2024-08-04

Komponen Dan Jenis Drive-In Racking System: Ini Kelebihan Dan Kekurangannya!

Author -  Lubis Muzaki

Dalam industri logistik dan penyimpanan, efisiensi ruang dan aksesibilitas barang menjadi dua faktor utama yang menentukan keberhasilan operasional gudang. Salah satu solusi penyimpanan yang semakin populer dan dianggap efisien adalah Drive In Racking System. 

Sistem ini dirancang khusus untuk memaksimalkan penggunaan ruang vertikal dalam gudang dengan cara yang unik dan inovatif.

Dengan sistem ini, barang-barang disimpan di dalam rak yang dapat diakses melalui jalur masuk yang hanya ada di satu sisi. Forklift atau truk gudang digunakan untuk memasukkan barang ke dalam rak dari bagian depan dan mengambilnya dari bagian belakang. 

Hal ini membuat sistem ini sangat cocok untuk penyimpanan barang-barang homogen dalam jumlah besar dan meminimalkan kebutuhan lorong-lorong yang luas di dalam gudang.




Apa itu Drive In Racking System?


Drive In Racking System adalah sistem rak penyimpanan yang dirancang dengan cara menempatkan palet barang pada rel yang paralel satu sama lain di dalam struktur rak. Palet-palet ini kemudian disusun dalam baris yang panjang ke dalam rak, menciptakan kolom-kolom vertikal yang dapat diakses oleh forklift. 

Barang diambil atau ditempatkan dari satu sisi rak saja, sehingga metode penyimpanan ini biasanya mengikuti prinsip Last In First Out (LIFO), di mana barang yang terakhir dimasukkan adalah yang pertama kali diambil.


Komponen Drive In Racking System


Berikut adalah komponen-komponen utama dari Drive In Racking System dan fungsi masing-masing:


1. Upright Frame (Rangka Tegak)


Upright frame adalah struktur vertikal yang menahan beban keseluruhan sistem rak. Ini adalah komponen utama yang memberikan kestabilan dan kekokohan pada sistem Drive In Racking.

Biasanya terbuat dari baja berkekuatan tinggi, rangka tegak dirancang untuk menahan beban berat dari palet yang disimpan di dalam rak. Rangka ini seringkali dilengkapi dengan lubang-lubang untuk penyesuaian tinggi palet.

2. Horizontal Brace (Penyangga Horizontal)


Penyangga horizontal membantu menyebarkan gaya antara upright frame, meningkatkan stabilitas dan kekokohan keseluruhan sistem.

Horizontal Brace biasanya dipasang di berbagai ketinggian pada upright frame, memberikan dukungan tambahan dan memastikan struktur tetap stabil meskipun menahan beban berat.


3.  Top Beam (Palang Atas)


Top beam menghubungkan dua rangka tegak di bagian atas, memberikan stabilitas tambahan pada struktur.

Top beam juga dapat digunakan untuk mendukung komponen lain seperti penyangga baterai dan rel pelindung.


4. Batter Brace


Batter Brace mendukung palang atas dan membantu menghubungkan rangka tegak, meningkatkan kestabilan keseluruhan.

Penyangga ini biasanya dipasang secara diagonal antara rangka tegak dan palang atas, memberikan dukungan tambahan.


5. Footplate (Pelat Kaki)


Footplate menghubungkan rangka tegak ke lantai dan menjaga kestabilan sistem. Footplate biasanya dipasang di bagian bawah rangka tegak, dengan baut yang menancap ke lantai untuk memastikan struktur tetap kokoh dan tidak bergeser.


6. Guard Rail (Rel Pelindung)


Guard Rail melindungi sistem dari benturan yang mungkin terjadi akibat penggunaan forklift. Rel pelindung dipasang di bagian bawah rak, seringkali di dekat jalur forklift, untuk mencegah kerusakan pada rangka tegak dan komponen lainnya.


7. Support Arm (Lengan Penyangga)


Support Arm menahan beban palet dan menyebarkan gaya ke rangka tegak. Lengan ini dipasang di sepanjang rangka tegak pada berbagai ketinggian, memastikan bahwa setiap palet didukung dengan aman dan stabil.


8. Pallet Rail (Rel Palet)


Rel palet mendukung palet agar tetap stabil di dalam rak. Rel ini biasanya terbuat dari baja dan dipasang di sepanjang lengan penyangga, memberikan permukaan yang rata dan aman untuk penempatan palet.



Jenis-jenis Drive In Racking System


Berikut adalah beberapa jenis Drive In Racking System yang umum digunakan:


1. Single Entry Drive In Racking

Single Entry Drive In Racking hanya memiliki satu akses masuk dan keluar untuk barang. Hal ini berarti bahwa operator forklift hanya dapat mengakses rak dari satu sisi saja. 


Kelebihan:

  • Memaksimalkan kapasitas penyimpanan dengan menggunakan seluruh ruang gudang.
  • Cocok untuk penyimpanan barang dengan rotasi rendah.


Kekurangan:


  • Akses yang terbatas dapat menyebabkan waktu pengambilan barang yang lebih lama.
  • Kurang fleksibel untuk barang dengan rotasi tinggi.


2. Double Entry Drive In Racking

Double Entry Drive In Racking memiliki akses masuk dan keluar di kedua sisi rak, memungkinkan operator forklift untuk mengakses barang dari kedua ujung rak. Sistem ini lebih fleksibel dibandingkan dengan Single Entry karena memungkinkan metode First In First Out (FIFO) maupun LIFO.


