Apakah Anda sedang membutuhkan alat pengangkat sederhana? Chain block dan lever block mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Banyak yang mengira jika chain block dan lever block merupakan jenis alat pengangkut yang sama. Meski keduanya adalah alat pengangkat sederhana yang menggunakan sistem roda gigi, rantai, dan kait, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya.
Salah satu perbedaan utama terletak pada mode pengoperasiannya. Chain block adalah alat pengangkat yang dioperasikan dengan menarik rantai tangan, sedangkan lever block menggunakan tuas atau handle untuk memutar roda gigi dan mengangkat beban.
Meskipun keduanya memiliki fungsi dan tampilan desain yang mirip, cara pengoperasiannya berbeda, sehingga penggunaannya pun disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kerja tertentu.
Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh tentang perbedaan chain block dan lever block, termasuk fungsi, mekanisme kerja, serta kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian Chain Block dan Lever Block
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian pendahuluan di atas, dua jenis alat yang sering digunakan untuk mengangkut dan menarik material. Namun, sebenarnya apa sih chain block dan lever block, berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Chain Block?
![]() |
Type Chain Block 2 Ton |
Chain block, atau sering disebut juga sebagai chain hoist, adalah alat yang dirancang untuk mengangkat beban berat secara vertikal. Alat ini menggunakan mekanisme roda gigi dan rantai, di mana rantai ditarik oleh pengguna untuk menggerakkan roda gigi yang mengangkat beban.
Chain block sering digunakan di lokasi konstruksi, gudang logistik, atau industri manufaktur. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkat beban yang berat dengan memanfaatkan sistem roda gigi sehingga pengguna hanya memerlukan sedikit tenaga untuk mengangkat benda yang berat.
Apa Itu Lever Block?
![]() |
Type Lever Block |
Sementara itu, lever block adalah alat yang juga digunakan untuk mengangkat atau menarik beban, tetapi memiliki perbedaan utama dalam mekanisme pengoperasiannya.
Lever block menggunakan sistem tuas (lever) untuk menggerakkan beban, sehingga memungkinkan pengangkatan atau penarikan secara vertikal maupun horizontal.
Alat ini biasanya digunakan di tempat-tempat dengan ruang terbatas atau untuk tugas yang memerlukan fleksibilitas dalam arah penggunaan.
Alat ini sangat cocok untuk pekerjaan di area yang sulit dijangkau seperti pemasangan pipa, perbaikan mesin, atau pekerjaan di lokasi yang tidak rata.
Fungsi Utama Chain Block dan Lever Block
Baik chain block maupun lever block memiliki fungsi utama yang sama, yaitu:
- Mengangkat beban berat dengan aman dan efisien.
- Memindahkan beban pada posisi tertentu sesuai kebutuhan.
- Membantu mengurangi tenaga manusia dalam proses pengangkutan material berat.
Meskipun fungsinya serupa, pemilihan alat yang tepat bergantung pada jenis pekerjaan, arah pengangkatan, dan kondisi lokasi kerja.
Baca juga: Kenali Keuntungan Material Handling, Prinsip dan Jenis-Jenisnya
Mekanisme Pengoperasian
Chain block dan lever block adalah alat yang dirancang untuk mempermudah proses pengangkatan dan penarikan beban berat. Keduanya menggunakan prinsip kerja mekanis, tetapi memiliki mekanisme pengoperasian yang berbeda. Berikut penjelasan cara kerja masing-masing alat:
A. Cara Kerja Chain Block
Untuk penggunaannya, chain block sering digantung dengan bantuan peralatan tambahan seperti plain trolley atau geared trolley yang dipasang pada rel H-Beam.
Penggunaan ini memungkinkan alat untuk digerakkan di sepanjang rel untuk memindahkan beban dari satu titik ke titik lainnya. Dengan dirancang seperti ini, material yang diangkut dapat diturunkan secara perlahan, sehingga memberikan kontrol lebih saat menangani material yang bersifat fragile ataupun berat.
Chain block bekerja dengan memanfaatkan sistem roda gigi dan rantai untuk mengangkat beban secara vertikal. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja chain block:
- Rantai Tarik: Pengguna menarik rantai tangan (hand chain) yang menggerakkan roda gigi internal di dalam alat.
- Sistem Roda Gigi: Roda gigi memperbesar tenaga yang dihasilkan dari tarikan rantai, sehingga pengguna hanya memerlukan sedikit tenaga untuk mengangkat beban berat.
- Pengangkatan Beban: Rantai angkat (load chain) terhubung ke kait yang menggantung beban. Ketika roda gigi berputar, rantai angkat akan bergerak dan mengangkat beban ke atas.
- Penguncian Beban: Mekanisme rem bawaan memastikan beban tetap terkunci di tempatnya saat tidak ada tarikan pada rantai.
B. Cara Kerja Lever Block
Lever block menggunakan tuas (lever) sebagai penggerak utama untuk mengangkat atau menarik beban. Berikut adalah mekanisme cara kerja lever block:
- Posisi Tuas: Pengguna mengatur posisi tuas pada mode “angkat” (lift), “turun” (lower), atau “netral” (neutral) tergantung kebutuhan.
- Gerakan Tuas: Dengan menggerakkan tuas maju-mundur, sistem roda gigi di dalam lever block mengubah gerakan kecil menjadi tenaga yang cukup besar untuk mengangkat atau menarik beban.
