Saat membaca berita, terdapat istilah yang sering digunakan, yaitu 5W+1H. Istilah ini merujuk pada enam kata tanya yang digunakan untuk mendapatkan informasi penting dari sebuah teks, termasuk berita.
Secara khusus, kali ini akan kami jelaskan mengenai unsur berita dan contoh berita 5WH+1H tentang lingkungan sekolah. Tujuan dari materi contoh berita 5W+1H tentang lingkungan sekolah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas dan komprehensif kepada siswa mengenai penggunaan unsur-unsur tersebut dalam menyusun sebuah berita.
Menggali Informasi Melalui Berita: Membaca untuk Memperoleh Pengetahuan dan Berpikir Kritis
Pernahkah Anda memikirkan betapa pentingnya membaca berita dalam kehidupan sehari-hari? Berita memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi terkini dan membantu kita memperoleh pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Dalam berita, terdapat fakta, analisis, dan pandangan yang dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut pandang yang beragam.
Penyampaian berita telah mengalami evolusi seiring dengan perkembangan teknologi. Kita familiar dengan berita yang disampaikan melalui televisi, koran, majalah, dan juga portal berita online. Berita yang tersedia dalam berbagai bentuk media ini memberikan kemudahan bagi kita untuk mengakses informasi secara cepat dan mudah.
Melalui membaca berita, kita dapat memperoleh beragam informasi yang bermanfaat. Kita dapat mengetahui perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di dalam maupun luar negeri. Berita juga memberikan panduan dan tips tentang gaya hidup, kesehatan, teknologi, dan banyak lagi. Dengan memiliki pengetahuan yang luas, kita dapat berpartisipasi secara aktif dalam percakapan dan diskusi yang terjadi di masyarakat.
Selain itu, membaca berita juga melatih kita untuk berpikir kritis. Dalam mengonsumsi berita, kita perlu mempertimbangkan sumber informasi, kebenaran fakta, dan sudut pandang yang mungkin terdapat di balik berita tersebut. Berita sering kali memiliki perspektif yang berbeda-beda, oleh karena itu, penting bagi kita untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan melakukan evaluasi secara objektif sebelum mencapai kesimpulan yang tepat.
Dalam era informasi digital saat ini, kita juga perlu waspada terhadap berita palsu atau hoaks yang dapat menyesatkan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kemampuan literasi media yang baik, seperti memverifikasi sumber, memahami konteks berita, dan membandingkan informasi dari beberapa sumber sebelum mengambil kesimpulan.
Memahami Struktur Teks Berita: Menyusun Informasi dalam Kesatuan yang Utuh
Saat membaca berita, mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa sebuah teks berita memiliki struktur tertentu. Faktanya, struktur teks berita sangat penting untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan teratur.
Mari kita jelajahi tiga bagian utama yang membentuk struktur teks berita.
Pertama, kita memiliki orientasi. Bagian ini berfungsi sebagai pembuka teks berita, memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas. Orientasi memberikan ringkasan singkat yang mengaitkan pembaca dengan inti berita yang akan disampaikan. Misalnya, orientasi dapat mencakup latar belakang peristiwa atau gambaran singkat tentang topik yang sedang hangat dibicarakan.
Selanjutnya, kita akan melihat bagian peristiwa. Bagian ini merupakan inti dari teks berita, di mana informasi atau kejadian disampaikan secara rinci dan kronologis dari awal hingga akhir.
Di bagian ini, fakta-fakta yang relevan dan terkait dengan topik berita akan disajikan. Peristiwa menjelaskan apa yang terjadi, siapa yang terlibat, di mana kejadian tersebut terjadi, dan mengapa hal itu penting. Bagian ini memberikan pembaca pemahaman yang komprehensif tentang topik yang sedang dibahas.
Terakhir, kita memiliki bagian sumber. Bagian ini memberikan informasi tentang asal usul berita tersebut. Sumber berita dapat berasal dari berbagai sumber, seperti wawancara dengan individu terkait, laporan dari lembaga atau organisasi, atau rujukan ke literatur atau sumber online lainnya.
Penyertakan sumber dalam teks berita penting untuk menjaga integritas jurnalistik dan memberikan kepercayaan kepada pembaca bahwa informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.
Melalui struktur yang terorganisir dengan baik ini, teks berita dapat menjadi satu kesatuan yang utuh dan memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan. Struktur orientasi, peristiwa, dan sumber membantu pembaca untuk mengikuti alur cerita dengan jelas dan menyediakan konteks yang diperlukan.
Mengupas Unsur Berita: Memahami 5W+1H dalam Teks Berita
Ketika membaca sebuah teks berita, terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi agar berita tersebut dapat memberikan gambaran lengkap kepada pembaca. Unsur tersebut dikenal dengan istilah 5W+1H, yang terdiri dari What, Who, When, Where, Why, dan How. Mari kita jelajahi penjelasan singkat tentang setiap unsur tersebut.
Pertama, unsur What (Apa) merupakan jawaban atas pertanyaan "apa yang terjadi?" Unsur ini menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang dibahas dalam berita. Hal ini memberikan pembaca pemahaman tentang topik utama yang dibahas.
