2019-12-23

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang Perlu Anda Ketahui

Author -  Lubis Muzaki

Siklus akuntansi perusahaan jasa, maupun perusahaan lainnya seperti perusahaan dagang, maupun manufaktur pada dasarnya sama, yang membedakan hanyalah jenis transaksinya. Siklus akuntasi sendiri adalah proses penyusunan sebuah laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima.

Dengan adanya siklus akuntansi ini, perusahaan tak hanya sekadar mencatat keuangan sebatas jumlah pengeluaran dan pemasukan secara sederhana. Perusahaan jasa akan mencatat semua aktivitas penjualan jasa, penerimaan kas, serta berbagai macam transaksi lainnya.

Informasi yang didapatkan melalui siklus akuntansi ini nantinya bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan mengenai opersional di dalam perusahaan. Untuk memahami tentang siklus akuntansi yang dijalankan oleh perusahaan jasa, simak pembahasan berikut ini!

Via Pixabay.com

Definisi Siklus Akuntansi


Siklus akuntasi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum. Pada proses tersebut terdapat tahapan-tahapan yang harus dipenuhi untuk menghasilkan laporan yang baik, valid, serta akuntabel.

Pada umumnya, siklus akuntasi dimulai dengan transaksi sampai pembuatan laporan keuangan perusahaan. Pada tahapan siklus akuntansi nantinya juga akan ada jurnal penutup dan juga jurnal pembalik.

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa



1. Melakukan Analisa Transaksi

Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah menganalisa transaksi apa saja yang telah berlangsung selama periode tersebut. Contoh sumber dokumen yang sering didumpai adalah kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja, dan lain sebagainya.

2. Membuat Jurnal Akuntansi

Penjurnalan merupakan kegiatan penulisan jenis akun beseta jumlahnya dari bukti-bukti transaksi. Bukti transaksi yang telah dikumpulkan sebelumnya, kemudian dicatat dalam jurnal harian atau bisa disebut sebagai jurnal umum.

3 Posting Transaksi Akuntansi dari Jurnal ke Buku Besar

Poting adalah kegiatan memindahkan informasi akun beserta saldo yang terdapat pada jurnal ke dalam buku besar sesuai jenis transaksinya. Buku besar adalah kumpulan dari semua perusahaan yang saling berhubungan satu sama lain dan menjadi satu kesatuan.

4. Pembuatan Neraca Saldo / Neraca Percobaan

Pembuatan neraca saldo atau neraca percobaan juga menjadi salah satu siklus akuntansi perusahaan jasa yang harus Anda lakukan. Neraca saldo berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan kreditnya seimbang. Apabila jumlah debit dan kredit seimbang, itu berarti tidak ada kesalahan dalam penginputan data.

Cara membuat neraca saldo adalah dengan mengutip atau menyalin saldo semua akun yang ada di dalam buku besar. Karena itulah, penghitungan saldo buku besar akan berperan penting dalam tahap ini.

5. Membuat Jurnal Penyesuaian

Langkah yang selanjutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. Pembuatan jurnal penyesuaian dilakukan jika terdapat kesalahan pada penjurnalan dan posting atau memastikan biaya serta pendapatan benar-benar telah dicatat pada perode yang tepat.

6. Membuat Neraca Lajur

Neraca lajur dibuat berdasarkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca lajur berisi informasi mengenai neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang akan menghasilkan informasi, seperti misalnya laporan laba, rugi, neraca, dan juga informasi lainnya yang yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan nantinya.

7. Menyusun Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan siklus akuntansi yang diantaranya adalah laporan laba, rugi, neraca, serta laporan modal. Laporan keuangan menjadi hasil utama dan paling penting dalam siklus akuntansi. Laporan keuangan ini dapat langsung disiapkan dari kertas kerja, daftar saldo yang telah disesuaikan atau dari buku besar.

8. Membuat Jurnal Penutup

Pada akhirnya, akun-akun yang diperkirakan pada laporan perubahan modal dan laporan laba rugi yang ada pada perusahaan jasa akan ditutup dengan adanya jurnal penutup. Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah untuk menghindari terjadinya perhitungan ulang pada periode akuntansi berikutnya.

9. Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah tahap pembalikkan beberapa akun yang telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik pada umumnya merupakan pembayaran yang dibayar di muka yang belum jatuh tempo.

Jurnal pembalik ini sifatnya optional saja, artinya Anda tidak wajib untuk membuatnya. Meski demikian, untuk beberapa transaksi tertentu jurnal pembalik ini memang harus dibuat.

10. Neraca Akhir/Awal (Setelah Penutupan)

Yang disebut sebagai neraca akhir/awal di sini ialah neraca akhir yang dihasilkan pada akhir periode yang nantinya akan digunakan  sebagai neraca awal pada siklus akuntasi periode selanjutnya.

Demikianlah pembahasan mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan menerapkan tahapan akuntansi yang benar, maka kegiatan usaha dapat dilakukan dengan efektif. Selain itu, perusahaan juga dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat karena dilakukan berdasarkan informasi keuangan yang sebenar-benarnya.

0 komentar

Post a Comment