Semarak bendera merah-putih berkibar dengan gagah di langit biru, senyum ceria dari wajah anak-anak memancarkan kegembiraan, dan rasa bangga memenuhi dada setiap orang tua yang hadir. Ya, ini adalah momen yang tak terlupakan – karnaval sekolah dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Setiap langkah yang mereka ambil dalam kostum-kostum mewakili berbagai profesi memancarkan sinar optimis bagi masa depannya. Emak-emak yang hadir dengan bangga mengabadikan momen-momen tersebut dengan kamera ponsel, menciptakan kenangan yang akan terus diingat.
Memang betul, senang sekali rasanya ketika orang tua melihat anaknya berhasil menyelesaikan tugasnya. Tugas ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Masih karnaval lho ya, bagaimana kalau nantinya mereka sudah dewasa dan mempunyai pekerjaan yang nyata? Saya sudah bisa membayangkan pasti perasaannya dalam hati campur aduk, lega dan bahagia. Lega melihatnya tumbuh dan berkembang, bahagia melihatnya mencapai impian.
Melihat karnval tujuh belasan kemarin membuat kami sebagai orang tua membuka obrolan tentang pendidikan anak.
"Kira-kira nanti Aflah besarnya jadi apa ya, Mas?" Buka obrolan istriku.
"Sesuai minatnya sajalah nanti. Dan yang paling penting, tugas kita adalah mendukungnya dalam mengembangkan minat dan keterampilannya, apa pun pilihannya nanti." Jawabku.
"Aku setuju. Nah, dari apa yang aku lihat, Aflah selalu tertarik dengan alat-alat elektronik dan selalu pengen ikut terlibat ketika ada orang mencoba memperbaiki barang-barang yang rusak di rumah. Aku berpikir, dia seperti om-nya yang kini bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan otomasi."
"Aku juga memperhatikan hal yang sama. Namun, satu hal yang sebaiknya terus kita ingatkan ke diri sendiri sebagai orang tua. Kita sebaiknya sabar menunggu dia berproses."
"Tapi terkadang aku merasa cemas. Biasanya momen-momen ini muncul saat melihat anak kita lambat dalam mencapai beberapa perkembangan penting." Jawab istriku dengan nada khawatir.
"Aku paham perasaanmu, Dek. Seperti halnya tanaman, aku percaya tugas kita adalah terus menyirami, memberi pupuk, memastikan tempat tumbuhnya nyaman, sehat dan penuh kasih. Kita perlu memberikan dukungan tanpa membuatnya harus tertekan. Sehingga ketika waktunya tiba, anak kita akan tumbuh dengan kokoh dan indah, berhasil menggapai apa yang ia cita-citakan nantinya. Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah memberikan value-value keluarga yang kita pegang selama ini. Dengan begitu, ia nanti akan mampu bertahan dimanapun ia berada."
"Benar juga. Aku jadi lebih tenang sekarang Mas, jadi tidak overthinking. Tapi kadang perasaan itu timbul tenggelam. Mudah-mudahan dia nantinya bisa meraih mimpinya ya Mas. Amin."
Tanaman tumbuh dengan lingkungan yang baik (Credit to Freepik) |
Ngomongin pendidikan anak seperti tidak ada habisnya. Seiring dengan pertumbuhan anak, kita sebagai orang tua seringkali dihadapkan pada keputusan besar mengenai pendidikan mereka di tingkat yang lebih tinggi. Memilih perguruan tinggi atau kampus, misalnya.
Memilih kampus yang sesuai dengan tujuan dan potensi anak dapat menjadi tantangan tersendiri. Seperti bagaimana kita memberi ruang pada mereka untuk tumbuh, begitu pula kita perlu memilih lingkungan pendidikan yang memang lingkungannya mendukung anak didiknya bisa tumbuh dan berkembang.
Kita sebagai orang tua perlu memiliki sejumlah indikator dalam memilih kampus untuk anak kita. Dari program studi yang tersedia hingga lingkungan akademis dan budaya kampusnya.