Kedua, unsur Who (Siapa) berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Ini mencakup individu, kelompok, atau institusi yang terlibat dalam kejadian yang diberitakan. Mengetahui siapa yang terlibat membantu kita untuk memahami konteks dan relevansi berita.
Selanjutnya, unsur When (Kapan) menjelaskan waktu terjadinya peristiwa yang diberitakan. Informasi tentang tanggal, hari, bulan, dan tahun penting untuk memberikan konteks kronologis kepada pembaca.
Unsur Where (Di mana) memberikan informasi tentang lokasi terjadinya peristiwa. Mengetahui tempat atau lokasi kejadian membantu kita untuk memahami konteks geografis dan lingkungan di mana peristiwa tersebut terjadi.
Selanjutnya, unsur Why (Mengapa) menjelaskan alasan atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Ini membantu pembaca untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi pemicu terjadinya peristiwa yang diberitakan.
Terakhir, unsur yang paling berbeda adalah How (Bagaimana). Unsur ini berkaitan dengan proses terjadinya peristiwa dan akibat yang dihasilkan. How menjelaskan bagaimana suatu kejadian terjadi atau bagaimana sesuatu mempengaruhi hal lainnya.
Contoh Berita 5W 1H Tentang Lingkungan Sekolah
1. Gotong Royong di SMAN 2 Jember: Membangun Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Indah
Jember, 16 Juni 2023 - Suasana di SMAN 2 Jember menjadi begitu ramai pada Jumat lalu (16/06/2023) ketika seluruh siswa, guru, dan karyawan sekolah berkumpul untuk melaksanakan kegiatan gotong royong. Dengan semangat yang tinggi, mereka berusaha menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
Kegiatan gotong royong ini bukan hanya sekadar membersihkan dan merapikan lingkungan sekolah, tetapi juga sebagai ajang untuk memupuk rasa cinta dan memiliki terhadap sekolah. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga dan merawat lingkungan sekolah secara bersama-sama.
Pada pagi harinya, kegiatan gotong royong dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Guru Agama, bapak Agus Salim, S.Pd.I. Doa tersebut menjadi momen untuk merenung dan mengingatkan setiap individu tentang pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekolah yang menjadi tempat mereka belajar dan berkembang.
Setelah doa bersama, seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok tugas. Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk membersihkan area yang berbeda-beda, mulai dari kelas-kelas, ruangan guru, laboratorium, kantin, lapangan, hingga taman sekolah. Dengan semangat gotong royong, mereka bekerja sama membersihkan, menyapu, dan merapikan setiap sudut sekolah.
Tidak hanya siswa, para guru dan karyawan sekolah juga ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Mereka menunjukkan contoh yang baik kepada siswa dengan turut serta dalam membersihkan dan merapikan lingkungan sekolah. Semangat kerjasama dan kebersamaan terasa begitu kuat selama kegiatan gotong royong berlangsung.
Kegiatan gotong royong tersebut berjalan lancar hingga sore hari. Setelah selesai membersihkan seluruh area sekolah, semua peserta berkumpul kembali untuk makan bersama sebagai penutup kegiatan. Momen tersebut menjadi waktu yang tepat untuk saling berinteraksi dan mempererat hubungan antarwarga sekolah.
Kepala SMAN 2 Jember, Ibu Dora Indriana, S.Pd., M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam kegiatan gotong royong ini. Ia mengungkapkan harapannya bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah akan terus terjaga di masa yang akan datang.
Penjelasan letak 5W+1H pada berita di atas:
a. What (Apa):
Gotong royong di SMAN 2 Jember untuk membantu membangun lingkungan sekolah yang bersih dan indah.
b. Where (Dimana):
SMAN 2 Jember, Jember.
c. When (Kapan):
Pada Jumat, 16 Juni 2023.
d. Who (Siapa):
Seluruh siswa, guru, dan karyawan sekolah SMAN 2 Jember.
e. Why (Mengapa):
Kegiatan gotong royong dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah, serta memupuk rasa cinta dan memiliki terhadap sekolah.
f. How (Bagaimana):
Seluruh peserta kegiatan gotong royong dibagi menjadi kelompok tugas yang bertanggung jawab untuk membersihkan area yang berbeda-beda di sekolah, mulai dari kelas-kelas, ruangan guru, laboratorium, kantin, lapangan, hingga taman sekolah. Mereka bekerja sama membersihkan, menyapu, dan merapikan setiap sudut sekolah. Kegiatan dimulai dengan doa bersama dan diakhiri dengan makan bersama sebagai penutup.
2. Transformasi Pendidikan di Era Industri 4.0: Mengubah Pola Pikir, Mengasah Bakat, dan Mengadaptasi Model Pembelajaran
Jember, 4 Juni 2023 - Persaingan di berbagai industri semakin ketat seiring dengan perkembangan industri yang memasuki era Revolusi Industri 4.0. Menyikapi fenomena ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi suatu keharusan.
