2020-03-02

10+ Ide Contoh Program Inovasi Desa (PID) Yang Barangkali Cocok untuk Desamu

Author -  Lubis Muzaki

Program Inovasi Desa (PID) merupakan program desa yang ditunjukan melalui berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan Dana Desa (DD).

Dana Desa tersebut dapat mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaan serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan melalui program PID. Lalu, kira-kira program inovasi desa (PID) seperti apa saja yang bisa dibuat serta dilaksanakan? Yuk, Cari tahu jawabannya di bawah ini!



Sebelum melangkah jauh membahas mengenai ide-ide Program Inovasi Desa (PID), terlebih dahulu kita harus mengetahui capaian target seperti apa yang diinginkan Kemendesa PDTT pada program-program desa. PID dirancang dengan bertumpu pada tiga bidang kegiatan utama:
  1. Pengembangan kewirausahaan guna mendinaminasi perekonomian desa, yaitu meliputi pembangunan usaha masyarakat, usaha yang diprakarsai desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), Badan Usaha Milik antar Desa, dan Produk Unggulan Desa.
  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). 
  3. Pengadaan dan peningkatan infrastruktur perdesaan yang khususnya secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian desa.

Baca juga: Apakah Kamu Layak Jadi Wirausahawan? Kenali Karakteristiknya Berikut Ini


Selayang Pandang Program Inovasi Desa (PID)


Program Inovasi Desa (PID) merupakan program pemberdayaan melalui pembangunan dalam bentuk perbaikan mutu hidup dan perilaku yang mencakup aspek peningkatan kemampuan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat, meningkatakan kagiatan ekonomi masyarakat dan meningkatakan kemampuan SDM aparatur pemerintahan desa berbasis iptek yang berfokus pada potensi dan sumber daya lokal. Akses pasar, dan terbuka pada ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan dengan menetapkan tujuan yang jelas dan pencapaian secara rasional.

Hal ini menjadi landasan dan kerangka kerja bagi desa agar secara mandiri maupun bersama mitra kerja untuk memahami pentingnya pendekatan sistem dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan melibatkan multipihak agar dihasilkan kesinambungan kebijakan, pengelolaan sumber daya, pendanaan, dan  tindakan strategis lainnya yang mendukung program inovasi desa.

Selain itu ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menghasilkan program inovasi desa yang bersifat holisti-tematik, integrative dan spesial terutama untuk diintegrasikan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan desa, yaitu sebagai berikut:
  1. Membangun dan mendorong kualitas warga dan organisasi masyarakat sipil di desa yang kritis dan dinamis. Hal tersebut penting bagi desa untuk membangun kedaulatan dan titik awal terciptanya komunitas warga desa yang nantinya akan menjadi kekuatan dalam menelurkan ide-ide program inovasi desa (PID) yang berkualitas.
  2. Memperkuat pemerintahan desa dan kerja sama antara organisasi warga dalam penyelenggaraan pemerintahan desa; 
  3. Membangun sistem perencanaan dan penganggaran desa yang profesional, efektif, responsif dan partisipatif.

10 Ide Program Inovasi Desa Yang Bisa Dijadikan Contoh untuk Desamu


Pengembangan Program Inovasi Desa (PID) mencakup cara berpikir strategis dan konsistensi para pemangku kepentingan yang dituangkan dalam rangka perencanaan jangka panjang. PID ditetapkan sebagai agenda prioritas pembanguan dan menjadi bagian integral dari strategi pembanguan desa.

Berikut di bawah ini contoh ide-ide PID yang mungkin bisa Anda laksanakan di desa.

1. PID Pengelolaan Air Sungai menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Di beberapa wilayah Indonesia yang masih belum terjamah oleh listrik, PID yang satu ini bisa menjadi soluinya. Dengan memanfaatkan aliran sungai yang ada di sekitar, di desa pun bisa mendapatkan fasilitas penerangan yang baik seperti di kota.

Untuk bisa mendorong masyarakat desa melakukan inovasi seperti program pemanfaatan aliran sungai menjadi pembangkit tenaga listrik harus dibantu dan didampingi oleh seseroang yang ahli dalam bidang tersebut.

PID tersebut telah dilaksanakan oleh warga desa yang ada di Batang Uru, Mamasa, Sulawesi Barat yang telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Dengan membuat PID tersebut, kini masyarakat desa di sana bisa menikmati listrik pada malam hari.

Karena idenya tersebut, kini desa Batang Uru menjadi penyedia turbin yang dipesan oleh daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur hingga wilayah Sulawesi.

