2021-01-30

Strategi Menghadapi VUCA bagi Perusahaan

Author -  Lubis Muzaki

Selain menghadapi risiko usaha. sebuah perusahaan juga harus mampu menghadapi VUCA agar dapat mencapai kesuksesan. Namun, apabila perusahaan tidak mampu mengatasi VUCA, pasti akan ditinggal konsumennya karena semakin mengalami kemunduran secara terus-menerus.

Semua jenis usaha memiliki risiko timbulnya VUCA yang harus dihadapi oleh perusahaan. Salah contohnya adalah industri penyiaran televisi yang sedang menghadapi VUCA di mana penontonnya saat ini cenderung beralih pada Youtube.

Lalu, apa itu VUCA? Dan bagaimana strategi pelaku bisnis yang bisa dikerjakan untuk menghadapi VUCA?


Pengertian VUCA



VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) adalah kondisi perusahaan di mana sedang mengalami gejolak, ketidakpastian, kompleks, dan ambigu.
 

Berikut penjelasan lebih lanjut dari masing- masing Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity:

  • Volatility (Pergejolakan)

Volatility adalah VUCA bagian pertama di mana perusahaan mengalami pergejolakan yang datang secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi kedatangannya.

Apabila perusahaan mengalami volatility, sebaiknya segera diatasi agar tidak semakin parah. Kemampuan fleksibilitas perusahaan sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi seperti ini.

Strategi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengatasi volatility ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di perusahaan agar dapat menghadapi perubahan secara langsung. Apabila para pekerjanya mampu beradaptasi dengan baik atas berbagai perubahan yang terjadi, maka akan memudahkan perusahaan untuk mampu bertahan dari situasi seburuk apapun. 

  • Uncertainty (Ketidakpastian)

Uncertainty adalah bagian VUCA kedua di mana perusahaan mengetahui sebab dan akibat dari suatu masalah, akan tetapi perusahaan belum menemukan cara untuk mengatasinya. 

Apabila situasi ketidakpastian ini dibiarkan berlarut-larut tentu akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

Situasi uncertainty ini dapat diatasi oleh perusahaan dengan cara melakukan riset informasi dan mengidentifikasi tren yang sedang tumbuh di masyarakat.

Perusahaan perlu mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mendiskusikannya dalam sebuah rapat perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan lebih mampu untuk tanggap dalam menghadapi berbagai masalah dan ketidakpastian yang timbul.

  • Complexity (Kompleksitas)
Complexity adalah bagian VUCA ketiga di mana perusahaan mengalami suatu masalah secara terus-menerus.

Timbul complexity permasalahan di perusahaan ini biasanya disebabkan oleh minimnya SDM yang berkualitas. Selain itu, juga bisa disebabkan birokrasi kerja yang berbelit-belit sehingga akan memperparah masalah kompleksitas ini.

Atas hal itu, untuk mengatasi masalah ini pimpinan perusahaan (top management) perlu bersikap aktif dan tegas untuk mengurangi alur kerja yang dapat memperlambat proses pekerjaan. Namun, sebelum memutus alur kerja tersebut top manager perlu meganalisis secara mendalam agar tidak menimbulkan masalah baru.


 
  • Ambiguity (Ambigu)

Ambiguity adalah bagian VUCA keempat (terakhir) di mana perusahaan mengalami keadaan kebingungan untuk membaca arah yang harus dilakukan dan tidak perlu dilakukan.

Salah satu cara yang perlu dilakukan perusahaan adalah melakukan inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis. Namun, sebelum melakukan inovasi, perusahaan perlu melakukan riset dan analisis secara akurat.
  

Strategi Pelaku Bisnis dalam Menghadapi VUCA

Dunia bisnis yang memiliki sifat tidak menentu mengharuskan pemiliknya bersiap dengan strategi terbaik dalam menghadapi VUCA. Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pelaku bisnis dalam menghadapi VUCA, yaitu:
 

1. Pilih Top Manager yang Tepat

Untuk dapat menghadapi situasi VUCA, perusahaan harus bijak dalam memilih siapa saja yang akan menduduki posisi top manager. Mereka harus memiliki pengalaman dalam memimpin sebuah organisasi/perusahaan. 

Selain itu, top manager yang dipilih sebaiknya memiliki kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah mulai dari internal sampai eksternal. Harapannya, orang-orang yang berada di posisi top manager akan dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.

2. Transformasi Digital

Startegi yang kedua dalam menghadapi VUCA adalah perusahaan harus mampu beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini bertujuan agar tidak menyebabkan ketertinggalan. 

Melalui transformasi digital, perusahaan dapat melayani lebih pelanggannya sehingga mampu bertahan untuk kemudian bertumbuh secara berkelanjutan.


3. Memahami Kemampuan Tim untuk Menciptakan Teamwork yang Solid

Untuk dapat menghadapi VUCA, perusahaan harus mampu memahami setiap kinerja pegawainya. Dengan memahami kemampuan tim, perusahaan dapat memetakan posisi serta tugas yang cocok untuk setiap karyawannya sehingga tercipta kerja tim yang solid.

 
4. Mengadakan Pelatihan

Pelatihan dan bimbingan guna meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi salah satu strategi untuk dapat menghadapi VUCA. Apabila pelatihan ini dijalankan dengan baik oleh semua pekernya, maka perusahaan akan mendapatkan para pekerja yang bermutu dan siap menghadapi VUCA.

Jika perusahaan mampu menghadapi VUCA dengan strategi yang benar, maka prospek ke depan perusahaan tersebut akan lebih baik, karena telah mampu melewati masa sulit yang muncul.

0 komentar

Post a Comment