Ketahui Seluk Beluk Perdagangan Internasional Melalui Contohnya!

Author -  Lubis Muzaki

Perdagangan internasional adalah proses jual beli barang dan jasa antara negara-negara yang berbeda. Contoh perdagangan internasional dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan. Sebagai contohnya, yang paling umum adalah mengikuti kegiatan ekspor dan impor. 

Satu cara yang bisa dilakukan untuk bisa terlibat dalam perdagangan internasional adalah dengan membuat perusahaan ekspor produk atau jasa ke negara lain. Anda bisa mencari pelanggan potensial di luar negeri dan mengekspor produk atau jasa kepada negara tersebut.

Selain mengekspor, Anda juga bisa menjadi importir yang mengimpor produk atau jasa dari negara lain. Ini bisa dilakukan dengan mencari produsen di luar negeri yang sedang menawarkan produk atau jasanya ke beberapa negara.





Ciri-Ciri Perdagangan Internasional

Dalam pelaksanaannya, perdagangan internasional memiliki beberapa karakteristik unik, di antaranya:

  1. Penggunaan mata uang asing yang disepakati bersama oleh kedua negara yang terlibat, sehingga tidak harus menggunakan US dollar.
  2. Produk yang diperdagangkan harus memenuhi standar mutu khusus yang ditentukan oleh negara tujuan.
  3. Ruang lingkup yang luas karena tidak terbatas oleh batasan negara, bahkan beberapa contoh perdagangan internasional bisa dilakukan lebih dari dua negara sekaligus. Misalnya, Indonesia mengekspor CPO (Crude Palm Oil) ke negara-negara yang meliputi meliputi India, Uni Eropa, Cina, Pakistan, Bangladesh, serta negara lainnya.
  4. Penyelesaian perselisihan dalam perdagangan internasional dapat mengacu pada hukum internasional, hukum arbitrase, dan/atau hukum perdagangan internasional yang dibuat dan dikembangkan oleh World Trade Organization (WTO) dan United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL).
  5. Barang yang diperdagangkan harus disesuaikan dengan aspek-aspek dari negara tujuan, seperti keadaan alam, preferensi, tujuan, selera, dll.
  6. Memiliki sistem distribusi secara tidak langsung yang artinya menggunakan perantara seperti eksportir, importir, perusahaan pengangkutan, dan agen pemasaran yang berperan dalam proses distribusi.
  7. Dalam menjalankan distribusi tidak langsung dapat digunakan kontrak seperti misalnya, FOB (Free on Board), CIF (Cost, Insurance, and Freight), C&F (Cost and Freight), atau DDP (Delivered Duty Paid).
  8. Tingkat persaingan yang ketat, sehingga negara yang bertujuan menjual produk dalam negeri harus memiliki nilai lebih agar bisa menarik minat negara tujuan dan mengalahkan negara lain yang menyediakan produk serupa.
  9. Biaya jangkauan yang cenderung lebih mahal, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jarak dan proses distribusi yang dilakukan secara tidak langsung.


Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Timbulnya perdagangan internasional didorong oleh beberapa faktor, di antaranya:


1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Sebagai contoh perdagangan internasional terjadi antara negara yang kaya akan sumber daya alam tertentu, seperti Indonesia yang kaya akan karet, batu bara, minyak bumi, cengkeh, kopi, dsb., untuk melakukan ekspor ke negara yang membutuhkan dan tidak memiliki sumber daya alam tersebut.


2. Penghematan Biaya Produksi

Negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat produk tertentu, seperti mobil dan handphone, akan mengeluarkan biaya produksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika negara tersebut membeli produk tersebut dari negara lain. Oleh karena itu, negara tersebut akan mengimpor produk seperti mobil dan handphone dari negara lain untuk menghemat biaya produksi.

Selain itu, contoh perdagangan internasional yang terjadi karena suatu negara ingin menghemat biaya produksi adalah negara China. Seperti, China mengimpor komoditi kayu dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia., dsb.  China memiliki kebutuhan yang sangat besar akan kayu untuk digunakan sebagai bahan baku dalam industri mebel. Namun, sumber daya kayu alami di China sudah sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut China lebih baik untuk mengimpor kayu dari negara lain. Karena harga kayu di negara-negara Asia Tenggara lebih murah dibandingkan harga kayu di China, sehingga China dapat menghemat biaya produksi dengan cara mengimpor kayu dari negara-negara tersebut.


Baca juga: Pentingnya Penerapan Rumus HPP dalam Bisnis Beserta Contohnya


3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional


Pemenuhan kebutuhan nasional adalah salah satu faktor yang mendorong terjadinya aktivitas perdagangan internasional. Setiap negara memiliki kebutuhan yang berbeda tergantung dari kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ada. Namun, tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhan tersebut sendiri. Hal ini dikarenakan negara tersebut tidak memiliki sumber daya alam, teknologi, atau kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Contohnya perdagangan internasional dalam konteks ini, negara Indonesia memiliki kebutuhan yang sangat besar akan produk teknologi tinggi seperti komputer, handphone, mobil, dsb. Namun, Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi produk-produk tersebut sendiri. Oleh karena itu, Indonesia mengimpor produk-produk tersebut dari negara-negara lain yang memiliki kemampuan produksi yang lebih baik seperti China, Korea Selatan, dan Jepang.


