2020-06-21

6 Tahapan Membuat Sketsa Bangunan yang Menarik

Author -  Lubis Muzaki

Sketsa merupakan gambar rancangan, rengrengan, denah, dan bagan. Dalam perancangan arsitektur, membuat sketsa adalah langkah awal dalam kegiatan menggambar yang dilakukan oleh seorang arsitek untuk memenuhi dan memahami keinginan klien dari pembuatan desain sketsa bangunan mereka.

Sketsa bangunan digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin yang dibuat oleh si arsitek; untuk mengusulkan berbagai sudut pandang atau pendekatan terhadap masalah desain bangunan; untuk menjelaskan kepada klien tentang bagaimana arsitek tersebut bermaksud menanggapi (feedback) permintaannya, atau untuk menguatkan kesepakatan tentang apa yang diharapkan dari si arsitek dan klien atau akan tampak seperti apa desain yang telah disetujui itu nantinya.


Sketsa Bangunan Rumah

Pengertian dan Fungsi Sketsa Bangunan


Proses perancangan gambar awal dan sederhana secara global yang dilakukan pada saat proses menggambar dengan ciri khas yang kasar dan ringan disebut sketsa.

Jadi, sketsa bangunan dapat didefinisikan sebagai gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara global, tidak detail, melukiskan bagian-bagian gedung bangunan yang ingin ditampilkan oleh pembuatnya.


Sedangkan sketsa bangunan berfungsi sebagai berikut ini:

  1. Untuk mengeksplor kesuluruhan bangunan;
  2. Metode untuk memahami proporsi;
  3. Medium untuk memanipulasi sambungan material;
  4. Cara untuk menghitung sistem struktur baru.

Sketsa juga mengkomunikasikan informasi di dalam biro antara arsitek dengan drafter-nya. Yang terpenting adalah gambar dan sketsa bangunan menjelaskan dan mengeksplor pencapaian teoritis dari pembuatnya

Tahapan Dasar dalam Pembuatan Sketsa Gambar Bangunan


Sketsa bangunan biasanya dibuat dengan menggunakan unsur garis, blok dan warna. Dalam bidang keteknikan, sketsa bangunan biasa dibuat pada awal pemilihan sebuah rancangan untuk menilai efisiensi suatu desain.

Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa tersebut dapat dijadikan acuan standar untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya.

Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut.

1. Meneliti Informasi Bangunan
Sebelum melakukan proses penggambaran sketsa bangunan, seorang arsitek atau engineer melakukan penyelidikan tentang maksud dan tujuan pembuatan bangunan dan informasi lainnya.
2. Melakukan Konsultasi untuk Menjaring Keinginan owner
Arsitek perlu membuka layanan konsultasi guna untuk mengetahui jenis bangunan yang diinginkan pemilik, mulai dari tipe bangunan, ukuran, model design, jumlah penghuni, kebutuhan ruang, dan kemampuan anggaran pemilik.

Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya akan menggambar sketsa bangunan sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang mewakili keinginan pemiliknya.
3. Melakukan survey lokasi dan ukuran lahan
Arsitek mensurvei lokasi dan mengukur lahan yang ingin dibangun. Arsitek akan menyesuaikan ukuran bangunan dengan memperhitungkan efektifitas ketersediaan lahan, bentuk tanah dan kelandaiannya. Dengan harapan alokasi ruang dan lahan dapat terpenuhi secara efektif dan maksimal.
4. Membuat Desain Tata Ruang
Arsitek dapat menuangkan ide desain tata ruang ke dalam gambar denah atau gambar ortogonal lainnya, tidak harus dalam sketsa bangunan. Si arsitek harus memperhitungkan semua aspek kebutuhan ruang secara standar maupun berdasarkan kreatifitasnya.

Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan fasilitas. Tata ruang didesain dengan perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan efisien.
5. Menambahkan Estetika di dalam atau di luar ruangan
Arsitek mendesain bentuk dan karakter suatu bangunan disesuaikan dengan estetika yang ingin ditampilkan. Nilai estetika tersebut berhubungan dengan bentuk dinamis dan modern yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman.

Lingkungan lokasi bangunan juga harus diperhitungkan saat mendesain agar tercipta sebuah konstruksi yang ramah lingkungan, sesuai dan mencerminkan karakter penghuni secara prestisius. Estetika tersebut juga dapat berasal dari keinginan si penghuni yang bersangkutan. Seperti kebutuhan teras, selasar, raling tangga, taman, garasi dan lain-lain.
6. Menambahkan Gambar atau Desain Properti
Untuk menampilkan visualisasi yang nyata, arsitek perlu merancang properti yang diperkirakan akan menjadi kebutuhan standar sebuah bangunan, misal kitchen set di dapur, mobil di garasi, tempat tidur di ruang tidur, dan sebagainya. Properti-properti tersebut penempatannya disesuaikan dengan bentuk ruang dan lahan.

Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga disesuaikan dengan kondisi bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri.

Perlengkapan untuk Menggambar Sketsa Bangunan


Perlengkapan umum yang harus disediakan dalam menggambar sketsa bangunan tergantung pada jenis gambar itu sendiri.

Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara lain sebagai berikut:

1. Kertas Gambar Millimeter Blog

Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu 1 : 100. Kertas ini umum digunakan arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan.

2. Mistar Segitiga Satu Set no 12

Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran. Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu (1) segitiga sama kaki dan (2) segitiga siku-siku.

Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu:
  • Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang berlawana arah dan biasa disebut juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah.
  • Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau prespektif yang disebut juga dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap.
3. Pensil Gambar 2B, H, HB

Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah pensil standar nasional baik digunakan untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian sekolah.