2. PID Teknologi Sumur untuk Menjaga Ketersediaan Air Bersih

Sebagai negara tropis, tidak jarang di beberapa wilayah Indonesia mengalami kekeringan karena dilanda kemarau selama beberapa bulan yang mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Melalui PID, masyarakat mampu mengenali dan mengatasi serta memanfaatkan teknologi canggih atau cara-cara baru untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara menggunakan teknologi yang ada di sekitar lingkungannya secara mandiri. Salah satu contohnya adalah program inovasi Teknologi Sumu ryang dicetuskan oleh Desa Sugih Waras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Program tersebut dibuat dengan bantuan dari tenaga profesional yang mendampingi, yaitu Himpunan Penduduk Pemakai Air Pam (HIPPAM). Bersama dengan tenaga ahli tersebut, mereka membuat sumur submersible yang memiliki kedalaman 60 meter dan telah ditambah lagi dengan dua sumur untuk menampung air lebih banyak lagi.

Dengan membuat teknologi sumur tersebut, pada akhirnya warga Sugih Waras pun bisa mendapatkan air bersih dan bisa didistribusikan ke rumahnya masing-masing, bahkan didistribusikan ke desa lain hingga mencapai 972 pelanggan.

3. PID Konservasi Bambu sebagai alternatif untuk Menjaga Sumber Mata Air dan Debit Air Embung Pertanian

Kebanyakan mata pencaharian penduduk desa adalah bertani. Seiring dengan berkembangnya zaman dalam hal pertanian pun mengalami kemajuan seperti dari pupuk, pembibitan, dan terutama dalam hal menjaga kestabilan debit air untuk mengairi lahan pertanian.

Contohnya yang telah dilakukan di desa Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa tersebut telah memiliki sebuah program inovasi konservasi bambu agar bisa menjaga debit air embung tetap stabil.

Inovasi tersebut mereka dapatkan dari tenaga ahli yang membantu dan membimbing mereka untuk bisa membuat petani tidak perlu khawatir kekurangan air untuk lahan pertaniannya.

Kini desa tersebut juga menjadi salah satu tujuan wisata, yang kemudian memunculkan kembali mata pencaharian lain yang bermanfaat untuk desa dan juga keluarga mereka.

4. PID Mengaktifkan Kembali BUMDes yang Dibekukan

BUMDes dibekukan biasanya terjadi dikarenakan manajemen BUMDes yang buruk. Adanya BUMDes ini sebenaranya sangat membantu warga sekitar dalam meningkatkan perekonomian. Diperlukan dukungan dan kerja sama yang baik dengan wargan agar BUMDes dapat berkembang dari segi anggota, program, dan juga omset yang didapatkan oleh BUMDes itu sendiri.


5. PID Mengubah Limbah Minyak Goreng Menjadi Campuran Bahan Bakar Solar Penggerak Mesin Blower

Sangat disayangkan bila sebuah desa yang memiliki keindahan alam dan asri harus ternodai dengan limbah-limbah yang dihasilkan baik oleh industri maupun rumahan, terutama minyak goreng yang notabenenya sering digunakan banyak orang.

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, pihak BUMDes bekerja sama dengan PT. Tirta Investama (Danone Aqua) mengolah limbah minyak goreng menjadi produk campuran bahan bakar.

Hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Panggungharjo, Yogyakarta dimana pada mulanya banyak warga yang membuang minyak goreng secara sembarang yang berakibat buruk pada lingkungan. Masyarakatpun mencari solusinya bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Siapa sangka dari langkah tersebut, pihak BUMDes beserta masyarakat sekitar bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar guna untuk menyejahterakan warganya.

6. PID Pemanfaatan Tenaga Ahli untuk Pengembangan Usaha Desa

Kekayaan alam yang ada di desa sangat sayang bila tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Karena selain bertani, mereka pun memiliki peluang untuk mengembangkan sumber daya alam lainnya sehingga bisa dijadikan lahan bisnis yang baik.

Dengan memanggil dan bekerja sama dengan tenaga ahli dalam dunia bisnis, diharapkan mereka mampu membimbing para pebisnis desa untuk bisa mengembangkan usahanya. Dengan memanfaatkan SDA yang ada, masyarakat desa bisa mengelola ikan air tawar, budidaya jamur tiram, serta usaha lainnya yang lebih produktif.

Dari kerjasama dan bimbingan itulah, pemerintah desa akan mampu menjadikan masyarakatnya menjadi usahawan baru dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitarnya.

7. PID Membangun Sekolah untuk Memenuhi Kebutuhan Pendidikan

Permasalahan di desa yang cukup krusial adalah pendidikan. Pembangunan desa belum sepenuhnya terpenuhi terutama dalam hal pendidikan. Tak jarang, anak-anak di desa harus menempuh puluhan kilometer untuk sampai di sekolah mereka, belum lagi mereka harus mendapati masalah kondisi sekolah yang tidak layak untuk ditempati.

