Kredit usaha Rakyat atau KUR pastinya sudah bukan merupakan istilah yang asing lagi di kalangan masyarakat. Pinjaman modal dari pemerintah ini sudah ada sejak tahun 2007 tepatnya dikeluarkan pada tanggal 5 November 2017.
Program pemerintah ini sudah terbukti sangat bermanfaat bagi pemilik usaha kecil, mikro, dan menengah di Indonesia bahkan juga berperan dalam perekonomian bangsa. Bagi Anda yang tertarik untuk mengajukan KUR tapi belum tahu cara mengajukannya, inilah informasi selengkapnya.
Pengertian dan Manfaat KUR
Secara umum dan sederhana, Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah suatu pinjaman modal dari pemerintah untuk pemilik bisnis / usaha (baik perorangan / sekelompok orang / badan usaha) yang produktif di usaha tersebut dan memenuhi syarat sebagai peminjam serta belum memiliki pinjaman di tempat atau program kredit lain.
Pemilik usaha yang dimaksud di sini bisa di bidang usaha pertanian, kelautan atau perikanan, kehutanan, perindustrian, dan bahkan jasa keuangan seperti koperasi simpan pinjam.
Berdasarkan pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa manfaat dari program KUR adalah untuk membantu / memberdayakan UMKM di Tanah Air, yang juga sebagai salah satu sarana untuk membuka / menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada angka pengangguran yang terus berkurang sehingga jumlah kemiskinan juga akan semakin rendah, sehingga ekonomi bangsa juga bisa lebih stabil atau bahkan tumbuh lebih baik.
Sejak 2020, pemerintah telah mengubah kebijakan KUR sebagai langkah
untuk mendorong percepatan perekonomian pemerintah, yaitu menjadi :
1) Menurunkan Suku Bunga menjadi 6% yang sebelumnya adalah 7%;
2)
Meningkatkan total plafon KUR dari 140 Triliun menjadi 190 Triliun pada
tahun 2020, sedangkan program untuk tahun 2024 total plafon KUR akan ditingkatkan bertahap sampai dengan Rp325 Triliun;
3) Meningkatkan jumlah plafon KUR Mikro menjadi maksimal Rp50 juta per debitur dari yang sebelumnya hanya Rp25 juta per debitur.
Jenis-Jenis KUR
Ada beberapa jenis Kredit Usaha Rakyat yang masing-masing memiliki sistem kredit, jumlah dan segmen yang berbeda-beda seperti berikut:
1. KUR Super Mikro
Jenis pertama dari KUR adalah KUR Super Mikro. Adapun nominal pembiayaan yang bisa didapatkan oleh debitur sampai dengan Rp10.000.000,00. Jaminan tidak disyaratkan.
2. KUR Mikro
Jenis KUR ini khusus untuk pemilik usaha dengan skala paling kecil (mikro). Modal yang bisa didapat melalui program KUR mikro adalah di atas Rp10.000.000,00 hingga Rp50.000.000,00.
Adapun jaminan pokok berupa usaha atau objek yang dibiayai oleh KUR itu sendiri, namun terdapat opsi untuk disertai dengan agunan tambahan yang sifatnya tidak wajib. Sebagai contoh tanah, tanah dan bangunan, kios, kendaraan bermotor, atau Depositod.
Untuk jangka pelunasan dibagi menjadi dua, yaitu maksimal 3 tahun untuk modal kerja, dan 5 tahun untuk pinjaman investasi.
3. KUR Kecil atau Retail
Sasaran KUR retail adalah pemilik usaha kalangan menengah yang sanggup membayar pinjaman dengan sistem bunga flat. Modal yang bisa didapat adalah di atas Rp50.000.000,00 hingga Rp500.000.000,00 dan harus menggunakan jaminan.
Adapun waktu pelunasan adalah maksimal 5 tahun untuk pinjaman investasi, dan maksimal 4 tahun untuk jenis pinjaman modal usaha.
3. KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Sesuai namanya, KUR jenis ini diperuntukkan bagi warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan membutuhkan bantuan modal usaha. Jumlah dana maksimal yang bisa diperoleh peminjam KUR TKI sama dengan KUR mikro, yaitu maksimal Rp 50.000.000,99 dengan durasi waktu pengembalian maksimal adalah 3 tahun.
