Setiap perusahaan akan menghasilkan barang dan jasa yang membutuhkan biaya, untuk memasarkan produk tersebut serta memproduksinya. Dalam hal ini, biaya tersebut menjadi faktor kunci yang ada di dalam penentuan harga. Biaya yang mengalami perubahan secara proporsional disebut biaya variabel.
Jumlah dari biaya marjinal pada seluruh unit yang telah diproduksi disebut juga dengan biaya jenis variabel, yang dalam hal ini disebut juga dengan biaya normal. Sesuai dengan namanya, jenis biaya ini akan bergantung pada volume produksi di perusahaan, jadi bisa berubah naik ataupun turun.
Contoh Biaya Variabel
Biaya dari jenis variabel secara total merupakan hasil dari jumlah output yang dikalikan dengan biaya per unit secara variabel. Ada banyak contoh dari variabel biaya ini misalnya biaya untuk tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan dan sebagainya.
Berikut ini contoh-contoh variabel dari jenis biaya tersebut:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya yang terkait dengan bahan baku adalah jenis biaya yang berasal dari proses produksi yaitu bahan baku itu sendiri. Ada dua jenis bahan baku yang biasa digunakan untuk proses produksi, yaitu bahan baku langsung dan tak langsung.
Bahan baku langsung merupakan bahan yang langsung terlibat dalam hal pembuatan produk, atau secara langsung menjadi bagian dari produksi itu sendiri.
Sedangkan untuk bahan tak langsung adalah bahan baku yang tidak terlibat secara langsung di dalam proses produksi.
Contoh pada bahan baku langsung adalah produk meja yang dibuat dari bahan kayu. Contoh dari bahan baku tak langsung adalah perekat, pelitur, cat, dan sebagainya.
2. Tenaga Kerja Langsung
Suatu tenaga kerja yang terlibat atau berkaitan secara langsung dengan proses produksi di sebuah produk tertentu, dinamakan tenaga kerja langsung. Tenaga kerja juga termasuk ke dalam variabel biaya, contohnya yaitu tenaga kerja sementara.
Tenaga kerja sementara ini diperlukan ketika terjadi penambahan jumlah produk, dan jika produksi sudah menurun tenaga kerja sementara ini pun akan diberhentikan.
3. Kebutuhan Alat-alat Produksi
Meningkatnya volume produksi tentu akan berpengaruh pada alat mesin produksi juga. Misalnya bahan bakar mesin, oli, listrik dan lain sebagainya.
4. Upah Lembur Tenaga Kerja
Upah lembur biasanya diberikan kepada para tenaga kerja yang bekerja lebih lama dari tenaga kerja lainnya. Dan jam kerjanya melebihi jam kerja secara umum. Upah lembur juga akan dihitung dari jumlah jam kerja yang dipakai untuk bekerja lembur tersebut.
5. Komisi Penjualan
Komisi penjualan akan diberikan kepada tenaga kerja yang sudah berhasil menjual produk, sesuai dengan target penjualan yang telah ditentukan sebelumnya. Bahkan melebihi jumlah target yang telah ditetapkan perusahaan.
Perbedaan Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Setelah Anda paham mengenai pengertian dari biaya variabel ini, maka Anda harus tahu apa yang dimaksud dengan biaya tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dalam keadaan konstan dan secara umum tak berubah meskipun mengalami peningkatan atau penurunan penjualan.
Perbedaan antara biaya tetap dengan biaya variabel diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari Pengertiannya
Berdasarkan pengertiannya, biaya tetap dan variabel tentu sudah berbeda. Apabila biaya tetap merupakan jenis biaya yang jumlahnya sama dan tetap sedangkan biaya variabel adalah, biaya yang ikut berubah jika ada perubahan pada proses produksi.
Artinya, dalam biaya tetap tak ada hubungannya dengan volume produksi atau dari jasa yang dihasilkan. Pada saat volume naik/turun biaya tetap ini jumlahnya tetap sama. Biaya tetap juga tak akan berpengaruh pada fluktuasi ekonomi.
Lain halnya dengan biaya variabel yang akan ikut berubah, seiring dengan perubahan yang ada di dalam output atau hasil produksi itu sendiri.
2. Dilihat dari Segi Penilaian
Jika dilihat dari segi penilaiannya, biaya tetap berhubungan erat dengan waktu. Namun tidak begitu dengan variabel, yang berkaitan erat dengan volume. Hal tersebut akan menentukan berapa jumlah biaya baik tetap atau variabel di dalam proses produksi.
3. Waktu Terjadinya
Perbedaan lain dari biaya tetap dan Biaya variabel ini antara lain yaitu waktu terjadinya, dari kedua biaya tersebut. Biaya tetap memiliki jumlah yang sama dan tak mengalami perubahan, sehingga sifatnya pun akan selalu pasti.
Apabila tak ada unit produksi sekalipun jumlah biayanya akan tetap sama.
Sedangkan biaya variabel hanya akan dikeluarkan jika ada proses produksi. Jika tak ada proses produksi sama sekali maka bisa jadi tak ada biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Berdasarkan Biaya Satuan
Biaya satuan pada biaya tetap bisa mengubah jumlah harga satuan pada setiap unit produksi.
Apabila proses produksinya mampu menghasilkan unit dalam jumlah banyak, maka biaya ini akan mengalami penurunan jumlah unit.
Namun jika unit yang dihasilkannya sedikit maka biaya tetap ini bisa mengalami kenaikan. Biaya satuan dari biaya tetap berbanding terbalik dengan jumlah unit yang diproduksinya.
Dari contoh serta perbedaan antara biaya tetap dengan biaya variabel, tentu Anda paham mana saja yang masuk ke variabel cost di suatu perusahaan.
0 komentar
Post a Comment