Kesemua faktor ini memicu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain, dimana negara yang memiliki sumber daya alam dan teknologi yang berbeda, akan saling melengkapi untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.


Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan aktivitas jual beli antar negara yang dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi negara-negara yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diterima dari perdagangan internasional :


1. Meningkatkan Kesempatan untuk Mendapatkan Keuntungan Finansial Lebih Luas

Perdagangan internasional merupakan salah satu cara untuk memperoleh keuntungan finansial. Negara yang menjual produknya ke luar negeri akan mendapatkan keuntungan materiil dari penjualan tersebut. Pasar internasional yang sangat luas membuat produsen memiliki kesempatan untuk menjangkau pelanggan dalam skala global.

Sementara pihak konsumen juga diuntungkan karena banyaknya pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.


2. Memperoleh Produk yang Tidak Tersedia

Perdagangan internasional juga memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan barang maupun jasa yang tidak tersedia di dalam negeri. Negara-negara memiliki kebutuhan yang berbeda tergantung dari kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ada. Hal ini dikarenakan negara tersebut tidak memiliki sumber daya alam, teknologi, atau kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


3. Menciptakan Spesialisasi


Saat negara terlibat dalam transaksi perdagangan internasional, negara tersebut akan mengembangkan keahlian khusus dalam produksi barang atau jasa tertentu. Hal ini dapat dilihat dari negara-negara yang menjadi pengekspor produk tertentu seperti Jepang yang dikenal sebagai produsen teknologi canggih, atau negara-negara yang menjadi pengekspor produk pertanian seperti Australia.


Spesialisasi yang diciptakan oleh perdagangan internasional akan menjadi ciri khas kompetitif dari negara tersebut. Negara tersebut akan dikenal sebagai pengekspor produk tertentu dan akan meningkatkan reputasi negara tersebut di pasar global. Selain itu, negara tersebut juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi karena fokus pada produk tertentu.


4. Terciptanya Hubungan Bilateral dan Multilateral yang Baik Antara Negara

Perdagangan internasional juga membantu dalam menciptakan hubungan yang baik antara negara-negara yang terlibat. Hubungan ini bisa dalam bentuk bilateral ataupun multilateral. 

Perdangangan internasional yang melibatkan dua negara disebut bilateral, sedangkan hubungan perdagangan internasional yang melibatkan 3 negara atau lebih disebut multilateral. Kerjasama ini memberikan keuntungan dan kemanfaatan bagi pihak-pihak terlibat.


5. Transfer Teknologi

Dalam era modern ini, perdagangan internasional menawarkan berbagai manfaat yang cukup signifikan bagi negara yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Salah satu manfaat utama dari perdagangan internasional adalah transfer teknologi. Negara maju dapat melakukan ekspor alat-alat teknologi canggih ke negara berkembang, yang akan membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi.


6. Memperluas Pangsa Pasar

Selain itu, perdagangan internasional juga dapat memperluas pasar bagi produsen barang dan jasa. Produsen dapat menjangkau pasar yang lebih luas untuk memasarkan produk mereka, yang akan menjaga stabilitas harga produk. Ini juga meningkatkan jumlah produksi dan keuntungan perusahaan.


7. Menambah Devisa Nega

Perdagangan internasional juga meningkatkan devisa negara melalui ekspor produk ke negara lain. Kegiatan ekspor ini akan meningkatkan penerimaan devisa negara dan meningkatkan stabilitas ekonomi.


8. Memperluas Kesempatan Kerja

Terakhir, perdagangan internasional juga meningkatkan kesempatan kerja secara luas. Pasar global memungkinkan siapa saja untuk menjual produk ke mana saja, yang akan meningkatkan produksi dan menciptakan lapangan kerja lebih luas. Ini juga mendorong lahirnya perusahaan-perusahaan baru yang dapat membuka kesempatan kerja.


Contoh Perdagangan Internasional di Indonesia


Berikut ini beberapa contoh aktivitas perdagangan internasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia:


1. Ekspor 

Yaitu proses dimana suatu negara menjual atau mengirimkan produk barang/jasanya ke negara tujuan.  Contoh perdagangan internasional dalam bentuk ekspor adalah saat pemerintah Indonesia mengekspor kerajinan tangan khas Indonesia seperti batik ke negara Eropa.


2. Impor 

Yaitu proses dimana suatu negara membeli produk dari negara lain. Contoh perdagangan internasional dalam bentuk impor adalah saat pemerintah Indonesia mengimpor mesin-mesin industri dari negara Jerman.


3. Barter 

Yaitu proses dimana suatu negara menukar komoditi yang dimiliki dengan komoditi lain dari luar negeri. Contoh perdagangan internasional dalam bentuk barter adalah saat Indonesia barter kopi dengan produk tekstil dari negara China.


Dalam melakukan perdagangan internasional, pemerintah Indonesia harus memperhatikan beberapa hal seperti peraturan perdagangan internasional, kesepakatan perdagangan, dan perjanjian perdagangan dengan negara lain. Perdagangan internasional dapat meningkatkan perekonomian negara dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Namun, perdagangan internasional juga dapat menimbulkan masalah jika tidak dilakukan dengan benar, seperti perdagangan produk ilegal, produk yang merusak lingkungan dan lainnya.

0 komentar

Post a Comment