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember di SMAN 1 Jember pada tanggal 4 Juni 2023, Arifin menyampaikan tiga hal yang perlu diubah dari segi pendidikan. Menyadari bahwa menghadapi revolusi industri bukanlah perkara yang mudah, Arifin mengungkapkan bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan adalah perubahan metode pembelajaran. Arifin menekankan tiga poin penting dalam transformasi pendidikan ini.
Pertama, transformasi pendidikan yang paling fundamental adalah pengembangan pola pikir siswa. Dalam era yang menuntut adaptabilitas dan kreativitas tinggi, anak-anak perlu didorong untuk berpikir out-of-the-box dan menerima inovasi yang teruse berkembang. Sekolah harus menjadi tempat yang memberi dorongan positif dalam mengembangkan pola pikir ini.
Kedua, penting untuk mengasah dan mengembangkan bakat setiap anak dengan bantuan sekolah. Setiap anak memiliki potensi dan minat yang unik, yang perlu diidentifikasi dan dikembangkan. Melalui program pendidikan yang disesuaikan, sekolah dapat memberdayakan siswa untuk mengeksplorasi dan berkembang di bidang yang mereka pilih.
Ketiga, model pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Metode pengajaran berbasis ceramah yang bersifat pasif tidak lagi cukup efektif. Sebaliknya, lingkungan pembelajaran yang dinamis dan interaktif harus ditingkatkan, mendorong kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama antar siswa.
Selain itu, pemerintah juga perlu memfasilitasi kebutuhan pembelajaran yang mendukung transformasi ini. Salah satu contohnya adalah kebutuhan akan teknologi yang mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswa membutuhkan akses ke teknologi yang memadai untuk mencapai potensi penuh dalam pembelajaran.
Berikut ini penjelasan dimana saja letak 5W+1H pada berita sekolah di atas:
a. What (Apa):
Transformasi pendidikan di era Industri 4.0, dengan fokus pada mengubah pola pikir, mengasah bakat, dan mengadaptasi model pembelajaran.
b. Where (Dimana):
Jember, SMAN 1 Jember, dan seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember.
c. When (Kapan):
Pada tanggal 4 Juni 2023.
d. Who (Siapa):
Arifin, yang menyampaikan tiga hal yang perlu diubah dalam pendidikan, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember sebagai penyelenggara seminar.
e. Why (Mengapa):
Persaingan yang semakin ketat dalam industri dan perkembangan industri di era Revolusi Industri 4.0 mendorong perluasan kualitas pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
f. How (Bagaimana):
Dalam seminar tersebut, Arifin mengungkapkan tiga hal yang perlu diubah dalam pendidikan, yaitu mengubah pola pikir dan sifat anak-anak masa kini, mengasah dan mengembangkan bakat setiap anak, serta mengadaptasi model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Pemerintah juga perlu memfasilitasi kebutuhan pembelajaran, misalnya dengan menyediakan teknologi yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
3. Sekolah Tatap Muka Kembali Dilaksanakan: Orang Tua Sambut Penuh Suka Cita
Jakarta, 2 September 2021 - Setelah berlangsungnya periode yang cukup panjang dalam pembelajaran daring, pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberlakukan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah (offline/luring) mulai 30 Agustus 2021. Keputusan ini disambut dengan sukacita oleh orang tua siswa, mengingat keprihatinan mereka akan efek stres dan kebosanan yang dapat dialami oleh anak-anak akibat pembelajaran daring yang berkepanjangan.
Namun, pemberlakuan pembelajaran tatap muka ini tidak dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum tenaga pendidik dan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka. Salah satunya adalah vaksinasi bagi semua tenaga pendidik dan siswa yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Selain itu, diperlukan izin resmi dari Dinas Pendidikan setempat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun, penting untuk dicatat bahwa sekolah yang berada di zona PPKM 4 masih belum diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Izin hanya diberikan bagi sekolah yang berada di zona PPKM 1, 2, dan 3. Tentu saja, pelaksanaan pembelajaran tatap muka juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Berikut adalah letak 5W+1H pada berita di atas:
a. What (Apa):
Pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan setelah periode pembelajaran daring yang berlangsung cukup lama.
b. Where (Dimana):
Sekolah tatap muka dilaksanakan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
c. When (Kapan):
Pembelajaran tatap muka dimulai pada tanggal 30 Agustus 2021.
d. Who (Siapa):
- Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka.
- Orang tua siswa menyambut keputusan ini dengan sukacita.
- Tenaga pendidik dan siswa yang telah divaksinasi dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka.
- Dinas Pendidikan setempat memberikan izin resmi bagi sekolah di zona PPKM 1, 2, dan 3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
e. Why (Mengapa):
Pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan untuk mengatasi efek stres dan kebosanan yang dialami oleh siswa akibat pembelajaran daring yang berkepanjangan.
f. How (Bagaimana):
- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus memenuhi persyaratan vaksinasi bagi tenaga pendidik dan siswa.
- Izin resmi dari Dinas Pendidikan setempat diperlukan sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.
- Sekolah di zona PPKM 4 masih tidak diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Itulah ulasan mengenai contoh-contoh teks berita 5W + 1H tentang lingkungan sekolah. Semoga bermanfaat dan memudahkan untuk memahami apa itu unsur 5W + 1H.
0 komentar
Post a Comment