2024-08-09

Jenis Forklift Yang Bisa Anda Pilih Untuk Kebutuhan Industri

Author -  Lubis Muzaki

Forklift dirancang untuk menangani berbagai jenis beban dan kondisi medan. Oleh karena itu, terdapat beragam jenis forklift yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri. Pemilihan jenis forklift yang tepat sangat penting agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan efisien.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih forklift meliputi jenis beban yang akan diangkat, ketinggian angkat yang dibutuhkan, serta kondisi lingkungan tempat forklift akan digunakan.

Sebagai contoh, di lingkungan gudang dengan ruang yang sempit dan lorong yang padat, forklift jenis tertentu seperti forklift gudang atau reach truck lebih cocok digunakan. 

Sebaliknya, untuk pekerjaan di luar ruangan dengan medan yang tidak rata, forklift dengan ban kasar dan kemampuan angkat yang lebih besar, seperti rough terrain forklift, mungkin lebih dibutuhkan.

Dengan banyaknya jenis forklift yang tersedia, memahami fungsi dan spesifikasi setiap jenis menjadi hal yang penting untuk diketahui sebelum melakukan pembelian. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis forklift berdasarkan penggunaan, sumber tenaga, dan transmisinya. 


A. Jenis Forklift Berdasarkan Penggunaannya


Forklift hadir dalam berbagai jenis yang dirancang khusus untuk berbagai keperluan operasional. Setiap jenis forklift memiliki keunggulan dan keterbatasan tersendiri yang membuatnya lebih cocok digunakan dalam situasi tertentu. 

Berikut ini adalah beberapa jenis forklift yang umum digunakan berdasarkan fungsinya:


1. Warehouse Forklift (Forklift Gudang)




Sesuai dengan namanya, warehouse forklift adalah jenis forklift yang paling umum digunakan di pergudangan (warehouse). Desainnya menyerupai kereta golf dengan garpu kembar di bagian depan, yang membuatnya sangat efisien untuk memuat dan menurunkan palet serta material secara seimbang. 

Warehouse forklift sangat cocok digunakan di area dengan ruang yang cukup luas, di mana kebutuhan untuk manuver cepat dan efisien menjadi prioritas. 

Jika dibandingkan dengan reach truck, warehouse forklift tidak memiliki kemampuan untuk menjangkau rak yang lebih tinggi atau di lorong-lorong yang sempit, tetapi lebih kuat dalam mengangkat beban yang lebih berat di ketinggian yang lebih rendah.


Baca juga: Standar Tinggi Rak Gudang Dan Peruntukannya


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Memuat dan membongkar palet di gudang dan pabrik dengan kemampuan kapasitas angkut sebesar 1 sampai 5 ton.
  • Mengangkut barang-barang dari kendaraan pengiriman ke gudang ataupun sebaliknya.
  • Menyusun barang di rak yang tidak terlalu tinggi, dengan ketinggian antara 3 sampai 6 meter.


2. Side Loader




Side loader forklift adalah jenis forklift yang dirancang khusus untuk mengangkut beban panjang atau besar di area yang sempit, seperti pipa, kayu, atau lembaran baja. Tidak seperti warehouse forklift, side loader memiliki kemampuan unik untuk mengangkut beban ke arah samping.

Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Memuat dan membongkar material panjang seperti kayu, pipa, dan lembaran baja
  • Menavigasi gang sempit di pabrik atau gudang
  • Kapasitas Angkat: 3 – 25 ton
  • Ketinggian Angkat: 3 – 6 meter


3. Counterbalance Forklift


Counterbalance forklift adalah jenis forklift yang memiliki bobot pemberat di bagian belakang untuk menjaga keseimbangan saat mengangkat beban berat di bagian depan. Desain ini membuatnya lebih stabil dan kuat untuk pekerjaan hanya untuk pekerjaan di permukaan datar dengan beban berat. 

Forklift ini juga lebih fleksibel daripada warehouse forklift karena tidak memiliki kaki atau lengan yang menonjol, sehingga dapat pindah langsung ke beban.

Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:


  • Memuat dan membongkar barang di gudang dan pabrik dengan kapasitas angkut bisa mencapai 1 sampai 15 ton.
  • Memindahkan material konstruksi
  • Menyusun rak di supermarket
  • Ketinggian Angkat: 3 – 6 meter


4. Telehandler




Telehandler, juga dikenal sebagai handler teleskopik, adalah jenis forklift yang dilengkapi dengan lengan teleskopik yang dapat diperpanjang untuk menjangkau area yang lebih tinggi dan lebih jauh. Telehandler menggabungkan fungsi crane dan forklift, menjadikannya alat yang sangat fleksibel di berbagai lingkungan kerja.


Jika dibandingkan dengan warehouse forklift atau counterbalance forklift, telehandler menawarkan jangkauan yang lebih tinggi dan lebih jauh. 

Telehandler lebih sering digunakan di lokasi konstruksi dan pertanian, di mana kemampuan untuk mengangkat dan menjangkau di area terbuka sangat dibutuhkan.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:


  • Memuat dan membongkar material di lokasi konstruksi
  • Menangani material berat di tempat terbuka
  • Menjangkau ruang sempit dan area bersudut
  • Kapasitas Angkat: 2 – 5 ton
  • Ketinggian Jangkauan: 6 – 14 meter


5. Industrial Forklift


Jenis forklift ini menggabungkan fungsi forklift gudang dengan forklift medan kasar, memberikan kekuatan dan kemampuan angkat yang unggul.


Jika dibandingkan dengan telehandler, industrial forklift tidak dapat menjangkau ketinggian sejauh telehandler, tetapi memiliki kekuatan angkat yang lebih besar, membuatnya ideal untuk digunakan di mana kekuatan menjadi prioritas, seperti di pabrik besar atau lokasi konstruksi berat.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Memuat dan membongkar material berat di pabrik atau lokasi konstruksi
  • Mengangkut barang-barang besar dengan kapasitas angkut hingga 30.000 lbs dengan aman
  • Pekerjaan khusus yang memerlukan kapasitas angkat tinggi
  • Ketinggian Angkat: 3 – 6 meter


6. Rough Terrain Forklift





Rough Terrain Forklift, juga dikenal sebagai forklift untuk medan kasar, adalah jenis forklift yang dirancang khusus untuk digunakan di lingkungan luar ruangan dengan kondisi medan yang tidak rata atau kasar.

Forklift ini memiliki ban besar berprofil dalam dan sistem suspensi yang kuat untuk menghadapi tantangan di medan yang sulit.

Dibandingkan dengan counterbalance forklift yang juga dirancang untuk permukaan yang rata, rough terrain forklift menawarkan daya cengkeram dan stabilitas yang lebih baik di medan yang sulit.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Forklift ini paling sering digunakan di lokasi konstruksi, area pertambangan, atau tempat kerja luar ruangan lainnya di mana permukaan tanah tidak rata. 
  • Rough terrain forklift ideal untuk mengangkut material berat seperti kayu, pipa, atau bahan bangunan mulai dari 2.500 kg hingga 4.500 kg. Sedangkan ketinggian angkutnya bisa mencapai 3 hingga 6 meter.



7. Pallet Jack (Hand Pallet)





Pallet jack, atau hand pallet, adalah jenis forklift yang paling sederhana dan paling kecil. Forklift ini biasanya tidak bermotor dan dioperasikan secara manual. Pallet jack digunakan untuk mengangkat dan memindahkan palet di jarak pendek, biasanya dalam lingkungan gudang atau toko ritel.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Pallet jack digunakan untuk memindahkan barang-barang dalam palet di area yang tidak membutuhkan angkut yang tinggi.
  • Kapasitas angkat pallet jack bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 1.000 kg hingga 3.000 kg.


