Konsep diri berperan penting bagi seorang individu yang dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Bagaimana individu memandang dirinya yang kemudian akan berdampak pada seluruh perilakunya dalam menjalani kehidupan.
Konsep diri bukanlah bakat yang dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk melalui proses yang cukup panjang mulai dari masa kecil hingga dewasa. Konsep diri seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Karena orang-orang yang dikenal pertama kali oleh individu adalah orang tua dan anggota keluarga lainnya, baru kemudian pengaruh lingkungan sekitar yang berinteraksi secara langsung dengannya.
Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari sikap dan pandangan individu teradap seluruh keadaan dirinya, apa yang individu tersebut pikirkan, pikiran atau pendapat orang lain mengenai dirinya, dan seperti apa yang dia ingingkan untuk kedepannya.
Brooks, seorang ahli psikologi, mendefinisikan konsep diri sebagai segala persepsi tentang diri sendiri, secara fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan orang lain.
Selanjutnya Hall dan Lindzey memberikan dua definisi terkait dengan apa itu konsep diri, yaitu:
- Konsep diri objektif, artinya suatu pandangan/gambaran atau persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri sehingga terbentuk citra diri (self image).
- Konsep diri subjektif, artinya penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang akan membentuk penerimaan terhadap dirinya (self acceptance) serta akan membentuk harga dirinya (self esteem).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pandang atau penilaian individu terhadap dirinya sendiri, baik yang bersifat fisik, sosial maupun psikologis. Konsep diri ini terbangun dari hasil interaksinya dengan orang lain serta pengalaman-pengalaman yang dilalui semasa hidupnya.
Ciri-Ciri Konsep Diri
William D Brooks dan Philip Emmert menjelaskan bahwa ciri-ciri konsep diri negatif dan positif, yaitu sebagaimana berikut ini:
1. Ciri-ciri konsep diri positif
- Memiliki kemampuan problem solving yang baik.
- Memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan merasa setara dengan orang lain.
- Menerima pujian tanpa rasa malu.
- Menyadari bahwa setiap orang mempunyai beragam perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya diterima atau disetujui oleh masyarakat.
- Memiliki keinginan dan harapan untuk emperbaiki dirinya secara terus menerus karena ia menyadari adanya aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan kemudian berusaha untuk mengubahnya.
- Sensitif terhadap adanya kritikan. Seseorang dengan konsep diri negatif akan mudah menunjukkan mudah marah ketika ada koreksi terhadap dirinya. Hal ini disebabkan individu tersebut mempersepsikan kritikan yang datang kepadanya sebagai upaya menjatuhkan harga dirinya.
- Responsif sekali terhadap pujian. Seseorang dengan konsep diri negatif akan menunjukkan sikap pura-pura menghindari pujian dan sesuatu yang menunjang harga dirinya.
- Krisis berlebihan. Artinya, seseorang dengan konsep diri negatif lebih mudah mengeluh ketika timbul permasalahan dalam hidupnya, mudah mencela siapapun, tidak sanggup dan tidak pandai mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada orang lain.
- Merasa tidak disenangi orang lain. Oleh karenanya ia bereaksi negatif terhadap orang lain. Dalam menjalin persahabatan, ia tidak pernah melahirkan kehangatan dan keakraban. Ia cenderung menganggap dirinya sebagai korban dalam sistem sosial yang tidak beres dan tidak pernah mempersalahkan dirinya.
- Mudah pesimis ketika harus dihadapkan dengan sebuah kompetisi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
- Orang lain, artinya seseorang akan mengenal dirinya dengan terlebih dahulu harus mengenal orang lain. Seseorang yang sudah mengenali dirinya akan lebih mudah untuk membentuk konsep dirinya sendiri. Jika kita diterima oranglain, dihormati, dan disegani karena keadaan kita, kita cenderung untuk menerima dan menghormati diri kita sendiri.
- Kelompok rujukan grup (role model), artinya teladan dalam hidup yang menjadi rujukan di mana secara emosional mengikat, dan berpengaruh dalam pembentukkan konsep diri.
- Pengalaman hidup, yaitu khususnya pengalaman dalam hal kemampuan interpersonal, yang mana dapat memunculkan perasaan positif dan berharga dalam diri seseorang.
- Aktualisasi diri, artinya implementasi dan realisasi dari potensi yang sebenarnya
- Usia kematangan, artinya kemampuan individu dalam mengekspresikan dirinya ketika berjuang demi mencapai masa depan yang ditandai dengan sikap berani, tekun, mandiri, dan bertanggung jawab saat dihadapkan dengan sebuah komitmen.
- Penampilan diri, artinya tampilan fisik dapat menimbulkan daya tarik sehingga mendatangkan adanya dukungan sosial.
- Hubungan keluarga, artinya melalui hubungan yang erat dan hangat dengan keluarga akan membuat remaja lebih mudah untuk mengembangkan pola kepribadiannya melalui identifikasi dengan anggota keluarga tersebut.
Aspek–Aspek Konsep Diri
c. Competence Self-Concept
0 komentar
Post a Comment