2021-06-18

Ini Lho Jenis-Jenis Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Author -  Lubis Muzaki

Industri manufaktur merupakan industri yang bergerak dalam bidang produksi. Untuk memproduksi barang jadi (finished goods) tersebut perusahaan manufaktur harus mempekerjakan tenaga kerja yang dibantu dengan peralatan atau mesin produksi. Karena sifatnya yang membuat dan menjual produk ke klien, perusahaan manufaktur ini juga bisa dikategorikan ke dalam Perusahaan Dagang.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut akan kami jelaskan contoh-contoh perusahaan manufaktur sesuai dengan tipe industrinya.



Apa itu Perusahaan Manufaktur?

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang bergerak untuk mengolah bahan baku (raw material) atau bahan setengah jadi menjadi bahan jadi (finished goods). Produk jadi tersebut kemudian akan dipasarkan oleh perusahaan ke distributor ataupun ke end user atau konsumen akhir. 

Dengan sistem seperti itu, maka perusahaan manufaktur harus mengetahui pasar, yakni apakah barang yang dihasilkan akan sepi peminat ataukah banyak peminatnya. 

Proses produksi dalam sebuah industri manufaktur biasanya dilakukan di sebuah pabrik. Di Indonesia sendiri, kita mengenal beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai daerah industri. Misalnya Karawang, Surabaya, dan Cikarang yang merupakan contoh kota dengan persebaran perusahaan manufaktur yang cukup banyak di kotanya.

Contoh Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur adalah satu jenis industri yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, keberadaan industri manufaktur di dunia ini bisa jadi yang terbanyak.

Ada banyak sekali contoh-contoh perusahaan manufaktur di dunia. Perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia juga sangat banyak, dengan beragam tipe industri. Berikut ini contoh industri manufaktur yang dibagi berdasarkan jenis bidang usahanya, yaitu antara lain :

1. Tekstil dan Garmen

 


Tekstil dan garmen merupakan industri manufaktur yang mengolah mengolah kapas hingga pakaian seperti baju, celana, kaos, dan lain sebagainya.

Sebagai industri padat karya, perusahaan ini banyak sekali membutuhkan tenaga kerja. Apalagi pasar dari produk tekstil di Indonesia sangatlah besar. Sehingga tidak heran jika industri tekstil banyak sekali menyerap tenaga kerja. 

Beberapa contoh perusahaan manufaktur tekstil dan garmen di Indonesia adalah:

  • Polychem Indonesia Tbk.
  • PT Sri Rejeki Isman
  • Argo Pantes Tbk.
  • Trisula Textile Industry

2. Otomotif atau Transportasi

Industri otomotif merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi alat-alat transportasi, baik alat transportasi massal maupun alat transportasi perorangan. Dengan didukung teknologi tinggi, perusahaan ini akan mampu menciptakan berbagai moda transportasi seperti sepeda motor, mobil, kereta api, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh industri manufaktur otomotif di Indonesia adalah:

  • Astra Group.
  • PT Inka
  • Indomobil Sukses Internasional.
  • Goodyear Indonesia

3. Elektronik

Industri elektronik merupakan jenis perusahaan manufaktur yang beririsan dengan industri otomotif, artinya industri otomotif juga membutuhkan pekerjaan dari industri elektronik. Dengan demikian, perusahaan industri elektronik pun juga harus didukung dengan penggunaan teknologi tinggi dalam memproduksi suatu produk/barang. 

Adapun produk-produk dari perusahaan manufaktur yang satu ini banyak kita jumpai di sekeliling kita lho. Sebagai contoh, televisi, kipas angin, komputer, laptop, handphone, kulkas, AC, air cooler, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh perusahaan eletronik di Indonesia yang cukup terkenal adalah:

  • Maspion Electronics
  • Panasonic Gobel Indonesia
4. Industri Semen
  • Holcim Industry Tbk.
  • Indocement Tunggal Prakarsa.
  • Semen Batu Raja Persero.

5. Industri Kertas

Indonesia merupakan salah satu industri kertas termuka dan terbesar di dunia karena bahan baku yang sangat melimpah. Bahkan, industri kertas Indonesia terus dikembangkan untuk menjadi andalan produk ekspor untuk mendapatkan devisa negara yang tinggi.

Beberapa contoh industri kertas yang ada di Indonesia adalah:
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
  • PT Alkindo Naratama Tbk
  • PT Fajar Surya Wisesa Tbk

4. Industri Makanan dan Minuman (beverage)

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Perusahaan manufaktur ini memproduksi bahan mentah menjadi makanan/minuman ready to eat.