Cara Pengajuan Kredit usaha Rakyat atau KUR
Saat ini pengajuan Kredit Usaha Rakyat bisa Anda lakukan dengan dua cara, yaitu secara online atau dengan datang langsung ke masing-masing kantor cabang bank yang menjadi penyalur KUR. Total bank penyalur KUR adalah sebagai berikut:
BRI |
BTPN |
BTN |
BPD DIY |
Mandiri |
OCBC NISP |
CTBC NISP |
BPD Sulselbar |
BNI |
Bank Permata |
Bank Nationalnobu |
Bank Jateng |
Bank Sinarmas |
BCA |
BPD Kalbar |
BPD Sumur |
Mybank |
Artha Graha |
BPD NTT |
BPD Riau Kepri |
Bukopin |
BRI Agroniaga |
BPD Bengkulu |
Bank Mandiri Taspen |
Bank Jambi |
Bank Sumsel Babel |
BPD Kalteng |
BSI |
Bank Jabar Banten |
Bank Papua |
Bank Nagari |
|
Bank Kalsel |
Bank Lampung |
Bank Sultra |
|
BPD SulutGo |
BPD Kaltimtara |
BPD Bali |
|
Jika sudah memilih salah satu penyalur, inilah daftar syarat yang harus Anda penuhi:
- Berusia minimal 21 tahun dan atau sudah menikah, sementara itu usia maksimal 65 tahun saat pembiayaan lunas.
- Memiliki usaha produktif atas nama pribadi (dibuktikan dengan surat izin usaha), dan usaha tersebut minimal sudah berusia 6 bulan dan layak untuk dibiayai. Khusus KUR super mikro diperkenankan lama usaha calon debitur kurang dari 6 bulan dengan syarat harus memenuhi persyaratan khusus sesuai ketentuan bank pemberi pinjaman KUR yang dituju.
- Wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
- Wajib memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) khususnya pengajuan KUR kecil.
- Usaha yang dijalankan memiliki toko online di salah satu e-commerce Indonesia, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dsb.
- Tidak sedang memiliki pinjaman / tanggungan kredit di tempat lain kecuali KKB, KPR, dan kartu kredit.
- Melampirkan ID card berupa e-KTP dan kartu keluarga.
- Jika Anda termasuk memenuhi syarat, Anda bisa langsung datang ke salah satu kantor offline penyalur KUR untuk langsung mengajukan kredit. Sedangkan untuk pengajuan online bisa langsung ke website masing-masing bank, misalnya jika memilih BRI, Anda bisa ajukan di https://kur.bri.co.id/.
Tips Mengelola KUR
Agar uang pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak sia-sia, inilah tips dasar dalam menggunakannya sebagai modal bisnis atau suntikan dana tambahan:
1. Taruh Uang di Rekening Terpisah
Jangan pernah mencampur uang pribadi Anda dengan uang bisnis, karena dari sinilah kegagalan dan kekacauan pembukuan Anda akan dimulai.
2. Hanya Gunakan untuk Modal
Tujuan awal Anda mengajukan pinjaman KUR adalah sebagai modal usaha, jadi jangan pernah tergiur untuk menggunakannya memenuhi kebutuhan pribadi, misalnya shopping, makan, dan sebagainya.
3. Buat Catatan Rinci
Setiap pengeluaran dan pemasukan yang Anda dapat harus selalu Anda catat, jadi Anda akan tahu kemana saja perginya uang Anda dan berapa banyak pemasukan yang Anda dapat setiap hari, baik dengan atau pun tanpa laba.
4. Jangan Langsung Dihabiskan
Meskipun tujuan Anda mengajukan KUR memang untuk modal usaha, tapi sebisa mungkin jangan langsung dihabiskan. Sebaliknya, gunakan secara perlahan sedikit demi sedikit.
Misalnya gunakan dulu 30%, lalu lihat hasilnya, apakah menguntungkan atau justru sebaliknya. Jika modal awal ini gagal, maka Anda masih memiliki 70% lagi untuk digunakan dengan strategi yang berbeda.
Namun jika Anda langsung menggunakan 100% dan ternyata strategi Anda salah, maka Anda akan rugi dua kali. Karena Anda kehilangan seluruh modal tapi tetap harus membayar angsuran.
Kredit usaha Rakyat atau KUR memang sangat membantu terutama bagi pemilik usaha skala menengah dan kecil. Syaratnya termasuk mudah bahkan ada yang tanpa jaminan. Tapi karena mudah didapat, bukan berarti asal digunakan. Sebaliknya, kelola dana KUR Anda dengan baik seperti empat tips di atas.
0 komentar
Post a Comment