2022-01-29

Cara Bisnis Homestay, Hitungan Biaya dan Keuntungan, Serta Strategi Pengembangannya

Author -  Lubis Muzaki

Bisnis homestay saat ini cukup populer seiring dengan gaya hidup masyarakat yang membutuhkan healing di saat hari libur. Homestay merupakan jenis usaha penginapan yang dikelola oleh masyarakat di destinasi pariwisata.

Penginapan jenis ini umumnya berbentuk rumah tinggal warga desa setempat yang kemudian disewakan dengan beserta fasilitas di dalamnya. Seperti misalnya, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan fasilitas penunjang lainnya.

Homestay ini dipilih oleh mereka yang biasanya liburan ramai-ramai bareng keluarga, teman-teman, dan rekan kerja. Dengan memilih homestay sebagai tempat penginapan, kesempatan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan warga setempat sangatlah. Ini cocok sekali sebagai sarana edukasi bagi wisatawan tentang kearifan lokal yang ada di warga setempat.


Apa itu Bisnis Homestay? Ini Fungsinya


Bisnis Homestay adalah usaha pondok wisata yang menyediakan sebuah akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dengan pemilik dan warga sekitarnya.

Adapun fungsi homestay adalah:

  • Sebagai sarana akomodasi di daerah pariwisata.
  • Sebagai bagian daya tarik dari daerah pariwisata dengan penginapan homestay yang unik-unik dan menarik.
  • Sebagai wadah bagi masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan pariwisata di daerahnya.
  • Sebagai sarana edukasi bagi wisatawan untuk belajar tentang kearifan lokal.
  • Sebagai sarana pengenalan budaya lokal. 
  • Membuka kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar sehingga hidupnya lebih sejahtera.

Alasan Membuka Bisnis Homestay


Anda bisa membuka bisnis homestay ini di lokasi yang strategis, khususnya tempat yang nyaman, sejuk, dan jauh dari keramaian kota. Bisnis ini memiliki return yang tinggi, sesuai dengan modal yang perlu disiapkan memang cukuplah besar.

Nah, mengapa Anda sebagai pelaku usaha perlu melirik bisnis homestay ini? Berikut ini sejumlah alasannya:

1. Usaha Pariwasata Semakin Tumbuh Pesat

Saat ini masyarakat banyak yang memilih untuk traveling dibandingkan shopping. Karena, shopping pun bisa dilakukan dengan cara berbelanja online, namun tidak dengan traveling

Traveling secara bersama-sama dengan anggota keluarga atau rekan kerja saat ini menjadi sebuah trend. Nah, masalahnya ketika harus memilih tempat menginap, misalnya hotel, mereka harus memesan kamar lebih dari satu. Tentu saja hal ini tidak efektif, bukan?

Jadi, para wisatawan saat ini lebih banyak mengincar jenis penginapan seperti homestay atau villa yang bisa digunakan untuk menampung semua orang di satu tempat.

2. Keuntungan Besar

Dengan tarif menginap yang beragam dan bisa ditentukan sendiri berdasarkan fasilitas yang ada, maka sangat mungkin untuk balik modal atau break event point (BEP) sangat cepat. Dan selanjutnya, bisnis homestay Anda akan sustainable dan memberikan keuntungan besar seiring dengan ketersediaan pasar yang selalu ada karena homestay dibutuhkan oleh banyak wisawatan.


3. Membuka Cabang Bisnis Homestay di Tempat Lain

Ketika Anda berhasil mendapatkan keuntungan lebih dari bisnis homestay yang pertama kali didirikan, jangan ragu untuk membangun bisnis homestay berikutnya.

Tidak ada salahnya untuk memperbesar bisnis yang sudah ada dengan membangun di tempat lain. Jika Anda sudah riste lokasi, riset pasar, dan kemudian yakin untuk membuka cabang bisnis ini, maka sebaiknya segera lakukan. Karena, kompetitor di bisnis penginapan ini juga cukup kuat.


4. Menjadi Pendapatan Rutin baik bagi Owner maupun Pekerjanya

Mendapatkan pemasukan rutin dari bisnis homestay adalah hal yang sangat mungkin. Pendapatan rutin ini tidak hanya bagi pemiliknya, namun juga para tenaga kerjanya. Tentu dengan membuka bisnis homestay ini, Anda telah membantu kesempatan bagi masyarakat yang sedang mencari kerja.


Kriteria Homestay untuk Bisnis



Beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika ingin membuka bisnis homestay adalah sebagai berikut:


A. Aspek Produk

1. Bagunan rumah tinggal

  • Minimal mempunyai 1 kamar dan maksimal 5 kamar khusus untuk disewakan.
  • Mempunyai sirkulasi udara dan sistem instalasi pencahayaan yang memadai. 