Seperti yang dialami di Pemerintah Desa Blang Krueng, Aceh, desa mereka masih tertinggal terutama dalam hal pendidikan. Maka pemerintah setempat berinisiatif untuk membanguan taman kanak-kanak (TK) dan juga sekolah dasar (SD) guna memenuhi kebutuhan warganya untuk mengenyam pendidikan awal dan dasar.

Sebelum kejadian Tsunami, bangunan pendidikan di desa tersebut sudah cukup terpenuhi. Sayangnya desa tersebut menjadi desa yang terkena dampak tsunami. Maka, dari sanalah pemerintah setempat membangun kembali dari nol sehingga kebutuhan pendidikan warga terpenuhi dengan baik.

8. PID dengan Inovasi Membuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Selain mendirikan pendidikan formal, ada pula desa yang membuat PID dengan membangun lembaga pendidikan non formal yang bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Contohnya yang telah dilakukan di Desa Lauwonu, Gorontalo sejak tahun 2006. Tenaga pendidik yang dimiliki PKBM pun berasal dari berbagai macam kalangan, mulai dari guru SMK hingga mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Mereka membuat sistem pembelajaran yang lebih mendorong untuk meningkatkan skill/keahlian yang mereka miliki. Dengan demikian, para alumni PKBM akan siap untuk kerja ataupun bisa membuka usaha sendiri.

9. PID BPJS Desa Mandiri

BPJS saat ini menjadi “kartu sakti” yang bisa meringankan biaya pengobatan warga Indonesia. Namun, sayangnya tidak semua warga memiliki kartu tersebut selain kendala teknis ada pula yang memang tidak ingin mengurusnya.

Karena itu, Pemerintah Desa Kuripan Selatan, Kuripan, Lombok Barat, berinisiatif untuk merintis sebuah kebijakan untuk bisa membantu biaya perawatan masyarakat yang kurang mampu. Hal ini mereka lakukan dengan membuat BPJS Desa mandiri yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Masyarakat (OKM) desa.

PID BPJS mandiri ini diharapkan masyarakat desa dapat gotong royong dalam hal mendapatkan layanan kesehatan. Karena jika mengandalkan BPJS yang dikelola pemerintah, banyak masyarakat di desa Kuripan Selatan yang tidak sanggup membayar iuran rutinnya.


Ruang Lingkup Program Inovasi Desa (PID)



1. Kegiatan Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong munculnya inovasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan desa, khususnya terkait dengan peningkatan kapasitas kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, peningkatan kualitas infrastruktur desa, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kegiatan ini didukung dengan Dana Oprasional Kegiatan (DOK) dari bantuan pemerintah yang disalurkan melalui pengelolaan pengetahuan inovasi desa.

2.  Pengembangan Kapasitas Penyediaan Jasa Layanan Teknis

Penyediaan Jasa Layanan Teknis (PJLT) merupakan organisasi atau lembaga yang memiliki keahlian tertentu dan diakui secara professional serta berkomitmen membantu desa dalam meningkatkan kualitas pembangunan dan memberdayaan masyarakat desa.

Jenis layanan teknis yang disediakan PLJT meliputi tiga bidang kegiatan utama yang tidak dapat diberikan oleh pendamping professional dalam mendukung Kemandirian Desa, antara lain;
  • Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal, 
  • Pengembangan Sumber Daya Manusia (pelayanan sosial dasar, dan kewirausahaan sosial) dan 
  • Infrastruktur Desa.
PLJT memberikan pelayanan dalam bentuk dukungan teknis berupa pelatihan, konsultasi, bimbingan teknis, monitoring, dan studi sesuai dengan kebutuhan Desa. PLJT dapat memfasilitasi Desa dalam mengidentifikasi, mengorganisir dan memanfaatkan jaringan kerja yang mendukung meningkatkan produktivitas dan hasil guna kegiatan di Desa.

3.  Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Desa

Sistem informasi pembangunan desa merupakan solusi bagi percepatan pengelolaan, evaluasi dan analisis data desa. Pengembangan sistem informasi tersebut bertujuan untuk mempercepat pembangunan desa dan produktivitas desa berbasis pada pengelolaan data.

Demikianlah ulasan lengkap mengenai program inovasi desa (PID) mulai dari pengertian PID, ide PID yang bisa dicontoh oleh desa-desa di Indonesia hingga ruang lingkup PID. Semoga bermanfaat.

0 komentar

Post a Comment