8. Reach Forklift




Reach forklift, atau reach truck, adalah jenis forklift yang dirancang untuk mengakses ruang penyimpanan yang tinggi dan sempit, seperti di rak-rak gudang. Forklift ini memiliki kemampuan untuk memperpanjang (reach) garpu ke dalam rak untuk mengambil atau menempatkan barang.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Forklift ini sering digunakan di gudang besar, pusat distribusi, dan tempat penyimpanan yang memerlukan akses ke rak tinggi hingga mencapai 10 meter atau lebih. 
  • Reach forklift sangat cocok untuk manuver di lorong sempit dan mengoptimalkan ruang vertikal.
  • Reach forklift biasanya memiliki kapasitas angkat yang lebih rendah dibandingkan forklift standar, berkisar antara 1.500 kg hingga 2.500 kg.



9. Articulated Forklift




Articulated forklift, juga dikenal sebagai forklift berengsel, memiliki desain unik yang memungkinkan bagian depan forklift untuk berputar pada sumbu horizontal. Ini memberikan fleksibilitas luar biasa dalam manuver di ruang sempit dan lorong-lorong kecil.


Baca juga: Pahami 15 Bagian Utama Forklift Untuk Keamanan dan Efisiensi Operasional


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:

  • Articulated forklift sering digunakan di gudang atau pusat distribusi di mana ruang lantai terbatas dan memerlukan manuver yang sangat fleksibel. 
  • Kapasitas angkat articulated forklift biasanya berkisar antara 1.500 kg hingga 2.500 kg, tergantung pada model dan spesifikasi.
  • Forklift ini dapat mengangkat barang hingga ketinggian sekitar 5 hingga 12 meter, menjadikannya pilihan ideal untuk gudang dengan ruang vertikal yang tinggi.


10. Order Picker Forklift




Order picker forklift adalah jenis forklift yang dirancang khusus untuk memudahkan pekerja mengambil barang langsung dari rak, terutama di gudang dengan sistem penyimpanan tinggi. 

Operator forklift berdiri di platform yang dapat naik dan turun bersama dengan garpu, memungkinkan pengambilan barang di berbagai ketinggian.


Penggunaan umum dengan kapasitas dan ketinggian yang bisa capai:


  • Order picker forklift digunakan dalam operasi pengambilan barang di gudang yang menggunakan sistem penyimpanan vertikal, terutama dalam industri ritel, logistik, dan distribusi.
  • Kapasitas angkat order picker forklift umumnya lebih rendah, berkisar antara 500 kg hingga 2.000 kg.
  • Forklift ini dapat mencapai ketinggian angkat hingga 10 meter atau lebih.



B. Jenis Forklift Berdasarkan Sumber Tenaganya




1. Forklift Diesel


Forklift diesel adalah jenis forklift yang menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaganya. Umumnya, forklift ini memiliki kapasitas angkat yang besar hingga 10 ton, membuatnya ideal untuk menangani beban berat di area terbuka seperti pelabuhan, area konstruksi, dan gudang besar. 

Ketinggian angkat forklift diesel mencapai hingga 6 meter, sehingga fleksibel untuk berbagai macam industri.

Meskipun forklift diesel sangat andal untuk penggunaan di luar ruangan, jenis forklift ini memiliki kelemahan ketika digunakan di dalam ruangan. Emisi gas buang dari mesin diesel dapat menjadi masalah, terutama dalam lingkungan tertutup dengan ventilasi yang buruk. 

Oleh karena itu, penggunaan forklift diesel di dalam ruangan tidak dianjurkan, kecuali jika dilengkapi dengan sistem pengendalian emisi yang memadai.


2. Forklift Gasoline (LPG)


Forklift yang menggunakan bahan bakar gasoline (LPG) menawarkan beberapa kelebihan, terutama dalam hal ramah lingkungan dibandingkan dengan forklift diesel. 

Forklift gasoline umumnya mampu mengangkat beban hingga 2 ton dan mencapai ketinggian maksimal 2 meter.

Keunggulan utama forklift LPG adalah emisi gas buangnya yang lebih rendah dibandingkan dengan forklift diesel, membuatnya lebih cocok untuk penggunaan di dalam ruangan. 

