka dalam sebuah industri, yaitu:
- Menjamin hasil produksi untuk mencapai kualitas terbaik
- Menyederhanakan man power pada proses produksi
- Mencegah terjadinya down time (kehilangan produktivitas) akibat adanya kelainan pada proses produksi.
Berikut adalah manfaat dari diterapkannya Jidoka:
- Membangun mekanisme untuk mencegah produksi massal pekerjaan yang rusak.
- Pemeriksaan otonom untuk abnormalitas dalam suatu proses.
- Mesin dengan kemampuan mendeteksi cacat dan merespon dengan tepat.
- Mentransfer kecerdasan manusia ke mesin / sistem otomatis.
- Tidak terbatas pada proses mesin, dapat juga digunakan dengan operasi manual.
- Sistem dukungan manusia untuk melakukan perbaikan berkelanjutan melalui kegiatan pencegahan.
- Menyinari penyebab masalah dengan menghentikan proses persis seperti ketika cacat atau kelainan terdeteksi.
Jidoka juga mampu mencegah lolosnya barang atau produk cacat :
- Mendeteksi kelainan.
- Menanggapi dengan segera (cepat).
- Menghilangkan penyebab masalah.
PDCA (Plan-Do-Check-Acton) bisa menjadi metode pendekatan pemecahan masalah dalam pemikiran Jidoka.
Perbedaan Poka Yoke dan Jidoka
Selain Heijunka dan Jidoka, Poka Yoke juga merupakan bagian penting dari Toyota Production System.
Poka Yoke berasal dari kata Poka Misu dan Yokeru. Poka Misu memiliki arti kesalahan yang terjadi karena kecerobohan atau careless, sedangkan Yokeru berarti menghindari (avoid). Poka Yoke juga dikenal dengan sebutan error proofing atau mistake proofing.
Jadi, Poka Yoke bisa diartikan sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk menghindari terjadinya suatu kesalahan dalam proses produksi.
Berikut ini kami ilustrasikan mengenai konsep Poka Yoke:
Ilustasi Poka Yoke |
Perhatikan kedua gambar diatas, pada gambar pemasangan bangun ruang ke dalam lubang yang mempunyai bentuk yang sama dan ada bangun ruang yang tidak sesuai pasangannya. Ukuran lubang dan bangun ruang yang dibuat presisi akan mampu menghindari terjadinya kesalahan.
Hal ini juga berlaku di dalam area produksi, ukuran jig atau fixture tentu akan dibuat sesuai
dengan bentuk dari benda yang akan diletakkan. Fungsinya adalah sama,
agar tidak terjadi kesalahan. Buatlah desain pada alat kerja dan metode atau proses yang menghasilkan produk 100% benar dan tepat guna.
Berikut adalah contoh-contoh produk yang menerapkan Poka Yoke di berbagai kondisi untuk menghindari human error:
- Disket komputer didesain berukuran 3,5 inch dengan bentuk sedemikian rupa sehingga bisa masuk ke drivernya jika posisinya benar dan tepat sehingga proses pembacaan data di komputer bisa dilakukan;
- Kunci kendaraan baik sepeda motor dan mobil didesain sedemikian rupa sehingga kendaraan terhindar dari kondisi mesin yang hidup, namun kunci sudah terlepas. Poka Yoke membuat pengendara tidak dapat melepaskan kuncinya sebelum kunci pada posisi ‘OFF’. Bahkan pada kendaraan dengan sistem transmisi otomatis, kunci tidak bisa dilepaskan sebelum posisi transmisi dalam kondisi ‘PARK’;
- Proses produksi manufakturing jig didesain sedemikian rupa sehingga hanya memungkinkan material atau bahan diproses dalam arah dan letak tertentu;
- Salah satu ujung keping SIM card pada telepon genggam dibuat trim sehingga pengguna tidak akan salah ketika memasang sim card pada mobile phone-nya.
Jadi dapat disimpulkan perbedaan Poka Yoke dan Jidoka adalah:
- Metode Poka Yoke dilakukan di awal atau sebelum proses dilakukan, sehingga tidak terjadi kesalahan (targetnya adalah 0 kesalahan). Sedangkan Jidoka dilakukan ketika proses berlangsung dan apabila kesalahan terdeteksi maka sistem atau alat akan langsung berhenti.
- Poka Yoke lebih kepada pencegahan kesalahan proses. Sementara Jidoka lebih ke pengukuran setelah proses atau pada saat proses berlangsung.
Itulah ulasan mengenai apa itu Jidoka, serta perbedaan Jidoka dan Poka Yoke. Kedua bagian penting dari Toyota Production System (TPS) tesebut memiliki tujuan yang mulia di dunia Industri, yaitu agar produk yang dihasilkan benar-benar 100% tepat guna, bukan produk gagal ketika sampai di tangan customer.
0 komentar
Post a Comment