Banyak orang masih sering salah dalam membedakan antara resi dan kode marking, terutama bagi mereka yang baru terjun ke dalam dunia pengiriman barang atau e-commerce. Padahal, memahami perbedaan ini bukan hanya membantu dalam melacak dan mengidentifikasi barang, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan yang bisa berdampak pada hilangnya paket atau keterlambatan dalam pengiriman.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang mendetail mengenai apa itu resi dan kode marking, bagaimana cara kerja keduanya, serta perbedaan utama yang harus diketahui.
Resi: Pengertian, Fungsi, Dan Contoh
A. Pengertian Resi
Resi adalah istilah yang sangat umum dalam dunia pengiriman barang dan logistik.
Nomor Resi adalah deretan kombinasi angka dan huruf unik yang diberikan oleh jasa pengiriman kepada setiap paket yang dikirimkan, di mana terdapat informasi penting seperti nama penerima, nama pengirim, nomor telepon penerima, alamat penerima, dan lain sebagainya.
B. Fungsi Resi
1. Sebagai Bukti Pengiriman
Resi berfungsi sebagai bukti bahwa paket telah diserahkan kepada jasa pengiriman.
Ketika Anda mengirimkan barang melalui layanan ekspedisi, Anda akan menerima nomor resi sebagai tanda bahwa paket tersebut sudah diterima oleh pihak pengirim dan siap untuk diproses lebih lanjut.
2. Memantau Posisi Paket
Fungsi resi berikutnya adalah untuk memantau posisi atau status paket selama proses pengiriman. Setiap penyedia jasa pengiriman barang menyediakan sistem pelacakan. Baik pengirim ataupun penerima barang dapat memasukkan nomor resi ke dalam sistem tersebut.
Dengan begitu, kedua belah pihak bisa mengetahui di mana lokasi paket saat ini, apakah sudah berada di gudang transit, dalam perjalanan, ataukah sudah sampai di kota tujuan.
3. Memberikan Rasa Aman bagi Pengirim dan Penerima
Adanya nomor resi memberikan rasa aman karena pengirim dan penerima bisa memastikan bahwa paket sedang dalam proses pengiriman dan dapat dipantau setiap saat.
Ini sangat penting, terutama dalam transaksi jual beli online, di mana pengirim ingin memastikan barang sampai ke pembeli dengan aman, dan pembeli ingin mengetahui status barang yang telah dibelinya.
C. Contoh Penggunaan Resi
Sebagai contoh, jika Anda mengirimkan paket menggunakan layanan pengiriman seperti JNE, TIKI, atau Pos Indonesia, Anda akan mendapatkan nomor resi yang bisa Anda masukkan ke dalam sistem pelacakan yang disediakan oleh masing-masing jasa pengiriman.
1. ID Express
Resi dari ID Express memiliki format kombinasi huruf dan angka dengan total 13 karakter, seperti contoh berikut: IDD127634401202.
Nomor resi ini mencakup informasi penting seperti nama, alamat, dan nomor telepon penerima, serta nama, alamat, dan nomor telepon pengirim. Selain itu, terdapat juga keterangan mengenai jenis kiriman (misalnya COD atau Non-COD), status pembayaran (lunas), dan total biaya pengiriman.
2. JNE
Nomor resi JNE terbaru terdiri dari 15 digit angka acak, seperti 060300353623224, yang dicetak dalam bentuk stiker. Stiker ini mencakup informasi seperti nomor resi, nama dan nomor telepon penerima, keterangan isi paket, serta nama dan nomor telepon pengirim.
Di dalamnya juga terdapat barcode, tanggal dan waktu pengiriman, jenis layanan yang digunakan, berat paket, jumlah kiriman, biaya pengiriman, kota tujuan, dan informasi asuransi.
3. TIKI
Resi dari TIKI biasanya terdiri dari 12 digit angka yang digunakan untuk melacak paket, seperti 660000715690, 030129590398, atau 885000910580. Resi tersebut juga memuat informasi penting lainnya seperti nama dan alamat penerima serta pengirim, nomor telepon, jenis layanan pengiriman, dan detail biaya pengiriman.
4. J&T
Format resi dari J&T mirip dengan JNE, berbentuk stiker yang terbagi menjadi dua bagian—satu untuk ditempel di paket dan satu lagi untuk pengirim. Nomor resi J&T terdiri dari 10 digit angka, seperti 1002583840, dan dilengkapi dengan informasi nama, alamat, dan nomor telepon penerima serta pengirim, bersama dengan kode barcode di bagian atas.
5. Pos Indonesia
Resi pengiriman dari Pos Indonesia biasanya terdiri dari satu huruf diikuti oleh 13 digit angka, seperti P2290104376000. Lembar atas dari resi ini (yang ditempel pada paket) berisi kode barcode, nomor resi, ID pelanggan, dan informasi tentang penerima serta pengirim.
Selain itu, tercantum juga berat barang, tanggal transaksi, dan kode QR. Lembar bawah (yang disimpan oleh pengirim) berisi informasi tambahan seperti nama kantor pos pengirim, dimensi paket, dan biaya pengiriman.
6. SiCepat Ekspres
Resi dari SiCepat Ekspres biasanya memiliki 12 digit angka, seperti 000826314800. Selain nomor resi, resi ini juga mencakup nomor transaksi, tanggal transaksi, layanan penerima, harga kiriman, dan total biaya yang harus dibayar pengirim.
