Dalam proses pembubutan, salah satu alat yang tidak boleh terlewatkan adalah alat pahat bubut. Alat ini merupakan sebuah perkakas penting yang digunakan untuk menyayat benda kerja pada mesin bubut. Tidak hanya penting, tetapi pemilihan jenis pahat yang tepat juga menjadi faktor kunci dalam menghasilkan bentuk yang sesuai dengan yang diinginkan.
Seperti halnya pahat kayu, pahat bubut juga memiliki beragam bentuk dan ukuran, yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam proses pembubutan.
Apa itu Pahat Bubut?
Pahat bubut merupakan alat potong utama yang digunakan dalam proses pembubutan benda kerja. Alat ini dipasangkan di dalam rumah pahat pada mesin bubut, yang akan menghasilkan gerakan pemotongan yang presisi dan terkontrol.
Fungsi Pahat Bubut
Fungsinya yang krusial dalam menciptakan ulir yang presisi membuatnya menjadi alat yang sangat penting dalam industri manufaktur dan konstruksi. Berikut ini fungsi pahat bubut selengkapnya:
1. Membuat Ulir Tunggal
Salah satu fungsi utama pahat bubut adalah untuk menciptakan ulir tunggal pada benda kerja. Ulir tunggal digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari peralatan mekanik hingga industri otomotif.
Pahat bubut digunakan untuk menghasilkan kumparan ulir dengan presisi tinggi, baik dalam ukuran maupun kecepatan putaran. Dengan menggunakan sudut pahat yang tepat, ulir tunggal yang halus dan akurat dapat dibuat dengan sempurna.
2. Membuat Ulir Ganda
Selain ulir tunggal, pahat bubut juga memiliki kemampuan untuk menciptakan ulir ganda. Ulir ganda digunakan dalam beberapa aplikasi khusus, seperti pada sekrup yang memiliki kemampuan mengunci dua benda secara bersamaan.
Dalam proses pembubutan ulir ganda, pahat bubut harus diatur dengan presisi tinggi untuk menghasilkan ulir dengan spasi dan kedalaman yang seragam.
3. Membuat Ulir Kiri dan Ulir Kanan
Pahat bubut juga dapat digunakan untuk membuat ulir kiri dan ulir kanan. Ulir kiri memiliki kemiringan berlawanan arah jarum jam, sementara ulir kanan memiliki kemiringan searah jarum jam.
Pemilihan sudut pahat yang tepat dan pengaturan yang akurat pada mesin bubut memungkinkan pembuatan ulir kiri atau ulir kanan dengan presisi yang tinggi. Kualitas ulir yang baik sangat penting dalam aplikasi di mana ulir tersebut harus cocok dengan pasangan ulir yang tepat.
4. Penyesuaian Sudut Pahat
Sudut pahat pada pahat bubut dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan jenis ulir yang ingin dibuat. Sudut pahat yang tepat sangat penting untuk menghasilkan ulir yang presisi dan fungsional.
Ciri-ciri Pahat Bubut
1. Bahan keras
Salah satu ciri utama material pahat bubut adalah kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda kerja yang akan dipotong. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pahat dapat memotong benda kerja tanpa mengalami keausan yang berlebihan. Kekerasan yang direkomendasikan untuk material pahat bubut adalah sekitar 30% hingga 50% lebih tinggi dari kekerasan benda kerja.
2. Tahan Terhadap Kejutan Termal
Proses pembubutan dapat menghasilkan panas yang tinggi saat kontak antara pahat dan benda kerja terjadi. Oleh karena itu, material pahat bubut harus mampu menahan kejutan termal dan perubahan suhu yang cepat tanpa mengalami deformasi atau retak.
3. Ketahanan Terhadap Reaksi Kimia
Pahat bubut sering kali digunakan bersamaan dengan cairan pendingin untuk mengurangi panas yang dihasilkan saat proses pemotongan. Oleh karena itu, material pahat bubut harus tahan terhadap reaksi kimia dengan benda kerja dan cairan pendingin agar tidak mengalami korosi atau perubahan sifat material.
4. Daya Tahan Terhadap Tumbukan
Pemotongan benda kerja dengan pahat bubut dapat menghasilkan tumbukan atau impact yang tinggi. Material pahat bubut yang baik harus mampu menahan beban tumbukan yang tinggi tanpa mengalami kerusakan struktural yang signifikan.
