Mengenal Metode PDCA dan Seven Tools dalam Proses Produksi

Author -  Lubis Muzaki

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menjamin kualitas dari proses produksi. Salah satu metode manajemen pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check Action) dan alat bantu seven tools sebagai proses kontrol operasional dan proses perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) bagi perusahaan.

Lalu, apa itu PDCA, fungsi, dan metode kerjanya. Berikut ulasannya di bawah ini.

Apa itu PDCA




Metode PDCA adalah suatu aktivitas perbaikan berulang untuk mencari akar dari masalah yang sebenarnya, sehingga solusi dari suatu permasalahan tersebut tepat dalam penanggulangannya.

Metode siklus PDCA ini juga sering disebut Shewhart Cycle, karena pertama kali dikemukakan oleh Walter Hewhart. Seiring perkembangannya, metode PDCA ini sering disebut dengan Deming Cycle dikarenakan Deming adalah orang yang mempopulerkannya dan memperluas penerapannya.

Istilah ini dikenal juga dengan sebutan 4 langkah literatif yang digunakan untuk mengendalikan kualitas dalam suatu permasalahan.

Fungsi PDCA


Metode PDCA memberikan tahapan proses pemecahan masalah yang terukur dan akurat. Berikut ini adalah fungsi siklus PDCA ini efektif untuk:
  1. Membantu penerapan proses perbaikan terus menerus (continuous improvement atau Kaizen dalam bahasa Jepangnya). Ketika siklus PDCA ini diulangi kembali ia akan membuka kemungkinan untuk menemukan area baru yang perlu ditingkatkan.
  2. Mengindentifikasi solusi-solusi baru untuk meningkatkan proses berulang secara signifikan.
  3. Membuka cakrawala yang lebih luas akan solusi masalah yang ada, mengujinya dan meningkatkan produktivitas dalam proses yang terkontrol sebelum diimplementasikan secara luas.
  4. Memperpendek siklus kerja dan juga menghapus pemborosan kerja.
     

Metode Kerja Siklus PCDA

 

Metode PDCA termasuk dalam Total Quality Management (TQM) yang dilakukan secara bertahap dalam upaya untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah penjelasan dari tiap tahapan PDCA, antara lain:

1. Plan (Merencanakan, meliputi identifikasi masalah, spesifikasi masalah, dan pengumpulan data)

Pada tahap perencanaan, tugas yang harus dikerjakan adalah merencanakan perincian dan menetapkan standar proses yang baik agar hasil yang terjadi nantinya sesuai dengan perkiraan dan harapan.

2. Do (Melakukan, meliputi analisis data membuat kesimpulan tentatif)

Melaksanakan rencana (do) merupakan tahap implementasi atau menjalankan proses yang sudah direncanakan sebelumnya. Memasuki tahap ini, karyawan yang bertugas harus konsisten menjalankan apa-apa saja yang sudah direncanakan secara bertahap sehingga target keberhasilan bisa tercapai.

3. Check (Periksa kesimpulan statistik)

Tahapan selanjutnya memeriksa (check), yaitu mengevaluasi atau memeriksa hasil dari perbaikan dengan target yang sudah ditentukan. Karyawan yang bertanggungjawab melakukan monitoring dan evaluasi proses yang telah dilakukan apakah telah sesuai dengan perencanaan dan harapan.

4. Act (Tindakan untuk mempertahankan hasil perbaikan)

Tahap terakhir yaitu melakukan tindak lanjut (action) dari hasil yang telah dilakukan. Di tahap ini, karyawan melakukan penyesuaian terhadap suatu proses apabila diperlukan, dengan didasari dari hasil analsis yang sudah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Karyawan dapat melakukan perbaikan atau memodifikasi proses jika ditemukan kekurangan pada proses yang telah dilakukan.

Penjelasan lebih lanjut seperti pada gambar siklus PDCA berikut:


Siklus PDCA


Dari gambar di atas dapat diketahui masing-masing tahapan dalam metode siklus PDCA. Tahapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Fase Plan, yang dilakukan pada tahap ini adalah
  • Mendefinisikan hal-hal yang dapat menjadi sebagai improvement opportunity.
  • Menunjukkan proses yang berlangsung saat ini.
  • Mengukur keefektifan proses yang berlangsung saat ini.
  • Merencanakan perubahan berupa alternatif perbaikan.
2. Fase Do, yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan perubahan proses dengan cara menjalankan proses baru yang memuat alternatif perbaikan.

3. Fase Check, yang dilakukan pada tahap ini adalah mengevaluasi hasil dari perubahan proses yang dijalankan.

4. Fase Act, yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan reaksi terhadap hasil yang didapat dari hasil proses yang memuat alternatif perbaikan.


Metode PDCA dan Seven Tools



Untuk meningkatkan produktivitas, langkah perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode PDCA (Plan-Do-Check-Action) seven tools.

Metode ini dapat digunakan untuk menentukan dimana perbaikan yang harus dilakukan dan bagaimana langkah-langkah perbaikan yang dilakukan, hingga didapatkan suatu standarisasi baru dalam standar operasional prosedur (SOP).

Penerapan metode PDCA seven tools ini diharapkan dapat meningkatan kualitas produk. Dengan meningkatnya kualitas produk diharapkan akan terjadi permintaan barang/jasa yang semakin meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya produktivitas perusahaan.

Alat Bantu Dalam Tujuh Langkah PDCA (QC Seven Tools)

Seven Tools merupakan alat atau teknik pengendalian kualitas yang mudah digunakan dalam setiap jenis usaha. Berikut ini ketujuh QC seven tools yang dapat digunakan oleh perusahaan:

  1. Check Sheet  (Lembar pengumpul data atau periksa), yaitu lembar pengambilan data di proses produksi yang kemudian diolah menjadi informasi dan hasilnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
  2. Stratifikasi, yaitu pembagian dan pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik yang sama.
  3. Pareto Chart, yaitu grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. 
  4. Fishbone Diagram (Diagram sebab-akibat), yaitu alat QC yang dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat sehingga dapat ditemukan akar penyebab dari suatu permasalahan. 
  5. Histogram, yaitu data grafis yang menunjukkan distribusi informasi secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data.
  6. Scatter Diagram, yaitu diagram yang menunjukan seberapa kuatnya hubungan antara dua variabel dan menentukan jenis hubungannya. 
  7. Control chart, yaitu grafik yang dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu.

Demikianlah penjelasan mengenai metode PDCA dan seven tools, fungsi, dan tahapan-tahapan yang harus dilakukannya. Semoga bermanfaat.

0 komentar

Post a Comment