2. Kamar tidur

  • Kondisi kamar tidur dalam keadaan bersih dan terawat dengan dilengkapi kunci kamar, kaca rias, lemari sebagai tempat untuk meletakan pakaian, sistem pencahayaan yang bagus dan tersedia tempat sampah.
  • Tempat tidur dengan kasur yang tertata rapi dengan dilengkapi bantal dengan sarungnya dan sprei.

3. Fasilitas Penunjang

  • Mempunyai papan nama yang dipasang pada tempat yang mudah terlihat dengan jelas. Sebagai contoh, informasi shift karyawan yang sedang bertugas.
  • Kamar mandi dilengkapi dengan fasilitas seperti gantungan handuk, tempat sampah, kloset duduk atau jongkok, bak atau tempat penampungan air, sistem drainase atau saluran pembuangan air yang lancar, dan air bersih yang cukup sesuai dengan penghuninya.
  • Peralatan makan dan minum dalam kondisi bersih dan aman.
  • Disediakan air minum.

4. Dapur

Kondisi dapur pada penginapan homestay harus dalam keadaan bersih dan terawat. Tersedia peralatan dapur yang lengkap dan berfungsi dengan baik. 

Dapur pada penginapan homestay juga disediakan bak tempat cuci atau wastafel yang dilengkapi dengan saluran pembuangan limbah yang berfungsi dengan baik sehingga kebersihannya tetap terjaga. 

Selain itu, di dalam dapur juga disediakan tempat sampah tertutup. 


B. Aspek Pelayanan


Aspek pelayanan ini meliputi pemesanan kamar, pencatatan identitas tamu, sistem pembayaran, kebersihan kamar dan lingkungan homestay. Selain itu, pelayanan juga diberikan berupa keamanan dan kenyamanan tamu.

Disedikan juga informasi tertulis mengenai harga sewa, informasi daya tarik wisata setempat, lokasi terdekat dari pelayanan kesehatan, dan fasilitas umum lainnya. 


C. Aspek Pengelolaan

Aspek ini meliputi tiga unsur, yaitu:

  • Unsur Pengelolaan Tata Usaha, yaitu pihak pemilik homestay menyediakan area khusus dalam rumah tinggal untuk keperluan administrasi, seperti untuk kebutuhan pencatatan data identitas tamu. 
  • Unsur Penjaminan Keamanan dan Keselamatan, yaitu pihak pemilik homestay menyediakan petunjuk tertulis untuk menghindari terjadinya kebakaran atau keadaan darurat lainnya serta memiliki peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
  • Unsur Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu pihak pemilik homestay menerapkan unsur Sapta Pesona, yang meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. 



Cara Memulai Bisnis Penginapan Homestay


Jika Anda tertarik untuk membuka bisnis homestay, sebaiknya perhatikan tahapan-tahapan berikut ini agar bisnis yang Anda kembangkan akan sukses di pasaran:


1. Melakukan Riset Lokasi

Dalam semua jenis bisnis, riset lokasi merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Sebagai contohnya bisnis homestay ini, pilihlah lokasi yang mudah diakses, dan memiliki keindahan alam yang sangat cantik serta sudah cukup banyak wisatawan yang datang di tempat pariwasata tersebut/

Selain itu, lokasi bisnis homestay yang strategis adalah daerah yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan juga tempat-tempat kuliner,.

2. Mengurus Perizinan

Umumnya Anda membutuhkan izin dari warga setempat untuk mendirikan usaha. Kemudian dilanjutkan dengan perizinan melalui PTSP untuk membuka usaha jasa penginapan. 

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa langsung menghubungi kantor PTSP setempat.


3. Mengusung Konsep atau Tema Homestay Tertentu


Bisnis penginapan baik hotel maupun homestay diperlukan sebuah konsep yang akan dibawa. Sebagai contohnya, ada hotel dengan konsep capsule, yang disebut hotel capsule atau yang lainnya.

Anda pun bisa menerapkannya pada bisnis homestay. Misalnya, dengan mengusung tema futuristik maka bangunan rumah tinggal yang Anda buat sebagai homestay bernuansa gaya futuristik. Atau juga dapat menggunakan konsep alam dengan interior serba kayu dipadu dengan batu alam.

Untuk mengembangkan ide mengenai konsep homestay yang akan diusung, Anda dapat melakukan riset atau melakukan diskusi focus group discussion (FGD) dengan rekan bisnis Anda.


4. Memilih Nama Homestay yang Mudah Diingat dan Dilafalkan


Nama bisnis merupakan hal yang perlu diperhatikan karena bisa jadi nama tersebut yang akan membawa hoki dan keberuntungan. 

Sebagai sebuah identias, tentunya nama bisnis homestay yang akan Anda gunakan tersebut haruslah unik namun mudah diingat dan dilafalkan. Jika sulit dilafalkan orang akan sulit mengingatnya sehingga ketika orang tersebut akan merekomendasikan homestay Anda ke rekan atau kerabat lainnya akan sulit menunjukkannya.