5. Ketahanan Aus yang Tinggi
Proses pembubutan dapat menyebabkan gesekan yang tinggi antara pahat dan benda kerja. Oleh karena itu, material pahat bubut harus memiliki ketahanan aus yang tinggi agar tidak cepat mengalami keausan atau kehilangan ketajaman potong.
Materail Pahat Bubut
Baja karbon telah lama menjadi pilihan umum untuk pembuatan pahat bubut dan alat potong lainnya. Komposisinya mencakup sekitar 0,8% - 1,3% karbon, 0,1% - 0,4% silikon, dan 1% mangan. Baja karbon mampu menghasilkan kekerasan hingga 62 RC melalui proses perlakuan panas (heat treatment), namun mulai melunak pada suhu sekitar 180˚C.
Kelebihan utama baja karbon terletak pada kekerasannya yang tahan lama. Ini memungkinkan pahat bubut terbuat dari baja karbon untuk mempertahankan ketajaman potongnya dalam jangka waktu yang lama.
Namun, ada satu kekurangan signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan potong yang terbatas. Pahat bubut baja karbon hanya mampu mencapai kecepatan potong sekitar 5 m per menit. Hal ini terkait dengan struktur mikro baja karbon yang relatif lebih rapuh, sehingga kecepatan potong yang tinggi dapat menyebabkan keretakan atau keausan yang cepat.
Jenis Pahat Bubut Berdasarkan Keperluan Pekerjaan
Selain dibedakan berdasarkan letak penyayatannya, pahat bubut juga dapat dikategorikan berdasarkan keperluan pekerjaannya.
1. Pahat Kasar: Mengubah Benda Kerja dalam Waktu Singkat
Pahat kasar merupakan jenis pahat yang berfungsi untuk mempercepat pengerjaaan pembubutan material. Pahat kasar biasanya digunakan pada awal proses pembubutan ketika permukaan benda kerja masih kasar atau berbentuk mentah.
Keunggulan utama pahat kasar adalah kemampuannya untuk memahat material dengan cepat. Alat ini didesain dengan material yang kuat dan keras untuk menghadapi tegangan dan gesekan yang tinggi saat pemotongan. Proses pembubutan dengan pahat kasar dapat menghasilkan tumpukan serpihan atau serutan yang besar, tetapi tidak memberikan tingkat kehalusan permukaan yang optimal.
2. Pahat Finishing: Sentuhan Terakhir yang Memukau
Berbeda dengan pahat kasar, pahat finishing digunakan pada tahap akhir pembubutan untuk mencapai hasil akhir yang halus dan estetis.
Alat ini didesain untuk memberikan tingkat kehalusan permukaan yang tinggi dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah. Pahat finishing memiliki tepi potong yang lebih tajam dan presisi, sehingga mampu menghasilkan permukaan yang halus, bebas cacat, dan mengkilap.
Pahat finishing memberikan sentuhan terakhir pada benda kerja, memperbaiki ketidaksempurnaan dan meningkatkan nilai estetika. Permukaan yang dihasilkan akan memiliki kehalusan yang tinggi, memungkinkan benda kerja terlihat lebih indah dan profesional.
Pahat finishing biasanya digunakan pada bahan kerja yang telah melalui proses pemotongan awal dengan pahat kasar.
Jenis Pahat Berdasarkan Fungsi
Jenis pahat bubut yang digunakan dapat bervariasi berdasarkan fungsinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jenis pahat bubut yang penting, yaitu pahat ulir dan pahat rata.
1. Pahat Ulir
Pahat ulir adalah jenis pahat yang digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda kerja. Dalam proses pembubutan, pahat ulir dapat menghasilkan berbagai jenis ulir, seperti ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain. Keunggulan utama pahat ulir adalah kemampuannya untuk menghasilkan ulir dengan presisi yang tinggi.
Setiap jenis ulir memiliki sudut pahat yang berbeda sesuai dengan standar yang digunakan. Misalnya, ulir metris umumnya memiliki sudut pahat 60°, sedangkan ulir whitworth memiliki sudut pahat 55°. Pahat ulir harus dipilih sesuai dengan jenis ulir yang ingin dibuat, dan perawatan yang baik diperlukan agar pahat tetap tajam dan awet.
2. Pahat Rata
Pahat rata digunakan untuk menghasilkan permukaan yang rata pada benda kerja. Biasanya, pahat rata digunakan pada bidang yang memanjang atau linear. Proses pemotongan dilakukan dengan menggerakkan pahat mendekati atau menjauhi cekam, tergantung pada sisi pahat yang digunakan. Pahat rata dapat menghasilkan permukaan yang halus, bebas cacat, dan datar.