Kelebihan:


  • Lebih fleksibel dalam pengelolaan barang dengan rotasi tinggi.
  • Memungkinkan akses lebih cepat dan efisien untuk pengambilan barang.


Kekurangan:


  • Memerlukan lebih banyak ruang untuk jalur akses di kedua sisi rak.
  • Instalasi dan pemeliharaan yang lebih kompleks.




Keuntungan Dan Kelemahan Drive In Racking System


A. Keuntungan Drive in Racking System


Sistem ini menawarkan berbagai keuntungan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional gudang. Berikut adalah beberapa keuntungan dari Drive In Racking System:


1. Pemanfaatan Ruang yang Optimal


Salah satu keuntungan utama dari Drive In Racking System adalah kemampuannya untuk memaksimalkan penggunaan ruang dalam gudang. 

Dengan mengurangi jumlah lorong yang dibutuhkan, sistem ini memungkinkan penyimpanan barang dalam jumlah yang lebih besar pada area yang sama luas dibandingkan dengan sistem rak konvensional.


2. Kemudahan Akses dengan Forklift

Sistem ini dirancang untuk memungkinkan akses mudah dengan forklift, yang merupakan alat utama dalam operasi handling barang.

Forklift dapat langsung masuk ke dalam lorong rak untuk mengakses barang, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.


4. Penyimpanan untuk Barang Homogen

Sistem ini sangat ideal untuk penyimpanan barang dengan jenis dan ukuran yang sama, seperti produk musiman atau produk dengan rotasi rendah.


5. Konfigurasi yang Mudah Disesuaikan

Struktur rak dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan penyimpanan, memungkinkan perubahan dan penyesuaian yang mudah jika ada perubahan dalam jenis atau volume barang yang disimpan.


6. Keamanan dan Stabilitas

Rangka tegak, penyangga horizontal, dan komponen lainnya disusun untuk menjaga stabilitas pada struktur rak, dimana dapat memastikan sistem dapat menahan beban berat tanpa risiko keruntuhan.

Sedangkan komponen pelindung seperti rel pelindung dan pelat kaki membantu mencegah kerusakan pada sistem akibat benturan forklift.


B. Kelemahan Drive In Racking System


Meskipun Drive In Racking System memiliki banyak keuntungan, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum implementasi. 

Berikut adalah beberapa kelemahan utama dari Drive In Racking System:


1. Akses Terbatas ke Barang

Salah satu kelemahan utama dari Drive In Racking System adalah akses terbatas ke barang-barang yang disimpan di dalam rak.

Sistem ini umumnya cocok digunakan untuk metode LIFO, di mana barang yang terakhir masuk adalah yang pertama keluar. Hal ini dapat menjadi masalah jika barang-barang perlu dirotasi secara teratur atau jika ada kebutuhan mendesak untuk mengakses barang yang disimpan lebih awal.

Barang yang disimpan di belakang rak lebih sulit diakses, yang dapat mengakibatkan peningkatan waktu pengambilan barang dan mengurangi efisiensi operasional.


2. Tidak Ideal untuk Barang dengan Banyak SKU


Drive In Racking System lebih cocok untuk penyimpanan barang homogen dengan jumlah besar, tetapi kurang fleksibel untuk penyimpanan barang dengan berbagai jenis dan ukuran.

Sistem ini tidak cocok untuk gudang yang menyimpan berbagai jenis barang dengan jumlah SKU (Stock Keeping Unit) yang tinggi.




Industri yang Menggunakan Drive In Racking System


Berikut adalah beberapa industri yang secara umum menggunakan Drive In Racking System:


1. Industri Makanan dan Minuman

Industri makanan dan minuman sering menggunakan Drive In Racking System karena kebutuhan penyimpanan yang besar dan seringkali homogen. 

Produk makanan dan minuman yang memiliki umur simpan yang panjang dan tidak memerlukan rotasi yang cepat sangat cocok untuk disimpan dengan sistem ini.


Contoh aplikasi:


  • Penyimpanan minuman botol atau kaleng dalam jumlah besar.
  • Gudang bahan baku makanan seperti tepung, gula, dan bahan kering lainnya.



2. Industri Pendingin dan Penyimpanan Dingin


Drive In Racking System sangat ideal untuk gudang pendingin dan penyimpanan dingin, di mana efisiensi penggunaan ruang sangat penting untuk menjaga biaya operasional tetap rendah. Sistem ini memungkinkan penyimpanan produk beku atau dingin dalam volume besar dengan akses yang cepat dan efisien.


Contoh aplikasi:


  • Penyimpanan daging, ikan, dan produk laut beku.
  • Gudang penyimpanan produk susu dan makanan beku.


3. Industri Manufaktur

Industri manufaktur sering menggunakan Drive In Racking System untuk menyimpan bahan baku dan produk jadi. Efisiensi penyimpanan ini membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk pengambilan barang.


Contoh aplikasi:


  • Penyimpanan bahan baku seperti logam, plastik, dan bahan kimia.
  • Penyimpanan produk jadi sebelum dikirim ke distributor atau pelanggan.



Drive In Racking System adalah solusi penyimpanan yang serbaguna dan efisien yang digunakan dalam berbagai industri untuk mengoptimalkan penggunaan ruang gudang. Dengan memahami aplikasi dan kebutuhan spesifik setiap industri, sistem ini dapat diimplementasikan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

0 komentar

Post a Comment