Cara Pilih Kampus Yang Paham Akan Kebutuhan Zaman
Saya memahami bahwa memilih kampus atau perguruan tinggi bisa jadi sangat rumit untuk diputuskan. Semakin ke sini, semakin banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Tentu ada banyak faktor yang melandasi tiap keputusan kita dalam memilihkan kampus untuk anak, mulai dari minat anak, biaya, kurikulum, lokasi/jarak tempuh, kualitas dosen/pengajar, fasilitas kampus, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya.
Namun, secara garis besar ada beberapa indikator yang bisa menjadi patokan bagi orang tua ataupun anak dalam memilih kampus:
1. Cek Visi, Misi Perguruan Tinggi
Ini ada hubungannya dengan keluaran yang ingin dicapai oleh kampus. Dari visi-misinya, kita bisa melihat gambaran tujuan utama dan arah pendidikan yang ingin dicapai oleh institusi tersebut.
Saranku, carilah perguruan tinggi yang memiliki visi yang sejalan dengan minat/karir yang diinginkan oleh anak.
Dengan memahami visi dan misi, calon mahasiswa dapat menilai apakah nilai-nilai ini sejalan dengan nilai-nilai yang selama ini dipegang dan apakah tujuan pendidikan perguruan tinggi tersebut cocok dengan tujuan karirnya.
Contohnya, anakku menunjukkan ketertarikannya dengan inovasi dan dunia kreasi, maka sebagai orang tua sudah seharusnya kami mengarahkannya untuk berkuliah di kampus yang memiliki fokus dalam bidang inovasi.
2. Program Studi yang Tersedia
Pastikan kampus memiliki program studi yang sesuai dengan minat dan tujuan karier anak. Zaman terus berkembang, dan begitu juga kebutuhan di dunia kerja. Pilih program studi yang membuka pintu lebih banyak peluang karier di masa depan.
Misalnya, bidang teknologi informasi, desain grafis, sains data, atau teknik industri adalah contoh bidang yang semakin diminati oleh dunia kerja saat ini. Dengan memiliki program studi yang sesuai dengan perkembangan zaman, maka peluang untuk siap menghadapi tantangan dunia kerja juga semakin terbuka lebar.
3. Kerjasama dengan Lembaga Lain
Telkom University Partnership Via telkomuniversity.ac.id |
Coba kita cek juga apakah perguruan tinggi memiliki kerjasama dengan sejumlah lembaga. Sebagai contoh, kerjasama perguruan tinggi tersebut dengan perguruan tinggi lain baik kampus dalam negeri ataupun luar negeri, perusahaan nasional ataupun internasional, lembaga penelitian, dan lain sebagainya.
Dengan memilih kampus yang memiliki hubungan kerjasama dengan industri atau sektor yang relevan dengan program studi dapat memberikan peluang karir yang semakin lebar bagi alumninya.
4. Kurikulum yang Up to Date
Cek juga kurikulum yang dimiliki. Pilih kampus yang memiliki kurikulum paling up to date. Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, bisa membuat mahasiswanya mendapatkan pendidikan yang sesuai kebutuhan dunia keja.
5. Peluang Penelitian dan Magang
Salah satu momen penting yang sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa adalah membangun relasi di dunia profesional. Nah, kampus yang menawarkan peluang untuk terlibat dalam penelitian atau magang dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga dan memperluas jaringan profesional tersebut.
Lebih dari itu, pengalaman magang ini sangat bermanfaat bagi fresh graduate (FG) ketika ingin melamar kerja. Alumni FG bisa memasukkan beberapa proyek yang telah dikerjakan saat magang tersebut ke dalam CV atau portofolionya.
6. Jejak Rekam Alumni
Via tangkapan layar smb.telkomuniversity.ac.id |
Salah satu indikator kuat mengenai kualitas dan relevansi pendidikan di suatu kampus adalah jejak rekam alumni. Coba cek karir para alumni, dimana dapat memberikan pandangan tentang seberapa kualitas kampus tersebut mempersiapkan masa depan mahasiswanya.