Keunggulan pahat rata terletak pada kemampuannya untuk menciptakan permukaan yang rata dengan presisi tinggi. Permukaan yang dihasilkan oleh pahat rata dapat memenuhi persyaratan yang ketat, seperti permukaan benda kerja yang harus sejajar atau memiliki kelurusan yang tepat. Perawatan yang baik dan pengasahan yang teratur diperlukan untuk menjaga kecermatan dan keawetan pahat rata.
Salah satu keunikan pahat ini terletak pada besar sudut puncaknya, yang bisa mencapai 80 derajat. Sudut ini memungkinkan pahat bubut rata untuk menghasilkan pemotongan yang lebih tajam dan presisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pahat bubut rata antara lain:
- Pahat kiri dan kanan: Pahat bubut rata terdiri dari dua jenis, yaitu pahat kiri dan pahat kanan. Setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda, memungkinkan pengguna untuk menciptakan berbagai macam perangkat dengan lebih fleksibel.
- Tekstur rata: Pahat bubut rata membantu menciptakan permukaan yang rata dan halus pada benda kerja. Hal ini sangat penting dalam industri manufaktur yang mengharapkan produk dengan keakuratan dan kualitas tinggi.
3. Pahat Sisi atau Muka
Fungsi pahat bubut jenis pahat sisi atau muka yaitu untuk membubut permukaan ujung dari benda kerja. Proses penggunaannya melibatkan pergerakan pahat secara melintang mendekati atau menjauhi benda kerja. Dalam pemilihan pahat sisi, beberapa faktor perlu diperhatikan, antara lain:
- Material pahat: Pilihlah pahat yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan jenis benda kerja yang akan dibubut. Bahan pahat yang keras dan tahan aus akan memberikan umur pakai yang lebih lama.
- Sudut pemotongan: Sesuaikan sudut pemotongan pahat dengan jenis benda kerja dan kebutuhan pemotongan yang diinginkan. Sudut yang tepat akan meminimalkan gesekan dan memperoleh hasil bubutan yang halus.
- Kualitas mata pahat: Pastikan mata pahat dalam kondisi tajam dan tidak rusak. Pemakaian mata pahat yang tumpul atau rusak dapat mengakibatkan permukaan bubutan yang buruk dan memperpendek umur pakai pahat.
4. Pahat Potong
Sesuai dengan namanya, fungsi pahat bubut ini digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Jenis pahat ini dirancang dengan bentuk yang kuat untuk memudahkan proses pemotongan. Ketika menggunakan pahat potong, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Tahanan benda kerja: Jika benda kerja memiliki panjang yang cukup, pastikan untuk menahannya dengan menggunakan senter. Namun, jika benda kerja pendek, tidak perlu menahannya dengan senter.
- Pemotongan yang hati-hati: Saat memotong, pastikan agar pemotongan tidak sampai putus. Pemotongan yang terlalu dalam atau terlalu kasar dapat menyebabkan meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
- Keadaan pahat: Periksa kondisi pahat secara berkala. Jika pahat sudah aus atau rusak, segera gantilah dengan yang baru untuk mempertahankan kualitas pemotongan yang baik.
5. Pahat Alur
Pahat alur adalah jenis pahat bubut yang dirancang khusus untuk membuat celah alur pada benda kerja. Fungsinya utama adalah sebagai pembatas ketika akan membuat ulir pada benda kerja.
6. Pahat Chamfer
Fungsi pahat bubut ini yaitu digunakan untuk membuat sudut kemiringan pada benda kerja yang akan disayat, biasanya dilakukan pada ujung permukaannya. Umumnya, teknisi menggunakan alat ini untuk membentuk sudut chamfer sebesar 45 derajat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pahat chamfer antara lain:
- Ukuran sudut: Pastikan sudut chamfer yang diinginkan telah ditentukan dengan baik. Sudut 45 derajat merupakan sudut yang umum digunakan dalam proses chamfer, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
- Kualitas permukaan: Perhatikan kualitas permukaan yang dihasilkan setelah proses chamfer selesai. Pastikan permukaan halus dan bebas dari cacat untuk mendapatkan hasil yang estetis dan fungsional.
- Keselamatan: Selalu prioritaskan keselamatan saat menggunakan pahat chamfer. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan kacamata pengaman untuk melindungi tangan dan mata dari percikan serpihan saat proses pemotongan.
0 komentar
Post a Comment