Mengenal Total Quality Management (TQM) Demi Kepuasan Pelanggan

Author -  Lubis Muzaki

Total Quality Management (TQM) atau biasa juga disebut dengan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan sebuah sistem manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Dalam TQM semua anggota organisasi atau perusahaan harus ikut berparqtisipasi dalam perbaikan atau pengendalian kualitas pada tiap-tiap proses dalam sebuah organisasi yang nantinya berdampak pada kesuksesan jangka panjang.



Definisi Total Quality Management (TQM)


Total Quality Management (TQM) adalah suatu konsep pelibatan dan pemberdayaan karyawan dalam memaksimalkan daya saing suatu organisasi atau perusahaan atas produk, jasa, proses, dan lingkungan usahanya.


Dalam pemecahan suatu permasalahan, TQM memiliki beberapa metode dan teknik dalam pemecahannya, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Metode siklus Plan Do Check Action (PDCA), yaitu proses perbaikan berkesinambungan, proses yang dilakukan terus menerus.
  • Just In Time (JIT), yaitu sistem produksi yang dirancang untuk menurunkan waktu produksi seefisien mungkin dengan menghilangkan segala macam pemborosan yang terdapat pada proses produksi sehingga penyerahan produk pada pelanggan menjadi tepat waktu.
  • Quality Function Deployment (QFD), yaitu suatu rancangan yang membantu perencana pembuat produk fokus pada karakteristik dari produk yang diminta oleh pelanggan, lebih jelasnya mengubah keinginan pelanggan menjadi sebuah karakteristik produk.
  • Benchmarking, yaitu suatu proses membandingkan aktivitas dengan praktik terbaik yang ada sehingga akan didapatkan tahapan pada proses mana yang harus diterapkan atau dihilangkan.
  • Value-Engineering (VE), yaitu sebuah proses yang mengubah nilai atau fungsi pokok dari suatu produk dengan efesiensi biaya seminimal mungkin.
  • Business Re-engineering, yaitu suatu proses perancangan ulang bisnis untuk mendukung pengurangan biaya dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Prinsip TQM



Dalam hal ini terdapat empat (4) prinsip utama dalam TQM, yaitu:

1. Mengutamakan kepuasan pelanggan

TQM mempeluas konsep mengenai mutu sebuah produk atau layanan. Mutu produk atau layanan tidak hanya diartikan sebatas kesesuaiannya dengan spesifikasi atau standar tertentu, tetapi harus mendapatkan suara dari pelanggan. Sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu.

2. Menghormati setiap karyawan

Dalam prinsip TQM, sebuah organisasi atau perusahaan memandang setiap karyawannya sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas khas. Mereka adalah sumber daya organisasi yang paling bernilai.

Baca juga: Apa itu Manajemen Talenta? Ini Fungsi, Tahapan, Cara Membuat, dan Contohnya


3. Pengelolaan manajemen berdasarkan data

TQM mengharuskan organisasi atau perusahaan menunjukkan fakta berdasarkan data. Oleh karena itu dengan menggunakan data, maka pihak manajemen dan tim dalam organisasi atau perusahaan dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang memang benar-benar vital.

4. Perbaikan yang dilakukan secara berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap organisasi atau perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan dengan metode PDCA (plan-do-check-action).

Manfaat Penerapan TQM



Penerapan TQM di perusahaan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun karyawannya.


Dilihat dari diagram alir di atas, maka manfaat TQM yang diperoleh perusahaan terdapat dua (2) hal, yaitu:

  1. Perbaikan dari posisi persaingan. Perusahaan yang menghasilkan mutu produk yang lebih baik akan mendapatkan citra positif dari konsumen yang akan berdampak positif pada pemasaran yang semakin luas, bahkan sampai ke posisi ekspor. 
  2. Peningkatan produk bebas cacat yang dihasilkan. Jika produk cacat dapat diminimumkan, maka biaya mutu (produk gagal, pekerjaan ulang, pemeriksaan dan pengembalian dari konsumen) akan berkurang, dan lebih jauh lagi mengurangi total biaya produksi.
Jika kedua hal di atas dapat diraih, maka perusahaan dapat dengan mudah untuk menaikan harga produk sehingga laba atau keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar.

Sedangkan penerapan TQM akan memberikan dampak yang positif bagi pegawai, yaitu :
  1. Pegawai akan menjadi lebih loyal kepada organisasi atau perusahaannya.
  2. Pegawai akan bekerja dengan menunjukkan pekerjaan mutu.
  3. Pegawai akan mendedikasikan dirinya secara sukarela untuk melakukan perbaikan dalam kinerjanya.
  4. Meskipun pegawasi baru, mereka akan dengan mudah mampu menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk dalam organisasi atau perusahaan.

Piranti Total Quality Management (TQM)



Metode dan teknik dalam TQM sangat diperlukan, namun piranti atau tools juga sangat diperlukan untuk mempermudah penerapan metode dan teknik yang dipakai pada TQM. Terdapat 2 (dua) piranti pada TQM yaitu piranti data verbal dan piranti data numeric.

Berikut di bawah ini penjelasannya:

1. Piranti atau tool data verbal

Data verbal adalah data atau informasi yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Berikut ini adalah piranti yang bisa digunakan:
  • Flow chart
  • Brainstorming
  • Cause and effect diagram atau diagram sebab akibat
  • Affinity diagram 
  • Tree diagram atau diagram pohon

2. Piranti atau tool data numeric

Piranti data numeric adalah tools yang digunakan untuk data-data yang berupa angka dan nilai. Berikut ini adalah tools yang bisa digunakan untuk data numeric:
  • Check Sheet
  • Pareto diagram atau Pareto chart
  • Cause-effect diagram atau fishbone diagram
  • Graph atau grafik
  • Scatter diagram
  • Histogram
  • Control chart
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Total Quality Management (TQM) dan pirantinya untuk menerapkan metode TQM.


Referensi Bagan Alir:

Muhandri T, Kadarisman D. 2008. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. Bogor: IPB.

0 komentar

Post a Comment