Kode Marking: Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Contoh
A. Pengertian
Kode Marking adalah kode yang digunakan dalam dunia logistik dan pengiriman untuk merujuk pada tanda khusus yang diberikan pada suatu barang.
Kode Marking diberikan oleh pihak forwarder kepada pelanggan saat mereka ingin mengirimkan barang ke gudang forwarder, misalnya di luar negeri seperti China.
Kode ini harus dicantumkan dengan jelas pada setiap paket, kotak, atau palet yang akan dikirimkan.
Jika kode tidak dicantumkan dengan benar, risiko barang sulit terdeteksi dan bahkan hilang selama proses pengiriman.
Baca juga: Apa itu Three Letter Code? Ini Tiga Kode Di Seluruh Dunia Untuk Pengiriman Barang Dan Tiket Pesawat
B. Fungsi Kode Marking
1. Identifikasi Barang
Kode Marking berfungsi sebagai penanda unik yang memungkinkan pihak logistik, pengirim, dan penerima untuk mengidentifikasi barang tertentu di antara banyak barang lainnya.
Hal ini dapat berguna dalam proses pengiriman massal atau ketika barang harus melalui beberapa titik transit sebelum sampai di tujuan akhir.
2. Pengelompokan dan Pemisahan
Dalam proses pengiriman, terutama ketika menggunakan layanan forwarder, Kode Marking membantu dalam pengelompokan barang berdasarkan rute pengiriman, jenis barang, atau destinasi akhir.
Untuk itu, kemudian petugas/pekerja gudang dapat memastikan bahwa barang-barang tersebut dipisahkan dan dikirimkan ke tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.
3. Menghindari Kehilangan dan Kesalahan Pengiriman
Dengan mencantumkan Kode Marking pada setiap paket, risiko kehilangan atau kesalahan pengiriman dapat diminimalisir.
Tanpa kode ini, barang yang dikirim melalui jasa forwarder bisa saja tercampur dengan barang lain, atau bahkan tidak teridentifikasi dengan benar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan atau hilangnya barang.
C. Jenis Kode Marking
Di dunia logistik, Kode Marking biasanya digunakan dalam dua sistem utama:
1. Kode Marking dari E-commerce/Marketplace
Kode Marking yang diberikan oleh e-commerce atau marketplace saat pelanggan melakukan pembelian.
Kode ini sudah terintegrasi dengan sistem pengiriman mereka dan biasanya langsung bisa digunakan oleh jasa forwarder yang dipilih oleh pelanggan untuk mengirimkan barang ke alamat tujuan.
2. Kode Marking dari Pihak Forwarder
Kode ini diberikan oleh jasa forwarder kepada pelanggan setelah pembelian barang. Kode Marking ini mencerminkan data yang telah diintegrasikan dengan sistem forwarder, sehingga memudahkan mereka dalam mengelola dan melacak barang yang ada di gudang mereka.
D. Contoh Kode Marking
Kode Marking umumnya terdiri dari kombinasi huruf dan kata yang mewakili informasi seperti kode perusahaan, nama customer, dan jalur pengiriman yang digunakan.
Sebagai contohnya, kode FOURC/FC/SEA dapat diuraikan sebagai berikut:
- FOURC: Kode perusahaan
- FC: Nama customer
- SEA: Jalur pengiriman (via laut)
Contoh lain adalah:
XLC/NAMACUSTOMER/AIR, di mana:
- XLC: Kode perusahaan jasa forwarder
- NAMA CUSTOMER: Nama customer yang ditulis bebas sesuai keinginan
- AIR: Menunjukkan bahwa pengiriman dilakukan melalui udara
Kode Marking ini harus diinformasikan kepada jasa forwarder agar mereka dapat melakukan pengecekan ketika barang telah dikirimkan ke alamat gudang yang dituju.
Perbedaan Utama antara Resi dan Kode Marking
Nah, untuk mempermudah pemahaman dalam membedakan resi dan kode marking, berikut kami sajikan dalam tabel:
Aspek | Resi | Kode Marking |
---|---|---|
Tujuan dan Fungsi | Nomor unik untuk melacak perjalanan paket dari pengirim ke penerima. | Kode untuk mengidentifikasi barang berdasarkan identitas atau asal usul. |
Penggunaan dan Penerapan | Digunakan oleh jasa pengiriman seperti JNE, TIKI, atau Pos Indonesia. | Digunakan oleh jasa forwarder, terutama dalam pengiriman internasional. |
Informasi yang Dikandung | Nama pengirim dan penerima, alamat, jenis layanan, berat, dan biaya. | Kombinasi huruf dan angka yang mencerminkan identitas pengirim dan jalur pengiriman. |
Sifat Kode | Unik dan spesifik untuk setiap pengiriman; hanya berlaku sekali. | Dapat digunakan kembali dalam konteks yang berbeda oleh jasa forwarder. |
Pentingnya dalam Pengiriman | Alat utama bagi pelanggan untuk memantau paket dan mengajukan klaim jika perlu. | Penting untuk pengelolaan logistik yang efisien dalam pengiriman massal atau internasional. |
0 komentar
Post a Comment