Keunggulan dari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah:
  • Memiliki ketahanan yang bagus (tidak mudah patah) 
  • Memiliki warna hitam yang dalam
  • Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran.

4. Karet Penghapus Boxy Warna Hitam

Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai untuk menghapus, hasil hapusan terlihat lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu, penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak.

5. Selotip Kertas

Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan yang baik untuk memudahkan posisi menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas.

Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja gambarnya sehingga mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar.

Perbedaan Gambar Denah, Potongan (Section), Tampak (Face), dan Gambar Perspektif 3D


Sebelumnya telah dijelaskan secara gamblang mengenai apa itu sketsa dan bagaimana tahapan dalam pembuatannya. Berikut ini kami jelaskan berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, seperti gambar denah, potongan (section), tampak (face), dan gambar perspektif 3D.

Gambar Denah

Denah adalah penampang atau potongan horisontal bangunan yg dipotong, sehingga kelihatan pada bagian bawah atau ruang.

Ada dua jenis gambar denah yaitu:
  • Denah arsitektural, yaitu denah yang menunjukan penataan tata letak furniture, meubel dan tata ruang interiornya. Gambar denah arsitektural ini biasanya digunakan sebagai media presentasi maupun pemasaran untuk konsumen karena lebih menonjolkan estetika suatu tampilan bangunan.
  • Denah struktural, yaitu denah yang menampilkan dimensi ukuran yang akurat.
    Denah stuktural lebih digunakan sebagai gambar kerja pada saat proses pelaksanaan pembangunan karena erat kaitannya dengan detail-detail gambar.
Baca juga: Apa itu Site Plan dan Cara Mengatur Site Plan yang Baik

Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat gambar denah arsitektural dan struktural, yakni sebagai berikut:

1. Denah Arsitektural

Denah Arsitektural
  • Simbol-simbol furnitur yang akan digambar
  • Ukuran dan keterangan nama gambar
  • Simbol dinding arsitektural
  • Luas bangunan dan luas ruang
  • Skala gambar
  • Proporsi gambar terhadap kertas
  • Simbol-simbol arsitektural (kendaraan, pohon)
  • Rendering (warna, bayangan)

2. Denah Struktural

Contoh Denah Struktural Bangunan Cafe via indodesain.wordpress.com

  • Ukuran dan keterangan nama gambar
  • Simbol dinding struktural
  • Luas bangunan dan luas ruang
  • Skala gambar
  • Proporsi gambar terhadap kertas
  • Modul/grid ruang

Potongan (Section)

Potongan adalah salah satu gambar ortogonal dalam gambar arsitektur yang menampilkan penampang vertikal bangunan yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian detail dalam bangunan.

Potongan (section) bangunan memperlihatkan bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas atau dari pondasi hingga ke atap.

Potongan terdiri dua jenis, yaitu potongan arsitektural dan struktural. Berikut ini penjelasannya.

1. Potongan Arsitektural

Via arsitag.com

  • Simbol-simbol furniture yang akan digambar
  • Ukuran dan keterangan nama gambar
  • Simbol dinding arsitektural
  • Luas bangunan dan luas ruang
  • Skala gambar
  • Proporsi gambar terhadap kertas
  • Simbol-simbol arsitektural (orang, kendaraan, pohon)
  • Rendering (warna, bayangan)

2. Potongan Struktural

Via basicarsitek.blogspot.com
  • Ukuran dan keterangan nama gambar
  • Simbol dinding struktural
  • Luas bangunan dan luas ruang
  • Skala gambar
  • Proporsi gambar terhadap kertas
  • Gambar pondasi yang terpotong
  • Gambar kuda-kuda (atap) yang terpotong
  • Simbol modul/grid ruang
  • Galian tanah untuk pondasi

Tampak (Face)


Tampak adalah gambar proyeksi ortografik atau orthogonal bangunan yang memperlihatkan bagian muka bangunan dengan perspektif dari berbagai arah secara lengkap. Tampak ditampilkan dalam bentuk dua dimensi (2D) yang memperlihatkan bagian-bagian bangunan dari bawah hingga ke atas seperti teras, pintu, jendela, ventilasi dan atap.

Sama halnya dengan jenis gambar lainnya, tampak terdiri dari tampak arsitektural dan struktural. Namun, kedua jenis tampak ini pada dasarnya sama, karena bukan merupakan acuan pelaksanaan melainkan model dan estetika bangunan tersebut.

Sehingga tampak dapat dibuat dengan gambar yang warna atau hitam putih tergantung kebutuhan dan keinginan pihak owner.
Via gedungarsitek.blogspot.com

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar tampak adalah sebagai berikut :
  • Proporsi gambar terhadap kertas
  • Simbol arsitektural (orang, kendaraan, pohon)
  • Rendering (warna, bayangan)
  • Keterangan nama gambar
  • Skala gambar
  • Arah penggambaran (depan, belakang, samping)

Gambar Prespektif (3D)

Gambar prespektif 3D merupakan gambar yang mepresentasikan gambar bangunan secara nyata dengan 3 jenis sumbu atau arah.

Gambar ini umumnya dipakai dalam pemasaran dan permodelan untuk perumahan yang dijual untuk para konsumen. Namun, gambar ini sebenarnya bukan merupakan gambar standar dalam perancangan suatu bangunan. Sehingga dapat digunakan maupun tidak, tergantung pada kebutuhan drafter maupun owner.

Via Flickr.com


Demikianlah penjelasan mengenai apa itu sketsa bangunan gedung, apa saja fungsi dari sketsa, dan tahapannya dalam pembuatan sketsa bangunan. Selain itu, kami paparkan penjelasan mengenai berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, mulai dari gambar denah, potongan (section), tampak (face), sampai gambar perspektif 3D. Semoga bermanfaat!

0 komentar

Post a Comment