Beberapa produk dari dari industri food and beverage (F&B) ini bisa dengan mudah kita temukan di toko kelontong, minimarket, dan supermarket. Misalnya, makanan ringan, makanan kemasan, minuman kemasan, dan lain-lain. 

Adapun contoh perusahaan makanan minuman adalah

  • Grup Mayora
  • Indofood
  • PT ABC President Indonesia


Ada masih banyak sekali tipe dan contoh perusahaan manufaktir. Mungkin contoh di atas sudah mencerminkan bahwa kehidupan manusia sangatlah tergantung dengan industri manufaktur.,


Strategi Produksi dan Penjualan Industri Manufaktur


Setiap industri yang bergerak di bidang manufaktur memiliki karakteristik strategi penjualan yang berbeda-beda tergantung dengan produk yang dijual. Berikut ini adalah 3 strategi penjualan yang umum digunakan oleh perusahaan manufaktur:

1. Make to Stock

Yaitu strategi penjualan dengan menggunakan sistem tradisional. Singkatnya, perusahaan akan membuat dan menyimpan produk barang jadinya agar saat konsumen ingin membeli produk, produk tersebut sudah tersedia di pasaran. Perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem ini akan memproduksi kembali pada saat persediaan stock sudah hampir habis (batas minimum stock). Sebagai contoh adalah perusahaan otomotif, elektronik, dan lain sebagainya.


2. Make to Order

Selanjutnya, strategi produksi dan penjualan kedua ini adalah untuk produk yang hanya dibuat ketika ada permintaan dari pelanggan. Dengan kata lain, Departemen produksi pada usaha manufaktur akan memprioritaskan alur penjualan dari first order tersebut dibandingkan memproduksi barang yang belum ada pemesannya. Sebagai contoh, perusahaan furniture yang masih mikro atau menengah, usaha garmen, dan lain sebagainya.

3. Make to Assemble

Strategi penjualan yang ketiga ini adalah campuran dari kedua jenis sebelumnya. Perusahaan manufaktur akan tetap membuat produk rakitannya secara sederhana, kemudian dilakukan modifikasi sesuai dengan pesanan. Sebagai contoh, perusahaan elektronik yang memproduksi laptop. Mereka telah merakit spesifikasi barangnya secara umum terlebih dahulu, kemudian akan melakukan customize sesuai dengan orderan pelanggan.


Tips dan Kunci Keberhasilan Perusahaan Manufaktur


Terjun dalam industri manufaktur sangatlah penuh dengan tantangan. Hal ini dikarenakan pemilik harus memahami pasar agar produk yang dihasilkan laku terjual. Berikut ini adalah tips dan kunci sukses dalam mengembangkan usaha yang bergerak di dalam bisnis manufaktur, yaitu:

1. Memiliki Modal

Modal dibutuhkan dalam sebuah bisnis manufaktur. Semakin banyak produksi yang akan dijalankan maka semakin besar modal yang dibutuhkan. Jika menggunakan sistem pre-order (PO), modal ini bisa ditekan. Karena, konsumen diharuskan melakukan pembayaran uang muka terlebih dahulu, baru kemudian barang akan diproduksi. 

2. Produktivitas

Stok produk yang dihasilkan dalam sautau periode terteny haruslah bisa memenuhi pasar. Tidak boleh berlebih, namun tidak boleh kekurangan. Jika berlebih, dikhawatirkan tidak laku di pasaran sehingga akan membuat perusahaan mengalami kerugian. Oleh karenanya, sebelum menjalankan usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur, sebaiknya ketahui dahalu strategi pasar apa saja yang harus ditempuh demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.

3. Melakukan Inovasi Terus Menerus

Sebuah perusahaan manufaktur harus terus melakukan inovasi terus menerus untuk menghasilkan produk dengan desain terbaik. Oleh karenanya, penting sekali keberadaan department Research anda Developerment (RnD) dalam sebuah industri manufaktur. 

Mereka akan bersaing dengan para kompetitor yang menerapkan Kaizen dalam sistem produksinya. Sebagai contoh, perusahaan otomotif satu dengan lainnya akan terus menerus menghasilkan produk keluaran terbaru yang lebih canggih dibandingkan produk sebelumnya. 

4. Melalui Tahapan Quality Control

Tips yang terakhir adalah produk yang dihasilkan haruslah melalui tahapan quality control (QC). Tujuannya adalah agar produk/barang jadi memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sehingga para konsumen merasa puas ketika sudah membeli produknya. Kualitas produk tetap harus dijaga, terutama ketika produk tersebut banyak sekali kompetitornya.

0 komentar

Post a Comment