- Pengangkatan atau Penarikan Beban: Rantai atau kabel yang terhubung dengan kait akan bergerak sesuai arah pengoperasian, baik secara vertikal maupun horizontal.
Perbedaan Utama antara Chain Block dan Lever Block
Chain block dan lever block adalah dua alat pengangkat beban yang memiliki fungsi serupa namun dengan mekanisme, aplikasi, dan keunggulan yang berbeda.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
1. Arah Penggunaan
Chain block dirancang khusus untuk pengangkatan beban secara vertikal. Alat ini sangat efektif untuk mengangkat beban dari posisi bawah ke atas di lokasi yang stasioner, seperti gudang atau area konstruksi.
Sebaliknya, lever block menawarkan fleksibilitas lebih karena dapat digunakan untuk mengangkat beban secara vertikal maupun horizontal.
Kemampuan ini menjadikan lever block ideal untuk pekerjaan di lokasi yang membutuhkan arah pengoperasian beragam, seperti di ruang sempit atau medan yang tidak rata.
2. Kapasitas Angkat
![]() |
Tipe Chain Block dengan Kapasitas hingga 50 Ton |
Chain block umumnya memiliki kapasitas angkat yang lebih besar dibandingkan lever block.Chain block memiliki kapasitas angkat yang bervariasi, mulai dari 0,5 ton hingga 50 ton, membuatnya sangat serbaguna untuk berbagai tugas pengangkatan.
Namun, alat ini biasanya digunakan untuk pengangkatan dengan ketinggian rendah karena kecepatan angkatnya yang relatif lambat.
Dibandingkan dengan chain block, lever block memiliki kapasitas angkat yang lebih kecil. Kapasitas angkat lever block biasanya berkisar hingga 10 ton (10.000 kg), tergantung pada model dan spesifikasi alat.
Meskipun tidak sekuat chain block dalam mengangkat beban berat, lever block tetap andal untuk tugas-tugas dengan beban sedang yang membutuhkan fleksibilitas lebih tinggi.
3. Ukuran dan Portabilitas
Chain block cenderung lebih besar dan lebih berat dibandingkan lever block. Alat ini biasanya dipasang secara permanen pada lokasi kerja tertentu, seperti pada kerangka atau rel overhead, sehingga kurang praktis untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Lever block memiliki desain yang lebih kecil, ringan, dan portabel. Alat ini dirancang untuk digunakan di berbagai lokasi, membuatnya lebih mudah dibawa dan dioperasikan di lapangan.
Kelebihan dan Kekurangannya
Baik chain block maupun lever block memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang membuat keduanya cocok untuk situasi tertentu. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari kedua alat ini:
A. Keuntungan dan Kekurangan Chain Block
Adapun keunggulan chain block saat digunakan adalah sebagai berikut:
- Tidak Memerlukan Listrik: Chain block bekerja secara manual menggunakan tarikan rantai, sehingga dapat digunakan di lokasi tanpa akses listrik.
- Efisiensi Tenaga: Dengan sistem roda gigi, pengguna hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk mengangkat beban berat.
- Kapasitas Angkat yang Besar: Chain block mampu mengangkat beban hingga puluhan ton, membuatnya ideal untuk pekerjaan berat di industri atau konstruksi.
- Daya Tahan Tinggi: Dirancang untuk penggunaan jangka panjang dengan bahan yang kuat dan tahan terhadap tekanan.
Sebaliknya, kekurangan chain block adalah:
- Hanya untuk Pengangkatan Vertikal: Chain block tidak dapat digunakan untuk menarik beban secara horizontal, membatasi fleksibilitas alat ini.
- Kurang Portabel: Ukurannya yang besar dan pemasangannya yang sering permanen membuat chain block sulit untuk dipindahkan.
- Kecepatan Angkat Terbatas: Proses pengangkatan manual memerlukan waktu lebih lama dibandingkan alat pengangkat berbasis mesin.
B. Keuntungan dan Kekurangan Lever Block
Adapun keunggulan lever block adalah sebagai berikut:
- Fleksibel dalam Arah Penggunaan: Lever block dapat digunakan untuk mengangkat atau menarik beban secara vertikal maupun horizontal, memberikan fleksibilitas lebih dalam berbagai aplikasi.
- Desain Portabel: Ukurannya yang kecil dan ringan membuat lever block mudah dibawa dan digunakan di berbagai lokasi, termasuk area sempit.
- Mudah Dioperasikan: Dengan sistem tuas, pengguna dapat mengoperasikan lever block dengan gerakan maju-mundur tanpa memerlukan banyak tenaga.
- Cocok untuk Medan yang Sulit: Lever block sering digunakan di lokasi dengan akses yang sulit, seperti ruang terbatas atau area miring.
Sedangkan, kekurangannya adalah:
- Kapasitas Angkat Lebih Rendah: Dibandingkan dengan chain block, lever block memiliki batasan kapasitas angkat yang lebih kecil, biasanya hanya beberapa ton.
- Proses Pengangkatan Lebih Lambat: Meskipun fleksibel, lever block membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengangkat atau menarik beban dibandingkan alat yang dirancang khusus untuk tugas berat.
- Kurang Efisien untuk Beban Berat: Untuk pekerjaan besar, penggunaan lever block bisa menjadi kurang praktis karena keterbatasan mekanisme dan kapasitasnya.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak salah memilih alat sebelum melakukan pembelian. Pilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Anda untuk memastikan efisiensi dan keamanan dalam operasional.
0 komentar
Post a Comment