Modal yang Dibutuhkan Untuk Mendirikan Bisnis Homestay



Memulai bisnis homestay memang tidak membutuhkan modal sebesar ketika membuka bisnis hotel, akan tetapi tentu tetap membutuhkan modal awal dan juga biaya operasional agar bisnis ini dapat beroperasi untuk memperoleh keuntungan.

Nah, berikut ini adalah sebuah analisis biaya sederhana setelah melakukan survei terhadap seluruh kebutuhan bisnis homestay ini. Sebagai contohnya:

1. Modal Awal (4 kamar dan 1 dapur ):

  • Pembangunan awal dan dekorasi: Rp80.000.000
  • Pengadaan perabot: Rp40.000.000
  • Biaya alat elektronik dan perlengkapan: Rp20.000.000
  • Biaya lain-lain: Rp6.000.000
  • Total: Rp146.000.000


2. Biaya Operasional (5 kamar per bulan):


  • Sewa lokasi (jika pihak terkait memberikan beban tersebut): Rp10.000.000
  • Peralatan dan amenities kamar: Rp500.000
  • Perawatan dan Kebersihan: Rp300.000
  • Bahan baku untuk paket breakfast: Rp2.000.000
  • Gaji pegawai 4 x R 2.500.000: Rp10.000.000
  • Listrik dan air: Rp1.000.000
  • Total: Rp28.300.000

Estimasi Omzet, Laba Bersih dan BEP

Pekiraan omzet yang akan didapatkan jika Anda membuka bisnis homestay adalah:

  • Total sewa weekdays (4 kamar x 20 hari x Rp 300.000): Rp24.000.000
  • Total sewa weekends (4 kamar x 6 hari x Rp 400.000): Rp9.600.000
  • Penjualan makanan dan minuman: Rp7.000.000
  • Total: Rp40.600.000


*Jika kamar laku terus-menerus selama 20 hari dari 22 weekdays dan 6 hari dari 8 hari weekends

Nah, dari perkiraan omzet tersebut dapat diketahui laba bersih yang akan Anda dapatkan dengan cara mengurangkannya dengan biaya opersional per bulan, yaitu

Laba Bersih = Omzet – biaya operasional

                    = Rp40.600.000 – Rp28.300.000 = Rp12.300.000


Jika laba yang didapatkan konsisten dengan nilai berkisar Rp12.300.000, maka titik impas atau Break Even Point (BEP) bisnis homestay ini dapat dihitung:

BEP = Modal awal / keuntungan

        = Rp146.000.000/ Rp12.300.000

        = 11.9 bulan

Kesimpulan: Anda akan mencapai BEP hanya dalam waktu 11.9 bulan (± 357 hari). Bisnis homestay ini sangat potensial, bukan?


Strategi Pengembangan Penginapan Lokal (Homestay)



1. Penyediaan Produk dan Paket Wisata

Untuk dapat menahan wisatawan lebih lama tinggal di homestay, maka diperlukan beberapa atraksi dan paket wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Hal ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi di tempat pariwisata tersebut, misalnya dengan menyediakan tempat-tempat kuliner yang unik, dan produk wisata menarik lainnya yang disesuaikan dengan kondisi alamnya.


2. Mengadakan Promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan secara efektif bertujuan untuk menjembatani produk dan layanan yang ada langsung menuju ke konsumen.

Program promosi yang dapat dilakukan adalah melalui brosur, media internet, dan secara langsung promosi di lokasi wisata. Selain itu, Anda juga dapat bekerja sama dengan travel agent atau guide yang datang.

Jangan lupa untuk memasang baliho atau spanduk dengan disertai gambar di depan lokasi usaha. Jika diperlukan, sertakan dengan promo harga pada saat weekdays atau off season.


3 Tunjukkan Kelebihan Penginapan Anda

Penting untuk memberikan sesuatu yang berbeda yang menunjukkan kelebihan bisnis Anda dibandingkan dengan kompetitor lainnya. 

Dengan demikian, carilah dan tunjukkan kelebihan penginapan homestay Anda. Sebagai contohnya adalah:

  • Harga yang lebih terjangkau,
  • Tema atau konsep yang beda dari yang lain,
  • Pelayanan yang memuaskan dan homy,
  • Interior yang unik dan nyaman, dan sebagainya.

4. Menjalin Kerja Sama dengan Influencer atau Key Opinion Leader (KOL)


Anda dapat menggunakan jasa influencer atau key opinion leader. Mereka dapat me-review sekaligus melakukan promosi yang efektif. Dengan demikian, para followernya akan mendapatkan informasi terkait dengan paket penginapan homestay dan juga sekakigus wisata sekitar yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Melalui strategi marketing ini, alhasil Anda akan memperoleh lebih banyak konsumen karena pengalaman bagus yang dibagikan oleh selebgram atau pun public figure tersebut dapat mempengaruhi keputusan user atau followernya.

0 komentar

Post a Comment