Namun, pengisian bahan bakar LPG dapat menjadi tantangan, terutama di lokasi yang jauh dari stasiun pengisian. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi operasional, terutama jika forklift digunakan secara intensif.


3. Forklift Elektrik


Forklift elektrik menjadi pilihan utama untuk penggunaan di dalam ruangan karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Sumber tenaga dari baterai membuatnya sangat hening saat beroperasi, sehingga cocok untuk lingkungan kerja yang membutuhkan kebisingan rendah, seperti di pabrik makanan dan minuman atau gudang farmasi.

Jenis forklift elektrik memiliki kemampuan untuk mengangkat beban hingga 5 ton dan dapat mencapai ketinggian hingga 6 meter. Namun, forklift ini memiliki keterbatasan dalam hal operasi berkelanjutan.

Baterai perlu diisi ulang setelah digunakan selama beberapa jam, dan waktu pengisian ulang ini bisa memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penggunaan forklift elektrik sering kali memerlukan perencanaan yang matang untuk memastikan tidak ada waktu henti selama operasi.



C. Jenis Forklift Berdasarkan Transmisinya


Jenis forklift dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem transmisinya, yang mempengaruhi cara tenaga dari mesin dikirim ke roda dan bagaimana operator mengendalikan mesin. 

Masing-masing jenis transmisi memiliki karakteristik, keunggulan, dan kekurangannya sendiri.


1. Forklift dengan Transmisi Manual

Forklift dengan transmisi manual bekerja dengan prinsip yang mirip dengan kendaraan bermotor yang memiliki transmisi manual. Operator harus secara manual mengganti gigi menggunakan tuas persneling untuk menyesuaikan kecepatan dan kekuatan angkat forklift. 

Transmisi manual memungkinkan kontrol yang lebih langsung dan presisi dalam mengoperasikan forklift, yang dapat sangat berguna dalam situasi yang memerlukan manuver kompleks atau ketika bekerja di ruang sempit.

Keuntungan dari forklift dengan transmisi manual termasuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan biaya perawatan yang cenderung lebih rendah karena sistemnya lebih sederhana.

Namun, kelemahan utama dari transmisi manual adalah tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam pengoperasiannya, terutama bagi operator yang belum berpengalaman. 

Penggunaan forklift dengan transmisi manual juga dapat menyebabkan kelelahan lebih cepat pada operator, karena membutuhkan konsentrasi dan tenaga yang lebih besar.


2. Forklift dengan Transmisi Otomatis

Forklift dengan transmisi otomatis dirancang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pengoperasian. 

Pada jenis forklift ini, perpindahan gigi terjadi secara otomatis berdasarkan kondisi kerja dan input dari operator, sehingga tidak diperlukan penggantian gigi manual. Transmisi otomatis memungkinkan operator untuk fokus lebih pada manuver forklift tanpa harus mengkhawatirkan pengaturan gigi.

Keuntungan utama dari forklift dengan transmisi otomatis adalah kemudahan penggunaannya. Hal ini membuat forklift otomatis menjadi pilihan populer di lingkungan kerja yang sibuk atau di tempat-tempat di mana operator sering berganti shift. 

Selain itu, transmisi otomatis mengurangi kemungkinan kesalahan operasional yang bisa terjadi akibat perpindahan gigi yang salah, sehingga meningkatkan keselamatan kerja.

Namun, forklift dengan transmisi otomatis biasanya lebih mahal dalam hal pembelian dan perawatan dibandingkan dengan forklift manual. Sistem transmisi otomatis juga lebih kompleks, yang berarti bahwa perawatan dan perbaikan mungkin memerlukan keahlian dan biaya lebih tinggi.


Forklift di masing-masing jenisnya memiliki keunggulan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri yang berbeda. Pemilihan forklift yang tepat ini akan memastikan efisiensi, keselamatan, dan produktivitas dalam operasional sehari-hari.

0 komentar

Post a Comment