Alumni yang berhasil dan berada di posisi yang diinginkan setelah lulus adalah bukti nyata akan efektivitas pendidikan yang diberikan oleh kampus.
Ingatlah bahwa keputusan akhir harus sesuai dengan minat, tujuan, dan potensi yang dimiliki anak. Penting untuk melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan ini.
Salah satu lembaga pendidikan tinggi yang patut dipertimbangkan adalah Telkom University (Tel-U). Dengan berbagai indikator yang menjadi patokan dalam memilih kampus di atas, Tel-U bisa jadi memenuhi kriteria-kriteria tersebut dan menjadi pilihan terbaik.
Selain Global Innovative, Tel-U Juga Punya Ethical Value
Yang saya lihat Telkom University ini cepat adaptif dengan perkembangan zaman. Satu contohnya, kampus ini menjadi yang paling terdepan menelurkan program studi baru yang banyak kampus belum berani membukanya. Ini sejalan dengan warna merah marun di dalam logo Tel-U yang melambangkan semangat eksplorasi dan keberanian menciptakan keilmuan baru dengan dilandasi oleh tekad yang kuat.
Dengan semangat yang menggebu, Telkom University menggema dengan motto yang kuat: "Creating The Future." Motto ini melambangkan komitmen mendalam universitas dalam membentuk generasi unggul yang akan menjadi pemimpin masa depan yang adaptif dengan perkembangan zaman.
Telkom University berdedikasi untuk mewujudkan visi ini dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendorong pembentukan individu berdaya saing global. Budaya riset multidisiplin dan suasana akademik yang menghargai keberagaman budaya dan mengadopsi standar internasional menjadi pijakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Lebih dari sekadar kata-kata, motto ini mendorong Telkom University untuk menghasilkan inovasi-inovasi berkelas dunia yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi nasional.
Bukti nyata dari komitmen Telkom University terhadap inovasi ini adalah prestasinya dalam pemeringkatan dunia. Tahun 2023 menjadi saksi dari pencapaian gemilang ini, dengan Telkom University menduduki peringkat pertama di Indonesia dan peringkat ke-54 di dunia dalam Top 100 Global Innovative berdasarkan pemeringkatan The World University Rankings for Innovation (WURI). Ini adalah pencapaian yang membanggakan dan menjadikan Telkom University sebagai bintang terang dalam arena inovasi pendidikan tinggi global.
WURI, atau The World University Rankings for Innovation, adalah sistem pemeringkatan dunia yang menilai universitas berdasarkan inovasi dan kontribusi nyata mereka terhadap masyarakat. Pemeringkatan ini tidak hanya mengandalkan prestasi akademik, tetapi juga melihat sejauh mana Tel-U menjunjung tinggi nilai-nilai etika sambil memupuk pemikiran kritis yang diperlukan untuk menciptakan inovasi yang akan membawa perubahan nyata. Ini tentu saja tidak terlepas dari budaya organisasi di Telkom University yang mengedepankan HEI (Harmony, Excellence, Integrity).
HEI Ini bukan hanya sebatas slogan, melainkan sebuah misi yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh seluruh civitas akademika Telkom University. Kata Harmony, Excellence dan Integrity itu pada dasarnya nilai penting bagi sebuah organisasi. Telkom University dalam rangka membentuk Creating The Future mahasiswa misalnya, perlu memiliki kinerja yang harmony, para civitas akademika memiliki academic culture atau budaya akademik yang excellence dan integrity dalam berbagai bentuk, misalnya semakin banyaknya inovasi, jurnal internasionalnya banyak yang tembus, dsb.
Saya yakin bahwa apabila seluruh civitas akademika Telkom University melaksanakan budaya organisasi HEI ini, maka Telkom University akan terus berjaya dan mampu mencetak mahasiswa-mahasiswa calon pemimpin bangsa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan para pendirinya dan civitas akademikanya.
0 komentar
Post a Comment